Analisis Data Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan

5. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting guna memberikan jawaban terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Dimana data yang telah dikumpulkan dengan studi kepustakaan tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan melakukan identifikasi yang logis dan sistematis, untuk kemudian ditarik kesimpulan dari data yang dianalisis tersebut dengan menggunakan metode secara deduktif. Dipilihnya metode analisis deduktif ini adalah agar gejala-gejala normatif yang diperhatikan dapat dianalisis dari berbagai aspek secara mendalam dan terintegral antara aspek yang satu dengan yang lain, sehingga dengan demikian diharapkan dapat menjawab permasalahan yang diteliti. Rita Dyah Widawati : Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan, 2009 B A B II HUBUNGAN HUKUM ANTARA INDUK PERUSAHAAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN DALAM PERUSAHAAN GROUP A. Tinjauan Umum 1. Perseroan Terbatas Sebagai Badan Hukum Istilah Perseroan Terbatas ada beraneka ragam dipakai pada beberapa negara, seperti: Aktiengesellschaft atau disingkat A.G untuk Jerman,Austria dan disingkat N.V untuk Belanda dan Company limited Shares untuk inggris. 29 Salah satu bentuk badan usaha yang cukup banyak diminati dalam praktek bisnis adalah Perseroan Terbatas, karena Perseroan Terbatas diyakini dapat menjadi sarana untuk pemupukan modal yang lebih besar jika dibandingkan dengan bentuk badan usaha lainnya seperti: Perusahaan Dagang PD, Firma Fa, Perseroan Komanditer CV. 30 “Selain itu Perseroan Terbatas juga dapat masuk ke Pasar Modal atau bursa efek apabila telah memenuhi syarat yang ditentukan Undang-Undang Pasar Modal. 31 Oleh karena bentuk badan usaha Perseroan Terbatas tersebut banyak diminati maka perlu diketahui kelebihan dan kekurangan bentuk badan hukum Perseroan Terbatas: 1. Kelebihan Perseroan Terbatas: a. Memungkinkan pengumpulan modal besar; b. Tanggung jawab terbatas; c. Pengalihan kepemilikan lebih mudah; d. Jangka waktu yang tidak terbatas; e. Manajemen yang lebih kuat; f. Untuk Penanam Modal Asing PMA ada fasilitas bebas pajak tax holiday. 29 H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang, Djambatan, Jakarta, 1995, h.89-90. 30 Sentoso Sembiring, Hukum Perusahaan Dalam Peraturan Perundang-Undangan, Nuansa Aulia, Bandung, 2006, h.13. 31 Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995. Rita Dyah Widawati : Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan, 2009 2. Kekurangan Perseroan Terbatas: a. Pengenaan pajak ganda; b. Ketentuan perundangan lebih ketat; c. Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin; d. Pendirian perusahaan relatif rumit, lama, dan biaya lebih besar; e. Untuk penanam modal asing pma, sedikit rentan terhadap situasi dan kondisi sosial politik dan keamanan suatu Negara. 32 Menurut Agus budiarto, bentuk Perseroan terbatas banyak diminati oleh para pengusaha karena Perseroan Terbatas mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri dan berpotensi memberikan keuntungan baik bagi instansinya sendiri maupun bagi para pendukungnya pemegang saham. Ini bisa dilihat dalam realita yang ada ditengah-tengah kita, organisasi ekonomi badan usaha yang dimiliki oleh konglomerat yang menguasai beberapa sektor perekonomian bentuknya adalah Perseroan Terbatas. Mula-mula sebagai perusahaan yang biasa saja kecil, lambat laun berkembang menjadi Perusahaan raksasa, dia mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri dan memberikan keuntungan bagi lembaganya maupun pemegang sahamnya. 33 Perseroan Terbatas merupakan persekutuan yang berbentuk badan hukum. Bentuk badan hukum ini tidak disebut persekutuan tetapi persero karena modal badan hukum ini terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Berbeda halnya dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD yang tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Perseroan Terbatas adalah badan hukum, dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 pada Pasal 1 ayat 1 dengan tegas dinyatakan bahwa keberadaan Perseroan Terbatas diakui sebagai badan hukum dan dianggap sebagai manusia. Oleh karena itu sebagai badan hukum atau artificial person, mampu bertindak melakukan perbuatan hukum melalui “wakilnya” atau orang yang mewakili perseroan serta bertindak untuk dan atas nama perseroan, karena itu perseroan juga merupakan subjek hukum mandiri atau persona standi in judicio. Dia bisa 32 Abdul Rasyid Saliman,Hukum Bisnis Untuk Perusahaan; Teori dan Contoh Kasus,Kencana, Jakarta, 2005, h. 104. 33 Agus Budiarto, Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Ghalia, Jakarta, Indonesia, 2002, h. 14. Rita Dyah Widawati : Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan, 2009 mempunyai hak dan kewajiban dalam hubungan hukum sama seperti manusia biasa atau natural person , dia bisa menggugat ataupun digugat,bisa membuat keputusan dan bisa mempunyai hak dan kewajiban layaknya manusia. 34 Menurut R. Soerjatin suatu Perseroan Terbatas adalah suatu perserikatan: 1. Dalam mana tak dikenal para anggotanya; 2. Yang harus didirikan dengan akta otentik; 3. Yang merupakan suatu badan hukum; 4. Dalam mana para anggotanya bertanggung jawab terbatas; 5. Yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk didirikannya dan untuk menjalankan usahanya. 35 Didalam Undang-Undang Perseroan Terbatas no. 40 tahun 2007 tidak dijelaskan lebih lanjut apa yang dimaksudkan dengan badan hukum . Hanya dalam Pasal 7ayat 4 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyebutkan kapan perseroan memperoleh status badan hukum yaitu pada tanggal diterbitkannya keputusan Mentri mengenai pengesahan badan hukum perseroan. Perseroan Terbatas dapat diakui sebagai badan hukum karena ciri-ciri tertentu seperti yang ditentukan dalam Undang-Undang, yaitu: 1. Adanya organisasi yang teratur; 2. Mempunyai harta kekayaan sendiri; 3. Melakukan hubungan hukum sendiri; 4. Mempunyai tujuan sendiri. 36 34 Soedjono Dirdjosisworo, Hukum Perusahaan Mengenai Bentuk-Bentuk Badan Usaha Di Indonesia, CV. Mandar Maju, Bandung, 1997, h. 52. 35 R. Suryatin, Hukum Dagang I dan II, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1982, h.57-58 36 Abdulkadir Muhmmad, Hukum Perseroan Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, h.8-9 Rita Dyah Widawati : Tanggungjawab Induk Perusahaan Terhadap Perikatan Yang Dilakukan Oleh Anak Perusahaan, 2009 Dari rumusan yang diberikan diatas dapat diketahui bahwa suatu Perseroan Terbatas sebagai bentuk modern corporation memiliki setidaknya tiga karasteristik tambahan yaitu : 1. Kepemilikannya diwadahkan dalam bentuk saham-saham yang dapat dengan mudah dipindahtangankan atau dialihkan kepada siapapun juga; 2. Mempunyai masa hidup yang abadi dengan jangka waktu pendirian yang tidak ditentukan lamanya, yang tidak digantungkan pada masa hidup pemegang sahamnya. 3. Sifat tanggung jawab yang tidak hanya terbatas pada pemegang saham, tidak hanya untuk tanggung jawab perdata melainkan juga tanggung jawab atas suatu tindak pidana yang dilakukan oleh perseroan. Disamping itu dikenal juga pertanggung jawaban terbatas terhadap para pengurusnnya. 37 Dengan dinyatakannya suatu perusahaan berstatus badan hukum dengan sifat tanggung jawabnya yang terbataspun hadir demi hukum bagi kepentingan pemegang saham. Hal ini berarti bahwa seorang pemegang saham terbatas kepada sahamnya sendiri yang telah diambil itu mengenai pertanggungjawabannya atas segala tindak tanduk, keuntungan dan kerugian dari pada Perseroan Terbatas yang bersangkutan. Ia hanya bertanggung jawab atas jumlah sahamnya. Jika belum disetor harus disetor penuh. Tetapi kalau sudah disetor maka hanya sejumlah nilai dari sahamnya itu saja yang dia harus bertanggung jawab terhadap Perusahaan dan terhadap pihak ketiga yang menuntut dari Perseroan Terbatas. Maka ini adalah sifat dari pada suatu Limited Company-nya suatu Perseroan Terbatas, terbatas dalam tanggung jawab para pemegang sahamnya. 38

2. Pendirian Perseroan Terbatas Menjadi Badan Hukum