3. Jika ditingkatkan variabel KTPSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi tidak akan meningkat sebesar 0.356 .
4. Jika ditingkatkan variabel UOSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi tidak akan berkurang sebesar 0.066
5. Jika ditingkatkan variabel DMPSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi tidak akan meningkat sebesar 0.239 .
6. Jika ditingkatkan vaiabel FPSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi tidak akan meningkat sebesar 0,159
7. Jika ditingkatkan variabel PPDPPSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi tidak akan berkurang sebesar 0,112 satuan
8. Jika ditingkatkan variabel KPSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi akan menurun sebesar 0,364
5.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas yang telah di uji secara statistik yang menghasilkan pembahasan sebagai berikut:
a. Uji F simultan Berdasarkan hasil uji F dinyatakan bahwa variabel keterlibatan pengguna
dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi
Universitas Sumatera Utara
akuntansi. Hal ini dibuktikan dari hasil spss dengan tingkat signifikansi 0.000 0.05, Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto
2001,dengan variabel independen Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen
puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen SI dan hasilnya
Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem berpengaruh ssignifikan dan positif terhadap kinerja SIA, sedangkan variabel lain tidak berpengaruh
Komara 2005, dengan variabel independen Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi,
Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen
SI dan hasilnya keterlibatan, ukuran organisasi, manajemen puncak dukungan, dan formalisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan
Almilia dan Briliantien 2007, dengan variabel independen Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran
organisasi, Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi
departemen SI dan hasilnya Hanya 2 dua faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, yaitu pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah sistem
informasi. pengguna.
b. Uji t parsial
Universitas Sumatera Utara
Hasil hipotesis pertama H
1
Hasil hipotesis kedua H yaitu untuk mengetahui apakah keterlibatan
pengguna dalam proses pengembangan sistem mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi 0.024 0.05
yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Soegiharto 2001
terdapat pengaruh yang positif antara keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dalam
penelitian ini adanya pengaruh antara keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem terhadap kinerja SIA disebabkan karena adanya
keterlibatan pengguna sistem yaitu karyawan dalam pengembangan sistem informasi. Sebaliknya pada penelitian Almilia dan Briliantien 2007 yang
dilakukan pada bank umum pemerintah wilayah Surabaya dan Sidoarjo: keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem tidak mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi karena pengguna SIA kurang dilibatkan dalam penggunaan sistem itu sendiri sehingga pengguna tidak merasa puas.
2
yaitu untuk mengetahui apakah keterlibatan kemampuan teknik personal sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi. Hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi 0.089 0.05 yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu, Soegiharto 2001, Jen 2002 Komara 2005, Almilia dan Briliantien 2007 menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Teknik Personal Sistem informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi baik dari
Universitas Sumatera Utara
segi kepuasan pemakai atau pemakaian sistem. Dalam penelitian ini tidak adanya pengaruh keterlibatan teknik personal disebabkan karena adanya Kemampuan
Teknik Personal Sistem Informasi yang terbatas. Sebaliknya pada penelitian Septriani 2010 yang melakukan penelitian pada Bank Muamalat Indonesia
mengatakan bahwa keterlibatan kemampuan teknik personal sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi karena pada faktor teknik
personal sistem dapat diketahui cukup baiknya pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pengguna sistem tersebut.
Hipotesis ketiga H
3
Hipotesis ke empat H menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan
tingkat signifikansi 0.803 0.05 yang artinya ukuran organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini sejalan dengan
peneliti sebelumnya yang dilakukan Jen 2002, Komara 2005, Almilia dan Briliantien 2007. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran
organisasi dengan kinerja pada perusahaan farmasi disebabkan karena dalam menilai kinerja sistem informasi tidak berdasarkan pada ukuran suatu organisasi.
Sebaliknya pada penelitian Lee dan Kim dalam Soegiharto 2001 mengatakan bahwa ukuran organisasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
karena semakin besar organisasi maka perusahaan mampu meningkatkan pengembangan SI yang lebih baik dan pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja.
4
menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan tingkat signifikansi 0.163 0.05 yang artinya dukungan manajemen puncak tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soegiharto 2001, Komara 2005.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini disebabkan pada perusahaan farmasi yang peneliti teliti di Medan adalah perusahaan cabang yang memungkinkan kurangnya dukungan manajemen
puncak. Sebaliknya pada penelitian Almilia dan Briliantien 2007 dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
karena dukungan manajemen puncak yang tinggi akan mengakibatkan kinerja sistem informasi yang tinggi juga.
Hipotesis ke lima H
5
Hipotesis ke enam H menyatakan bahwa formalisasi pengembangan
sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
signifikansinya 0.415 0.05. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soegiharto 2001, Komara 2005, Almilia dan Briliantien 2007
yang menyatakan adanya formalisasi pengembangan sistem tidak mempengaruhi kinerja sistem. Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi pada
perusahaan farmasi di Medan tidak mempengaruhi kinerja sistem informasi disebabkan karena formalisasi pengembangan belum terlaksana dengan baik.
Sebaliknya pada penelitian Min dalam Adventri 2008 mengatakan bahwa formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi.
6
menunjukkan tingkat signifikansi 0.347 0.05 yang artinya program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soegiharto 2001,
Komara 2005 yang menyatakan bahwa kurangnya pelatihan dan pendidikan
Universitas Sumatera Utara
pengguna sistem mengakibatkan tidak maksimalnya penggunaan sistem informasi akuntansi. Sedangkan pada penelitian ini program pelatihan dan pendidikan
sistem informasi di perusahaan farmasi sudah diterapkan hanya saja sumber daya manusianya kurang berkualitas. Sebaliknya pada penelitian Adventri 2008
mengatakan bahwa pelatihan dan pendidikan mempengaruhi kinerja SIA pada tiga badan usaha milik negara di Bandung.
Hipotesis ke tujuh H
7
menyatakan bahwa kepuasan pengguna akhir sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem
informasi akuntansi. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya 0.025 0.05. Hal ini sejalan dengan penelitian utami 2009 yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna akhir suatu sistem informasi maka akan semakin tinggi kinerja mereka. Sebaliknya penelitian yang
dilakukan oleh Montazemy 1988 dalam Komara 2005 menyatakan bahwa kepuasan pengguna akhir sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan