6. Menguntungkan semua pihak.
Sementara itu, dalam hal mengenai pelayanan prima, maka pelayanan prima tersebut juga mempunyai beberapa prinsip yang mesti dijalankan antara lain :
1. Mengutamakan pelanggan
2. Sistem yang efektif
3. Melayani dengan hati nurani
4. Perbaikan yang berkelanjutan
5. Memberdayakan pelanggan
Dikatakan mengutamakan pelanggan, apabila sesuai dengan antara lain :
a. Prosedur disusun untuk kemudian dan kenyamanan pelanggan.
b. Mendahulukan pelanggan eksternal.
c. Mendahulukan pelanggan tidak langsung.
Dikatakan sistem yang efektif apabila antara lain :
a. Tertib dan lancer
b. Menumbuhkan kebanggaan petugas
c. Memuaskan pelanggan
d. Membentuk pola perilaku tertentu
Sehingga untuk mencari data atas benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia apabila ada pihak yang meminta, seperti pihak kreditorpenerima fidusia yang pada
umumnya pihak bank yang sering terlambat dalam melakukan pengecekan terhadap data atas benda sebagai objek Jaminan Fidusia yang diinginkan oleh para pihak.
Sehingga para pihak yang membutuhkan data base benda yang menjadi objek
Universitas Sumatera Utara
Jaminan Fidusia paling tidak harus menanyakan pada Kantor Pendaftaran Fidusia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dan Kantor Pendaftaran Fidusia
pada Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dimana pemberi Fidusia bertempat tinggal atau berdomisiil seuai dengan yang tercantum dalam
penjelasan Pasal 11 UUJF. Dan hal ini memakan waktu yang cukup lama sehingga mengganggu jalannya roda perekonomian.
Permohonan pendaftaran Jaminan Fidusia dilakukan oleh penerima Fidusia, kuasa atau wakilnya dengan melampirkan pernyataan pendaftaran Jaminan
Fidusia yang memuat : a.
Identitas pihak pemberi Fidusia dan penerima Fidusia; b.
Tanggal, nomor akta Jaminan Fidusia, nama, dan tempat kedudukan notaries yang membuat akta Jaminan Fidusia;
c. Data perjanjian pokok yang menjadi objek Jaminan Fidusia;
d. Uraian mengenai Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia;
e. Nilai penjaminan dan;
f. Nilai benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia.
Selanjutnya Kantor Pendaftaran Fidusia mencatat Jaminan Fidusia dalam Buku Daftar Fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan
permohonan pendaftaran. Sebagai salah satu bukti bahwa kreditor bahwa ia merupakan pemegang Jaminan Fidusia adalah Sertifikat Jaminan Fidusia yang
diterbitkan oleh Kantor Pendaftaran Fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan permohonan Pendaftaran Jaminan Fidusia sampainya keluarnya Sertifikat
dari Kantor Pendaftaran Fidusia.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERJANJIAN YANG MENGIKAT PADA KANTOR JAMINAN FIDUSIA
WILAYAH SUMATERA UTARA A.
Pengertian Kredit di Jaminkan Dengan Fidusia
Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum perbankan adalah hukum yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perbankan. Tentu untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai pengertian hukum perbankan tidaklah cukup lebih dengan memberikan suatu rumusan yang demikian. Oleh karena
itu, perlu dikemukakan beberapa pengertian dari para ahli hukum perbankan. Menurut Muhammad Djumhana, hukum perbankan adalah sebagai kumpulan
peraturan hukum yang mengatur kegiatan lembaga keuangan bank yang meliputi segala aspek, dilihat dari segi asensi, dan eksistensinya, serta hubungannya dengan
bidang kehidupan yang lain. Munir Fuady merumuskan hukum perbankan adalah seperangkat kaedah
hukum dalam bentuk peraturan perundang – undangan, yurisprudensi, dokterin dan lain – lain sumber hukum, yang mengatur masalah – masalah perbankan sebagai
lembaga dan aspek kegiatannya sehari – hari, rambu – rambu yang harus dipenuhi oleh bank, perilaku petugas – petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab
para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh bank, eksistensi perbankan, dan lain – lain yang berkenaan dengan dunia perbankan.
79
Bank pada umumnya sebagai salah satu sarana penunjang pembangunan nasional yang tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, maka dianggap
perlu untuk mengundang pengertian bank tersebut agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami arti dari fungsi Bank itu sendiri, sehingga Pemerintah mengeluarkan
Undang – Undang Perbankan. Dalam Undang – Undang Perbankan pada pasal 1 Ayat 2 mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit danatau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
80
Pengertian pasal tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulannya bahwa bank adalah sebagai sarana dalam hal pemberian kredit dan jasa – jasa kepada
masyarakat. Selanjutnya dalam pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, membagi fungsi daripada Bank sebagai berikut :
1. Bank Indonesia ialah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang yang berlaku;
79
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta Kencana, 2008 cetakan ke‐4, hal 39
‐40
80
Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, hal 53
Universitas Sumatera Utara
2. Bank Umum ialah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran;
3. Bank Pengkreditan Rakyat ialah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran;
Bahwa setiap bank yang ada di Indonesia baik itu bank negara maupun bank non negara berhak memberikan kredit kepada pihak debitur untuk kebutuhan dana
usahanya.
1. Pengertian Perjanjian Kredit di Dalam Perbankan