Tabel 5.5. Distribusi Annual Malaria Incidence AMI Penderita Malaria Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Dumai Tahun
2005-2009
No Kecamatan
Puskesmas f
Jumlah Penduduk
AMI‰
1 Dumai Timur
Puskesmas Dumai Timur 397
49.678 7,99
Puskesmas Bumi Ayu 29
24.996 1,16
Puskesmas Jaya Mukti 24
22.413 1,07
Jumlah 450
97.087 4.64
2 Dumai Barat
Puskesmas Dumai Barat 128
39.072 3,28
Puskesmas Bukit Timah 7
26.283 0,27
Puskesmas Purnama 94
21.712 4,33
Jumlah 229
87.067 2,63
3 Bukit Kapur
Puskesmas Bukit Kapur 490
36.695 13,35
Jumlah 490
36.695 13,35
4 Sungai
Sembilan Puskesmas Sungai
Sembilan 4.125
26.552 155,35
Jumlah 4.125
26.552 155,35
5 Medang
Kampai Puskesmas Medang
Kampai 178
9.087 19,59
Jumlah 178
9.087 19,59
Total 5.472
256.488 21,33
Dari Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa berdasarkan tempat tinggal AMI tertinggi
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Sembilan Kecamatan Sungai Sembilan yaitu 155,35‰ dan yang terendah adalah di wilayah kerja Puskesmas Bukit Timah
Kecamatan Dumai Barat yaitu 0,27‰.
5.4. Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan Jenis Diagnosa di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan Jenis Diagnosa di Kota Dumai Tahun 2005-2009
No Jenis Diagnosa
f 1
Malaria Positif 188
50,4
2 Malaria Klinis
185 49,6
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 373
100,00
Dari Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis diagnosa proporsi
penderita malaria tertinggi adalah penderita dengan malaria positif yaitu 188 penderita 50,4 sedangkan malaria klinis 185 penderita 49,6.
5.5. Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan Penyebab di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan Penyebab di Kota Dumai Tahun 2005-2009
No Penyebab
f 1
Plasmodium falciparum 61
16,4
2 Plasmodium vivax
116 31,1
3
Plasmodium mixed 11
2,9
Jumlah 188
100,00
Dari Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa berdasarkan penyebab agent proporsi
penyebab penyakit malaria tertinggi adalah Plasmodium vivax yaitu 116 penderita 31,1 dan yang terendah adalah Plasmodium mixed 11 penderita 2,9.
5.6. Analisis Bivariat
5.6.1. Distribusi Proporsi Jenis Diagnosa Malaria Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Jenis Diagnosa Malaria Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2005-2009
No Kecamatan
Jenis Diagnosa Total
Positif Klinis
f f
f
1 Dumai Timur
17 54,8
14 45,2
31 100,00
2 Dumai Barat
5 31,3
11 68,8
16 100,00
3 Bukit Kapur
13 39,4
20 60,6
33 100,00
4 Sungai Sembilan
146 52,0
135 48,0
281 100,00
5 Medang Kampai
7 58,3
5 41,7
12 100,00
Universitas Sumatera Utara
χ
2
=4,765 df=4
p=0,312 Dari Tabel 5.8. dapat dilihat bahwa dari 31 penderita malaria di Kecamatan
Dumai Timur jenis diagnosa tertinggi adalah malaria positif 54,8, dari 16 penderita malaria di Kecamatan Dumai Barat jenis diagnosa tertinggi adalah malaria klinis
68,8, dari 33 penderita malaria di Kecamatan Bukit Kapur jenis diagnosa tertinggi malaria klinis 60,6, dari 281 penderita malaria di Kecamatan Sungai Sembilan jenis
diagnosa tertinggi adalah malaria positif 52, dari 12 penderita malaria di Kecamatan Medang Kampai jenis diagnosa tertinggi adalah malaria positif 58,3.
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna pada distribusi proporsi jenis
diagnosa malaria berdasarkan Kecamatan di kota Dumai.
5.6.2. Distribusi Proporsi Umur Penderita Malaria Berdasarkan Penyebab Malaria Positif di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Umur Penderita Malaria Berdasarkan Penyebab Malaria Positif di Kota Dumai Tahun 2005-2009
χ
2
=2,395 df=2
p=0,302
Dari Tabel 5.10. dapat dilihat bahwa dari 61 penderita malaria dengan Plasmodium falciparum proporsi tertinggi berada pada umur
≥ 28 tahun 55,7, dari
116 penderita malaria dengan Plasmodium vivax proporsi tertinggi berada pada umur
No Penyebab
Umur Total
28 tahun ≥ 28 tahun
f f
F
1 P. falciparum
27 44,3
34 55,7
61 100,00
2 P. vivax
65 56,0
51 44,0
116 100,00
3 P. mixed
97 51,6
91 48,4
188 100,00
Universitas Sumatera Utara
28 tahun 56 , dari 188 penderita malaria dengan Plasmodium mixed proporsi
tertinggi berada pada umur 28 tahun 51,6.
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna pada distribusi proporsi umur
penderita malaria berdasarkan penyebab malaria positif.
5.6.3. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Malaria Berdasarkan Penyebab Malaria Positif di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Malaria Berdasarkan Penyebab Malaria Positif di Kota Dumai Tahun 2005-2009
χ
2
=0,256 df=2
p=0,880 Dari Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa penderita malaria baik dengan
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax maupun Plasmodium mixed proporsi tertinggi adalah laki-laki yaitu 67,2, 65,5 dan 72,7.
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna pada distribusi proporsi jenis
kelamin penderita malaria berdasarkan penyebab malaria.
No Penyebab
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
f f
F
1 P. falciparum
41 67,2
20 32,8
61 100,00
2 P. vivax
76 65,5
40 35,4
116 100,00
3 P. mixed
8 72,7
3 27,3
188 100,00
Universitas Sumatera Utara
5.6.4. Distribusi Proporsi Penyebab Malaria Positif Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penyebab Malaria Positif Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Dari Tabel 5.11. dapat dilihat bahwa dari 17 penderita malaria di Kecamatan Dumai Timur proporsi penyebab malaria tertinggi adalah Plasmodium vivax 88,2,
dari 5 penderita malaria di Kecamatan Dumai Barat proporsi penyebab malaria tertinggi adalah Plasmodium vivax 80, dari 13 penderita malaria di Kecamatan
Bukit Kapur seluruhnya disebabkan oleh Plasmodium vivax 100, dari 146 penderita malaria di Kecamatan Sungai Sembilan proporsi penyebab malaria tertinggi adalah
Plasmodium vivax 54,1 dan terendah Plasmodium mixed 7,5, dari 7 penderita malaria di Kecamatan Medang Kampai proporsi penyebab malaria tertinggi adalah
Plasmodium vivax 71,4.
No Kecamatan
Penyebab Total
P. falciparum
P. vivax P.mixed
f f
f f
1 Dumai Timur
2 11,8
15 88,2
0,0
17 100,00
2 Dumai Barat
1 20,0
4 80,0
0,0
5 100,00
3 Bukit Kapur
0,0 13
100,0 0,0
13 100,00
4 Sungai Sembilan
56 38,4
79 54,1
11 7,5
146 100,00
5 Medang Kampai
2 28,6
5 71,4
0,0 7
100,00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penyebab Malaria Positif Berdasarkan Kecamatan di Kota Dumai Tahun 2005-2009
Dari Tabel 5.12. dapat dilihat bahwa dari 17 penderita malaria di Kecamatan Dumai Timur proporsi penyebab malaria tertinggi adalah Plasmodium vivax 88,2,
dari 5 penderita malaria di Kecamatan Dumai Barat proporsi penyebab malaria tertinggi adalah Plasmodium vivax 80, dari 13 penderita malaria di Kecamatan
Bukit Kapur seluruhnya disebabkan oleh Plasmodium vivax 100, dari 135 penderita malaria di Kecamatan Sungai Sembilan proporsi penyebab malaria tertinggi adalah
Plasmodium vivax 58,5, dari 7 penderita malaria di Kecamatan Medang Kampai proporsi penyebab malaria tertinggi adalah Plasmodium vivax 71,4.
Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square tidak dapat dilakukan karena ada 5 sel 50 dengan frekuensi harapan 5.
No Kecamatan
Penyebab Total
P. falciparum P. vivax
f f
f
1 Dumai Timur
2 11,8
15 88,2
17 100,00
2 Dumai Barat
1 20,0
4 80,0
5 100,00
3 Bukit Kapur
0,0 13
100,0
13 100,00
4 Sungai Sembilan
56 41,5
79 58,5
135 100,00
5 Medang Kampai
2 28,6
5 71,4
7 100,00
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Trend Penderita Malaria Berdasarkan Tahun di Kota Dumai Tahun 2005- 2009