Suku Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan Agama Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan Pekerjaan Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan

Riau tahun 2005-2006 dari 384 penderita malaria terdapat penderita dengan kelompok umur 5-14 tahun 23 orang 6, 15-44 tahun 326 orang 84,9, dan 45 tahun 35 orang 9,1. 19 Berdasarkan jenis kelamin proporsi penderita malaria laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan sex ratio 1,72. Hal ini diasumsikan oleh karena perilaku penderita laki-laki yang sering beraktivitas di luar rumah pada malam hari baik karena faktor pekerjaan maupun kebudayaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Yulius 2007 di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau tahun 2005-2006 dari 384 penderita malaria, 243 orang 63,3 laki- laki dan 141 orang 36,7 perempuan. 19

6.2.2. Suku Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan

Suku di Kota Dumai Tahun 2005-2009 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 6.3. dapat dilihat bahwa berdasarkan suku proporsi penderita malaria tertinggi adalah suku melayu yaitu 67 dan yang terendah adalah suku lain- lain 4,3. Hal ini kemungkinan oleh karena mayoritas penduduk Kota Dumai bersuku melayu yaitu 32. 9 Menurut penelitian Syamsuri 2005 di Kabupaten Lingga Kepulauan Riau tahun 2005 dari 261 penderita malaria dengan proporsi tertinggi adalah suku melayu 162 penderita 62 dan terendah suku minang 13 penderita 5. 35

6.2.3. Agama Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan

Agama di Kota Dumai Tahun 2005-2009 Dari Gambar 6.4. dapat dilihat bahwa berdasarkan agama proporsi penderita malaria tertinggi adalah agama Islam yaitu 86,3 dan yang terendah adalah agama Khatolik 1,9. Universitas Sumatera Utara Hal ini kemungkinan oleh karena mayoritas penduduk Kota Dumai beragama Islam yaitu 85. 9

6.2.4. Pekerjaan Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Malaria Berdasarkan

Pekerjaan di Kota Dumai Tahun 2005-2009 Dari Gambar 6.5. dapat dilihat bahwa berdasarkan pekerjaan proporsi penderita malaria tertinggi adalah petani yaitu 43,7, sedangkan yang terendah adalah pelajar yaitu 8,9. Hal ini kemungkinan karena pekerjaan petani merupakan pekerjaan yang dekat dengan tempat perindukan vektor malaria seperti rawa-rawa. Menurut penelitian Friaraiyatini 2005 jenis pekerjaan menunjukkan ada pengaruh yang bermakna terhadap kejadian malaria Chi-square, p0,01. Penelitian Piyarat tahun 1986 dalam Friaraiyatini 2005 menyatakan bahwa orang yang tempat bekerjanya di hutan mempunyai risiko untuk tertular penyakit malaria karena dihutan merupakan tempat hidup dan berkembangbiaknya nyamuk Anopheles sp dengan Universitas Sumatera Utara kepadatan yang tinggi. Dibuktikan juga oleh hasil penelitian Harijanto 2000 dalam Friaraiyatini bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis pekerjaan berkebun, nelayan dan buruh yang bekerja pada malam hari dengan kejadian malaria. 28 Menurut penelitian Ginandjar, dkk Di Wilayah Kerja Puskesmas Kepil I Kabupaten Wonosobo tahun 2004 pekerjaan subyek penelitian kelompok kasus malaria tertinggi adalah petaniburuh tani 32,9 dan yang terendah 1,4 sebagai pegawai negeri sipil PNS. Seperti juga umur dan jenis kelamin, maka perbedaan proporsi kejadian malaria berdasarkan jenis pekerjaan lebih banyak berhubungan dengan keterpaparan oleh gigitan nyamuk. Pekerjaan sebagai petani ada kalanya membutuhkan kegiatan di malam hari, yang merupakan saat nyamuk Anopheles mengigit. 34 Universitas Sumatera Utara

6.3. Distribusi Annual Malaria Incidence