Dengan demikian maka investasi kepemilikan dan kekayaan seseorang itu dalam hal-hal yang benar tidak mungkin untuk dilewatkan penekanannya.
Investasi yang baik adalah ditujukan untuk mencapai ridha Allah. Karena kekayaan Allah itu adalah tanpa batas dan tidak pernah habis.
Jika pemborosan dalam belanja tidak diinginkan, menyimpan uang ‘tidur’ dengan tegas juga dikecam dalam al-Quran dan sunnah. Berbagai
sumber daya yang diberikan oleh Allah dimaksudkan untuk digunakan bagi kemanfaatan seseorang dalam batas-batas yang diizinkan oleh Islam,
maupun bagi kemanfaatan orang lain.
3. Prinsip dan Tujuan investasi Syariah
a. Landasan investasi Islam
Ada dua hal yang menjadi landasan dalam ekonomi Islam, yaitu al- Quran dan Hadits. Hukum-hukum yang diambil dari kedua sumber
tersebut secara konseptual dan prinsip adalah hukum yang tidak dapat diubah-ubah. Setidaknya ada empat landasan normatif dalam etika
islami, yang dapat dipresentasikan dalam aksioma etika yaitu :
2
1 Landasan Tauhid
Landasan tauhid merupakan landasan filosofis yang dijadikan sebagai fondasi bagi setiap muslim dalam melangkah menjalankan
fungsi hidupnya, diantaranya adalah menjalankan fungsi aktivitas
2
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cet.I, h. 28-30.
ekonomi. Makna tauhid dalam konteks ekonomi Islam adalah kepercayaan penuh dan murni terhadap ke-Esaan Tuhan, yang secara
khusus menunjukkan dimensi vertikal.
2 Landasan Keadilan dan Kesejajaran
Adil merupakan salah satu nilai-nilai ekonomi yang ditetapkan dalam Islam. Landasan keadilan dalam ekonomi berkaitan dengan
pembagian manfaat kepada semua komponen dan pihak yang terlibat dalam usaha ekonomi. Landasan kesejajaran berkaitan
dengan kewajiban terjadinya sirkulasi kekayaan pada semua anggota mayarakat dan mencegah terjadinya konsentrasi ekonomi hanya
pada segelintir orang.
3 Landasan Kehendak Bebas
Dalam pandangan Islam, manusia secara sunnatullah terlahir dengan memiliki kehendak bebas, yakni potensi menentukan pilihan yang
beragam. Oleh karena kebebasan manusia tidak dibatasi, maka manusia memiliki kebebasan pula untuk menentukan pilihan yang
salah ataupun yang benar.
4 Landasan Pertanggungjawaban
Aksioma tanggung jawab ini erat kaitannya dengan aksioma kebebasan, karena kedua aksioma tersebut merupakan pasangan
alamiah. Dalam hal ini pemberian segala kebebasan usaha yang
dilakukan manusia tidak terlepas dari pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukannya.
b. Tujuan investasi syariah
Didalam investasi konvensional, memperoleh untung sebesar- besarnya dengan meminimalkan pengorbanan merupakan sebuah tujuan
yang diimpikan atau merupakan tujuan utama dalam berinvestasi karena investasi konvensional dilakukan demi mendapatkan keuntungan
maksimal untuk kepentingan pribadi atau kelompok tanpa memperdulikan nasib orang lain. Sampai-sampai banyak cara yang
ditempuh untuk meraih tujuan tersebut, bahkan kadang sampai menghalalkan berbagai cara demi tujuannya tersebut.
Berbeda dengan tujuan investasi konvensional, investasi syariah sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terkandung dalam al-
Quran maupun sunah. Alasan mengapa seseorang atau suatu perusahaan melakukan investasi antara lain:
1 Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan
datang. Setiap orang pasti ingin meningkatkan taraf hidup atau setiap perusahaan pasti ingin memajukan perusahaannya dimasa
yang akan datang.
2 Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi, seseorang
atau perusahaan dapat menghindarkan kekayaannya agar tidak merosot nilainya dikarenakan inflasi.
3 Dorongan untuk menghemat pajak. Kebijakan pemerintah untuk
meningkatkan investasi salah satunya yaitu fasilitas pajak yang diberikan kepada seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan
investasi.
3
4. Prinsip-Prinsip Umum Investasi Syariah