2.2. UML Unified Modelling Language
2.2.1. Defenisi
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML
berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa dan
teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak. Standar UML dikelola oleh OMG
Object Management Group. Heriyanto,2004 UML adalah bahasa permodelan untuk menspesifikasikan,
memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak- artifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya:
1. Di dalam system intensive process, metode diterapkan sebagai
proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem. 2.
Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat untuk menangkap pengetahuan semantik mengenai suatu
subjek dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu komunikasi. Subjek merupakan sistem yang
dibahas. 3.
Sebagai bahasa permodelan, UML focus pada pemahaman subjek melalui formulasi model dari subyeks dan konsep yang
terhubung. Model memuat pengetahuan pada subyek, dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia.
4. Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek
rekayasa terbaik sistem informasi dan industry, meliputi beragam tipe sistem perangkat lunak dan non lunak, domain
bisnis,perangkat lunak dan proses siklus hidup. 5.
Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat digunakan untuk mengkomunikasikan “apa” yang diperlukan
dari sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan. 6.
Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum
direalisasikan. 7.
Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan
“blueprint”. 8.
Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai
sistem pada seluruh siklus hidup. Bambang Heriyanto, 2004 Diagram-diagram yang terdapat pada permodelan UML sebagai
berikut : 1.
Use Case Diagram Use case diagram merupakan salah satu diagram untuk
memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram use case menunjukan sekumpulan use case, actor dan
hubungannya.
Diagram use case digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan
dan mendokumentasikan
kebutuhan perilaku sistem. Diagram-diagram use case merupakan pusat
permodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas.
2. Class Diagram
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan keadaan atributproperti suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodafungsi. Class diagram menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,
asosiasi, dan lain-lain. Class diagram memiliki tiga area pokok :
1. Nama dan stereotype 2. Atribut
3. Metoda
3. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan dari satu state ke state lainnya suatu objek pada
sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu
satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram.
4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan
proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana
sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya internal
processing. Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem dan
interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari
level atas secara umum.
5. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan
sebagainya berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal waktu dan dimensi horizontal objek-objek yang terkait.
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas
tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada
peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.
Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level
yang sama memiliki prefiks yang sama.
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan
dependency di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary
code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya
komponen terbentuk dari beberapa class danatau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.
8. Deployment Diagram
Deploymentphysical diagram
menggambarkan detail
bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak pada mesin, server atau piranti
keras apa, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik.
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam
lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node misalnya TCPIP dan requirement dapat juga didefinisikan dalam
diagram ini. Dharwiyanti, 2003:4
2.2.2. Notasi UML