Metode Analisis Data Metode Penelitian

b. Studi dokumen yaitu membaca, mempelajari, meneliti literatur, dokumen- dokumen tertulis serta dokumen-dokumen lainnya yang relevan dengan kerangka dasar penelitian; c. Wawancara yaitu dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang bertujuan untuk memperoleh data yang lebih mendalam yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun yang akan menjadi responden adalah : Kantor Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia HAM Sumatera Utara;

6. Metode Analisis Data

Dalam penelitian hukum kepustakaan normatif kegiatan analisis data sebenarnya telah dimulai sejak sebelum penyusunan kerangka acuan penelitian sampai pada saat terakhir penulisan laporan penelitian. Supaya laporan penelitian itu benar-benar memuat hasil pemikiran dan pendapat yang didasarkan informasi yang selengkap-lengkapnya. 25 interprestasi hukum yang dikenal, seperti penafsiran autentik, penafsiran menurut tata bahasa gramatikal, penafsiran berdasarkan sejarah perundang-undangan wethistoris atau berdasarkan sejarah hukum rechthistoris, penafsiran sistematis, penafsiran sosiologi, teleologis, penafsiran fungsional, ataupun penafsiran futuristik suatu pemikiran 26 Selanjutnya dijelaskan bahwa analisis bahan-bahan yang telah dikumpulkan tentu saja harus dilakukan menurut cara-cara analisis atau penafsiran 27 . Bertitik tolak dan pemikiran tersebut dalam penelitian mi 25 . C.F.G. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad ke 20, Bandung : Alumni, 1994 hal 151 26 . Ibid. hlm. 152 27 . Disini sepertinya Sunaryati Hartono menyamakan pengertian Analisis dengan Penafsiran Universitas Sumatera Utara digunakan penafsiran fungsional penafsiran bebas yang tidak mengikat dan sepenuhnya kepada kalimat dan kata-kata peraturan, melainkan mencoba untuk memahami maksud yang sebenarnya dan suatu peraturan dengan menggunakan berbagai sumber lain yang dianggap bisa memberikan kejelasan yang lebih memuaskan 28 serta tidak menutup kemungkinan metode penafsiran lain sesuai dengan kebutuhan. Alasan menggunakan metode penafsiran tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa tidak dapat disangkal bahwa dalam hukum berkaitan erat dengan faktor-faktor lain non hukum, oleh karena itu penggunaan metode interprestasi mi diharapkan dapat langsung mengkait kepada faktor-faktor tersebut. Analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian dalam rangka memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti. Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dan Evaluasi terhadap semua data yang ada untuk mengetahui validitasnya. Untuk selanjutnya dilakukan pengelompokan terhadap data yang sejenis untuk kepentingan analisis dan penulisan laporan penelitian. 28 . Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Cet 3, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1991, hlm. 95. Universitas Sumatera Utara BAB II OBJEK JAMINAN FIDUSIA

A. Jenis – Jenis Hak Kebendaan yang Dapat dijadikan Objek Jaminan Fidusia

Dokumen yang terkait

Pemberian Kredit Bank Dengan Jaminan Fidusia Setelah Keluarnya Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999

0 26 5

Analisa Hukum Terhadap Kekuatan Eksekutorial Sertipikat Jaminan Fidusia (Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia)

4 24 95

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Eksekusi Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No. 09/Pdt./2014/PT.TK).

0 3 16

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Eksekusi Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No. 09/Pdt./2014/PT.TK).

0 2 12

ASPEK HUKUM PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MOBIL PERSPESKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN Aspek Hukum Pendaftaran Fidusia Dalam Perjanjian Pembiayaan Mobil Perspesktif Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jamina

0 2 12

Jaminan Fidusia Atas Pesawat Terbang Dalam Perjanjian Kredit Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 88

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 1 88

Pendaftaran Jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 111

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA SKRIPSI

0 0 62