Induk perusahaan yang merupakan perusahaan mandiri dan yang mendirikan atau membentuk anak perusahaan yang mandiri pula dalam batas-batas tertentu dalam
membuat perjanjian dan perbuatan-perbuatan hukum perusahaan lainnya dengan pihak ke tiga masih turut campur dalam penentuannya. Hal ini tentu berhubungan dengan adanya
kepemilikan mayoritas saham yang dimiliki induk perusahaan sehingga induk perusahaan dapat mengendalikan anak perusahaannya.
Bila terjadi wanpretasi atas perjanjian yang telah dibuat oleh anak perusahaan, kalau di lihat dari sifat kemandirian anak perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas
tentunya induk perusahaan tidak dapat di minta pertanggung jawabannya, karena setiap perusahaan yang melakukan perbuatan hukum tentunya hanya perusahaan tersebutlah
yang dapat menikmati dan mempertanggung jawabkan segala akibat yang ditimbulkannya.
2. Konsepsi Pemakaian konsep perlu di jelaskan bahwa konsepsi adalah satu bagian terpenting
dari teori, karena konsep adalah sebagai penghubung yang menerangkan sesuatu yang sebelumnya hanya dalam pikiran.
“Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori, observasi dan abstraksi”.
20
Induk perusahaan sebagai perusahaan yang telah mendirikan anak perusahaan tentunya mempunyai maksud dan tujuan untuk membentuk anak perusahaan. Pendirian
anak perusahaan tersebut tidak terlepas dari tujuan perusahaan mengembangkan sayap
20
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia UI-PRESS,Jakarta,1984,h. 137
Rita Dyah Widawati : Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan, 2009
untuk memperbesar usaha dan keuntungan, dengan membentuk anak perusahaan dalam bentuk Pereroan Terbatas yang mempunyai tanggung jawab sendiri dan mandiri.
Menurut Munir Fuady ada tiga cara untuk membentuk perusahaan kelompok yaitu:
1. Ekspansi Vertikal, dalam hal ini penggabungan perusahaan bergerak dari hilir ke
hulu, misalnya pengusaha garmen yang hendak memperluas jaringannya dengan mendirikan usaha tenun sendiri dan selanjutnya mendirikan perusahaan batik keris.
2. Ekspansi Horizontal, dengan bermotif menekan resiko dilakukan ekspansi melalui
diversifikasi usaha. Dalam hal ini bidang usaha dari satu perusahaan anak dengan perusahaan lainnya sangat berbeda. Istilah konglomerat atau perusahaan kelompok
ditujukan untuk bentuk-bentuk seperti ini. Termasuk ke dalam kelompok ini antara lain: Bakrie Group, Sekar Group
3. Campuran antara ekspansi vertical dan horizontal , bentuk campuran ini melakukan
ekspansi usaha ke dua arah, terkadang perluasan usaha dengan memperhatikan hubungan dagang dari hulu ke hilir tetapi terkadang tanpa memperhatikan hubungan
tersebut sama sekali.
21
Dengan terbentuknya perusahaan baru maka akan semakin baik yang berarti adanya peningkatan dalam pembangunan. Terbentuknya perusahaan baru setidaknya akan
menimbulkan: 1.
Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh 2.
Membuka kesempatan kerja. Dalam hal ini dengan terbentuknya perusahaan secara otomatis akan menyerap
tenaga kerja, dengan demikian akan tercipta kepentingan yang seimbang antara kepentingan pemilik modal pengusaha dan kepentingan pemerintah serta masyarakat.
21
Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, h.15
Rita Dyah Widawati : Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan, 2009
Beberapa definisi konsep dasar untuk memperjelas, yaitu: “Tanggung jawab adalah kewajiban, wewenang dan hal yang melekat pada suatu
kedudukan”.
22
Tanggung jawab adalah kewajiban yang harus dipikul oleh orangbadan akan sesuatu yang telah di dibuatnya.
“Induk perusahaan adalah perusahaan yang menjalankan usaha sendiri dan menjalankan pengendalian operasional pada anak perusahaannya”.
23
Perseroan Terbatas, menurut pasal 1 ayat 1 undang-undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang selanjutnya di sebut perseroan adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksananya. Anak perusahaan adalah perusahaan yang mempunyai hubungan khusus dengan
perusahaan induk dan perusahaan lain dalam satu kelompok, dengan demikian untuk pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris maupun penentuan kebijakan
kegiatan usaha perusahaan sangat di pengaruhi oleh induk perusahaannya.
G. Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal ini di sebabkan karena penelitian bertujuan untuk
mengungkapkan kebenaran secara sistimatis, metodologis dan konsisten. Melalui proses
22
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Pustaka Ilmu, Jakarta, 2001, h. 619 .
23
Rudi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, h. 64
Rita Dyah Widawati : Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan, 2009
penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan.”
24
“Oleh karena penelitian merupakan suatu sarana ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka metodologi penelitian yang diterapkan harus senantiasa
disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya”.
25
“Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dianalisa berdasarkan pada metode, sistematika
dan dengan jalan menganalisanya.
26
Dengan demikian metode penelitian adalah merupakan upaya ilmiah untuk memakai dan memecah suatu permasalahan berdasarkan metode tertentu. Sehubungan
dengan permasalahan sebelumnya dapat dikemukakan beberapa hal, diantaranya:
1. Sifat Penelitian