Mekanisme pelaksanaan investasi berkebun emas
tambahan karena dana gadai dari bank hanya berkisar 60-80 harga emas yang digadaikan. Langkah ini harus dilakukan berulang-ulang hingga merasa
cukup. Tapi perlu diingat, investor tak boleh menggadaikan emas yang terakhir.
Sebab, emas terakhir ini akan menjadi modal investor untuk menebus satu demi satu emas yang telah digadaikan. Karena itu, Rully menyebutnya sebagai
kunci harta karun. Rully menyarankan saat yang tepat untuk memanen kebun emas ketika penjualan kunci harta karun dan emas emas sebelumnya baru
dilakukan setelah ada kenaikan harga minimal 30 .
5
Rully merumuskan investasi berkebun emas ini dengan formula sebagai berikut:
a. Langkah Pertama
Investor harus membeli emas untuk investasi awal. Saran Rully, emas untuk investasi ini adalah emas batangan murni produksi unit Logam Mulia
PT Aneka Tambang yang memiliki sertifikat. b.
Langkah Kedua Setelah memiliki sebatang emas, investor harus menggadaikannya ke bank
syariah atau pegadaian. Silahkan pilih mana yang menawarkan biaya penitipan paling murah dan memberikan nilai pembiayaan paling tinggi.
5
“Menyemai Bibit Emas, mengalahkan Inflasi”, Kontan, Edisi 14-20 Desember 2009, h. 16.
c. Langkah Ketiga
Investor akan menerima dana hasil gadai kurang lebih 60-80 nilai emas yang digadaikan. Ini menjadi modal baru investor untuk membeli emas
lagi. Tentu, investor harus mengeluarkan tambahan uang agar bisa membeli emas seberat emas yang pertama. Emas kedua nanti juga harus digadaikan
untuk mendapatkan modal baru lagi. Begitu seterusnya, sampai investor merasa cukup. Emas yang terakhir jangan digadaikan karena akan menjadi
modal menebus emas-emas yang lain saat harganya naik.
6
Sebagai contoh, suatu waktu, harga emas adalah Rp350.000 per gram dan nilai taksir bank tersebut adalah 93 dari harga pasar. Kita
anggap bahwa kita akan melakukan sistem kebun emas ini sebanyak 50 gram. Berikut ini cara yang harus dilakukan:
7
1 Beli emas batangan 10 gram di pasar PT Aneka Tambang.
2 Gadaikan emas yang kita miliki tersebut.
3 Belilah emas batangan 10 gr di pasar PT Aneka Tambang dengan dana
pinjaman ditambah dana segar baru dari kantong kita. 4
Gadaikan emas yang telah kita beli tersebut. Jadi, jumlah emas yang telah kita gadaikan adalah 20 gr.
6
“Menyemai Bibit Emas, mengalahkan Inflasi”, Kontan, Edisi 14-20 Desember 2009, h. 16- 17
7
Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini, Jakarta:visimedia, 2010, h. 71.
5 Belilah 10 gr emas batangan baru lagi dari dana pinjaman ditambah
dana segar baru lagi dari kantong kita. 6
Gadaikan emas yang baru saja kita beli tersebut sehingga emas yang kita gadaikan menjadi 30 gr.
7 Belilah 10 gr emas batangan baru lagi dari dana pinjaman ditambah
dana segar baru lagi dari kantong kita 8
Gadaikan emas yang baru saja kita beli tersebut sehingga emas yang kita gadaikan menjadi 40 gr.
9 Belilah emas baru lagi dari dana pinjaman yang telah ditambah dana
segar baru. 10
Simpan emas batangan yang baru saja kita beli jangan digadaikan lagi dan tunggulah hingga harga emas naik.
B.
Perhitungan Peningkatan Margin bagi para Investor dalam melakukan Investasi Kebun Emas
Untuk semakin memperjelas pemahaman mengenai langkah-langkah melakukan transaksi kebun emas, penulis akan melakukan simulasi perhitungan.
BRI Syariah adalah bank yang melakukan kerjasama langsung dengan penemu metode investasi kebun emas, Rully Kustandar, dengan mengadakan seminar
kebun emas di berbagai kota. Diharapkan setelah menghadiri dan mendapat ilmu metode kebun emas, maka calon nasabah akan mencoba memulai investasi ini
dengan memanfatkan produk gadai di BRI Syariah. Selain itu, BRI Syariah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia sehingga memudahkan para calon
investor untuk dapat melakukan investasi ini. Berikut simulasi perhitungan investasi berkebun emas dengan memanfaatkan
produk gadai di BRI Syariah: Asumsikan bahwa investor akan melakukan pembelian emas batangan
seberat 10 gram. Lalu, investor akan menggadaikannya serta melakukan transaksi kebun emas hingga jumlah emas yang investor miliki mencapai 50
gram. Saat ini investor memiliki modal awal sebesar Rp 5.500.000,-. Harga beli emas per batang adalah Rp350.000 per gram. Untuk membeli emas
batangan 10 gram Rp 350.000,- = Rp 3.500.000,-. Sisa uang 5.500.000- 3.500.000 = Rp 2.000.000,-. Sisa uang ini digunakan untuk biaya-biaya:
1 Sewa tempat
Sewa tempat 1 x gadai = Rp 1.335,-gr10 hari atau Rp 4.005,- grbulan atau Rp 48.060.- grtahun x 10 gr = Rp 480.600,-10 grtahun
Untuk 40 gr emas, maka biaya sewa tempat adalah = 4 x gadai = 4 x Rp 480.600,- = Rp 1.922.400,- 40grtahun.
2 Biaya Administrasi
Rp 12.500,- 4 bulan x 3 = Rp 37.500tahun. Di BRI Syariah nilai pinjaman yang bisa didapatkan adalah sebesar 93
dari nilai taksir. Diasumsikan bahwa nilai taksir saat ini di BRI Syariah adalah sebesar Rp 343.900,-. Berikut ini perhitungannya :
1 Dana yang dibutuhkan kali pertama untuk membeli emas batangan 10 gr
di pasar adalah Rp 3.500.000,-. Perhitungan ini berdasarkan asumsi harga emas adalah Rp 350.000,- dan investor membeli satu batang, dengan
berat 10 gr.lihat ilustrasi di atas.
Dana keluar emas tahap ke-1 = Rp 3.500.000,-
2 Setelah memiliki emas batangan 10 gr, emas batangan tersebut investor
gadaikan di BRI Syariah dengan perhitungan sebagai berikut : a
Harga Taksir = 10 gr x Rp 343.900,-
= Rp 3.439.000,- b
Hasil gadai emas tahap ke-1 = 93 x Harga taksir
= 93 x Rp 3.439.000,- = Rp 3.198.270,-
c Misal meminjam kepada BRI Syariah tidak semua dana sisa emas, namun pinjaman hanya sebesar Rp 3.000.000,-.
3 Dengan dana yang ada di tangan, investor harus menambahkan dana segar
lagi untuk bisa membeli emas batangan ukuran 10 gr yang baru.
Dana keluar emas tahap ke-2 = Harga emas – dana pinjaman
Tahap ke-1 =
3.500.000 –
3.000.000 = Rp 500.000,-
4 Investor harus ke BRI Syariah dan gadaikan emas tersebut. Sehingga akan
mendapatkan perhitungan seperti ini.
a Harga Taksir = 10 gr x Rp 343.900,-
= Rp 3.439.000,- b Hasil gadai emas tahap ke-2
= 93 x Rp Harga taksir = 93 x Rp 3.439.000,-
= Rp 3.198.270,- c Misal meminjam kepada BRI Syariah tidak semua dana sisa emas,
namun pinjaman hanya sebesar Rp 3.000.000,-. 5
Belilah emas ketiga dengan kembali menambahkan dana segar.
Dana keluar emas tahap ke-3 = Harga emas – dana pinjaman
Tahap ke-2 =
3.500.000 –
3.000.000 = Rp 500.000,-
6 Gadaikan kembali emas tersebut di BRI Syariah. Investor akan mendapat
perhitungan seperti ini. a
Harga Taksir = 10 gr x Rp 343.900,-
= Rp 3.439.000,- b
Hasil gadai emas tahap ke-3 = 93 x Rp Harga taksir
= 93 x Rp 3.439.000,- = Rp 3.198.270,-
c Misal meminjam kepada tidak semua dana sisa emas, namun pinjaman
hanya sebesar Rp 3.000.000,-.
7 Belilah emas keempat dengan kembali menambahkan dana segar
Dana keluar emas tahap ke-4 = Harga emas – dana pinjaman
Tahap ke-3 =
3.500.000 –
3.000.000 = Rp 500.000
8 Gadaikan kembali emas tersebut di BRI Syariah. Investor akan
mendapatkan perhitungan seperti ini. a Harga Taksir
= 10 gr x Rp 343.900,- = Rp 3.439.000,-
b Hasil gadai emas tahap ke-4 = 93 x Rp Harga taksir
= 93 x Rp 3.439.000,- = Rp 3.198.270,-
3 Misal meminjam kepada tidak semua dana sisa emas, namun pinjaman
hanya sebesar Rp 3.000.000,-. 9
Belilah emas kelima dengan kembali menambahkan dana segar.
Dana keluar emas tahap ke-5 = Harga emas – dana pinjaman
Tahap ke-4 = 3.500.000 – 3.000.000
= Rp 500.000,-
10 Saat ini, investor sudah memiliki emas batangan ukuran 10 gram
sebanyak 5 batang. Empat batang dalam status gadai dan 1 batang berada di tangan kita. Simpanlah emas batangan yang ada di tangan
hingga investor butuh dana mendesak atau hingga harga emas naik minimal 20 -30.
Berikut perhitungan jumlah total biaya yang kita keluarkan :
a Total Investasi = modal awal dana keluar emas tahap ke-1+
biaya Administrasi dan biaya sewa + Tahap ke-2 + Tahap ke-3 + Tahap ke-4 +Tahap ke-5
= 5.500.000 + 500.000 + 500.000 + 500.000 + 500.000
= Rp 7.500.000,- b Total Pinjaman
= Hasil gadai tahap ke-1 + tahap ke-2 +tahap ke-3 + ke-4
= 3.000.000 + 3.000.000 + 3.000.000 + 3.000.000
= Rp 12.000.000,- c
BEP =
Total investasi + Total pinjaman =
7.500.000 + 12.000.000 = Rp 19.500.000,-
Dalam simulasi perhitungan di atas, diketahui bahwa titik BEP Break Event Point atau titik impas akan terjadi ketika hasil penjualan semua emas
yang kita miliki adalah Rp 19.500.000,-. Jika hasil penjualan berada di atas angka tersebut, investor akan mengalami keuntungan, tetapi jika hal yang
terjadi malah sebaliknya, berarti investor mengalami kerugian. Penulis akan melakukan beberapa contoh perhitungan untuk mengetahui di angka berapa
persen kenaikan emas investor akan mendapatkan peningkatan keuntungan dalam melakukan investasi kebun emas ini.
1 Contoh Ketika Harga Emas Naik 10
Diasumsikan bahwa harga emas naik sebesar 10 . Setelah satu tahun, harga emas yang semula Rp 350.000,- per gram mengalami
kenaikan menjadi Rp 385.000,- per gram. Dalam situasi tersebut, investor akan menjual satu per satu emas
yang dimiliki, mulai dari yang saat ini ada di tangan. a
Jual emas yang ada di tangan. Seandainya emas tersebut terjual Rp 380.000,- per gram, investor akan mendapatkan dana segar sebesar
Rp 3.800.000,- b
Gunakan dana segar tersebut untuk menebus emas yang pertama yang sedang digadaikan sehingga investor memiliki sisa dana.
Sisa dana tahap ke-1 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-1 = 3.800.000 – 3.000.000
= Rp 800.000 c Saat ini, di tangan investor, telah ada emas batangan dengan ukuran
10 gr lagi. Jual emas tersebut dan gunakan hasil penjualannya untuk menebus emas yang kedua yang sedang digadaikan sehingga akan
mendapatkan sisa dana. Sisa dana tahap ke-2 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-2
= 3.800.000 – 3.000.000 = Rp 800.000
d. Saat ini investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasil untuk menebus emas
yang ketiga yang sedang digadaikan sehingga akan mendapatkan sisa dana.
Sisa dana tahap ke-3 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3
= 3.800.000 – 3.000.000 = Rp 800.000
e Pada tahap ini, investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasilnya untuk
menembus emas keempat yang sedang digadaikan sehingga investor mendapatkan sisa dana.
Sisa dana tahap ke-4 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-4 = 3.800.000 – 3.000.000
= Rp 800.000
f Saat ini, di tangan investor, ada emas terakhir yang baru saja ditebus. Juallah emas tersebut. Dengan demikian, investor akan mendapatkan
dana hasil penjualan yang utuh karena sudah tidak ada emas yang harus ditebus.
Dana hasil penjualan emas = Rp 3.800.000,-
Total dana segar yang ada di tangan investor adalah :
Total Dana = Hasil penjualan emas terakhir +Sisa dana tahap ke-1
+ Tahap ke-2 + tahap ke-3 + Tahap ke-4 = 3.800.000+800.000+800.000+800.000+800.000
= Rp 7.000.000,-
Dana tersebut adalah dana segar yang saat ini ada di tangan. Ingat bahwa untuk melakukan sistem kebun emas ini, investor telah
mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 7.500.000. Ternyata dana segar yang ada di tangan investor hanya Rp 7.000.000. Berarti,
investor mengalami kerugian meskipun harga emas naik 10 . Kerugian = Modal – Dana Segar
= 7.500.000 – 7.000.000 = Rp 500.000,-
2 Contoh Ketika Harga Emas Naik 21
Kita asumsikan bahwa harga emas naik sebesar 21 . Setelah satu tahun, harga emas yang semula Rp 350.000,- per gram mengalami
kenaikan menjadi Rp 423.500,- per gram. Dalam situasi tersebut, investor akan menjual satu per satu emas
yang dimiliki, mulai dari yang saat ini ada di tangan. a
Jual emas yang ada di tangan. Seandainya emas tersebut terjual Rp 420.000,- per gram, investor akan mendapatkan dana segar sebesar
Rp 4.200.000,-. b
Gunakan dana segar tersebut untuk menebus emas yang pertama yang sedang digadaikan sehingga investor memiliki sisa dana.
Sisa dana tahap ke-1 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-1 = 4.200.000 – 3.000.000
= Rp 1.200.000 c Saat ini, di tangan investor, telah ada emas batangan dengan ukuran
10 gr lagi. Jual emas tersebut dan gunakan hasil penjualannya untuk menebus emas yang kedua yang sedang digadaikan sehingga investor
mendapatkan sisa dana. Sisa dana tahap ke-2 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-2
= 4.200.000 – 3.000.000 = Rp 1.200.000
d Saat ini investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasil untuk menebus emas
yang ketiga yang sedang digadaikan sehingga investor mendapatkan sisa dana.
Sisa dana tahap ke-3 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3 = 4.200.000 – 3.000.000
= Rp 1.200.000 e Pada tahap ini, investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10
gr di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasilnya untuk menembus emas keempat yang sedang digadaikan sehingga investor
mendapatkan sisa dana. Sisa dana tahap ke-4 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3
= 4.200.000 – 3.000.000 = Rp 1.200.000
f Saat ini, di tangan investor, ada emas terakhir yang baru saja ditebus. Juallah emas tersebut. Dengan demikian, investor akan mendapatkan
dana hasil penjualan yang utuh karena sudah tidak ada emas yang harus ditebus.
Dana hasil penjualan emas = Rp 4.200.000,-
Total dana segar yang ada di tangan kita adalah :
Total Dana = Hasil penjualan emas terakhir +Sisa dana tahap ke-1
+ Tahap ke-2 + tahap ke-3 + Tahap ke-4
= 4.200.000 + 1.200.000 + 1.200.000 + 1.200.000 + 1.200.000
= Rp 9.000.000,- Dana tersebut adalah dana segar yang saat ini ada di tangan.
Ingat bahwa untuk melakukan sistem kebun emas ini, investor telah mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 7.500.000. Berarti, saat ini,
investor mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1.500.000,-. Persentase keuntungan = keuntungan : investasi x 100
= 1.500.000 : 7.500.000 x 100 = 0.2 x 100
= 20 .
3
Contoh Ketika Harga Emas Naik 30
Diasumsikan bahwa harga emas naik sebesar 30 . Setelah satu tahun, harga emas yang semula Rp 350.000,- per gram mengalami
kenaikan menjadi Rp 455.000,- per gram. Dalam situasi tersebut, investor akan menjual satu per satu emas
yang dimiliki, mulai dari yang saat ini ada di tangan. a
Jual emas yang ada di tangan. Seandainya emas tersebut terjual Rp 450.000,- per gram, investor akan mendapatkan dana segar sebesar
Rp 4.500.000,-
b Gunakan dana segar tersebut untuk menebus emas yang pertama
yang sedang digadaikan sehingga investor memiliki sisa dana. Sisa dana tahap ke-1 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-1
= 4.500.000 – 3.000.000 = Rp 1.500.000
c Saat ini, di tangan investor, telah ada emas batangan dengan ukuran 10 gr lagi. Jual emas tersebut dan gunakan hasil penjualannya untuk
menebus emas yang kedua yang sedang digadaikan sehingga investor mendapatkan sisa dana.
Sisa dana tahap ke-2 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-2 = 4.500.000 – 3.000.000
= Rp 1.500.000 d. Saat ini investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr di
tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasil untuk menebus emas yang ketiga yang sedang digadaikan sehingga investor mendapatkan
sisa dana. Sisa dana tahap ke-3
= dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3 = 4.500.000 – 3.000.000
= Rp 1.500.000 e Pada tahap ini, investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr
di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasilnya untuk menembus
emas keempat yang sedang digadaikan sehingga investor mendapatkan sisa dana.
Sisa dana tahap ke-4 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-4
= 4.500.000 – 3.000.000 = Rp 1.500.000
f Saat ini, di tangan investor, ada emas terakhir yang baru saja ditebus. Juallah emas tersebut. Dengan demikian, investor akan mendapatkan
dana hasil penjualan yang utuh karena sudah tidak ada emas yang harus ditebus.
Dana hasil penjualan emas = Rp 4.500.000,-
Total dana segar yang ada di tangan investor adalah :
Total Dana = Hasil penjualan emas terakhir +Sisa dana tahap ke-1
+ Tahap ke-2 + tahap ke-3 + Tahap ke-4 = 4.500.000 + 1.500.000 + 1.500.000 + 1.500.000 +
1.500.000 = Rp 10.500.000,-
Dana tersebut adalah dana segar yang saat ini ada di tangan. Ingat bahwa untuk melakukan sistem kebun emas ini, investor telah
mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 7.500.000. Berarti, saat ini, investor mendapatkan keuntungan sebesar Rp 3.000.000,-.
Persentase keuntungan = {keuntungan : investasi} x 100 = {3.000.000 : 7.500.000} x 100
= 0.4 x 100 = 40 .