aplikasi baru yang dapat mewakili sistem yang berjalan saat ini di Pelayanan Perijinan Terpadu BP2T Tangerang. Design yang dimaksud
meliputi perancangan aplikasi dan perancangan database.
a. Design Aplikasi
Untuk perancangan aplikasi, penulis menggunakan alat bantu tools yaitu CRC Class
– Responsibility – Collaborator, pada bagian ini penulis mendefinisikan class-class yang akan digunakan
pada sistem. Selain itu, aplikasi juga didesign menggunakan Unified Modelling Language UML sebagai bahan untuk
melakukan pendokumentasian dalam pengembangan sistem. Hal ini dilakukan untuk memudahkan memberikas sketsa awal aplikasi,
selain itu penggunaan UML lebih cocok digunakan dalam perancangan aplikasi yang bersifat object oriented. Perancangan
aplikasi yang penulis lakukan dengan menggunakan tools UML ini meliputi:
1. Penentuan Actor subbab 4.3.2
2. Perancangan Use Case Diagram subbab 4.3.3
3. Perancangan Use Case Scenario subbab 4.3.4
4. Perancangan Activity Diagram subbab 4.3.5
5. Perancangan Sequence Diagram subbab 4.3.6
6. Perancangan Class Diagram subbab 4.3.7
Dalam perancangan dengan UML ini, penulis menggunakan software Rational Rose. Secara detail design aplikasi dapat dibaca
di subbab 4.3.
b. Design Basis Data
Data-data yang digunakan dalam aplikasi ini akan disimpan ke dalam database. Pada tahapan ini penulis melakukan
Penerjemahan class diagram ke dalam bentuk entity subbab 4.3.8 Secara detail design basis data dapat dibaca disubab 4.3.8
c. Design Tampilan
Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan terhadap user interface dari aplikasi ini. Perancangan yang dilakukan
meliputi halaman-halaman yang ada di dalam sistem. Terdapat Tampilan
login, pendaftaran,
pemeriksaan, penetapan,
pembayaran, penomoran dan penyerahan. Secara detail dapat dibaca disubab 4.3.9.
3.2.3. Coding
Pada tahapan coding, sebelum dilakukan developing aplikasi berdasarkan tahapan-tahapan sebelumnya, unit test untuk setiap user
stories disiapkan. penulis melakukan deployment terhadap aplikasi yang telah dikembangkan ke target server tertentu.
Setelah unit test disiapkan, kemudian baru dilakukan pembangunan aplikasi berdasarkan design yang sebelumnya telah dilakukan.
Pada implementasi aplikasi, penulis melakukan pengembangan aplikasi dengan mengacu pada design aplikasi yang telah dilakukan.
Pada coding karena sistem dikerjakan secara tim maka diterapkan konsep pair programming yaitu konsep dimana programmer duduk
bersama untuk saling membantu. Selain itu pada tahapan ini, dilakukan refactoring untuk meningkatkan kualitas dari struktur program. Pada
tahapan ini juga build program dilakukakan sesering mungkin sehingga eror pada program dapat terdeteksi secepat mungkin. Secara detail
dapat dilihat dilampiran.
3.2.4. Testing
Pada tahapan testing, testing dilakukan pada unit test yang sebelumnya telah disiapkan, yaitu dengan menguji source code yang
digunakan. Setelah unit test, dilakukan acceptance test dengan melakukan deployment terhadap aplikasi yang telah dikembangkan ke
target server tertentu. Pengujian secara pengujian fungsional aplikasi yang meliputi tampilan data, pemasukan, perubahan data serta
pencetakan. Untuk pengujian ini, penulis menerapkan 2 dua macam pengujian
yaitu pengujian mandiri oleh penulis dan pengujian oleh user pada masing-masing bagian dengan metode blackbox.
3.3. Kerangka Berpikir
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-
tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam
kerangka berpikir penelitian ini
Metode Pengumpulan Data
Planning
Alur Pengembangan Extrem Programming Roger
Pressman,2010 Design
Coding
Testing Penentuan class-class
dengan CRC Penentuan aktor
Perancangan usecase diagram
Perancangan usecase scenario
Perancangan activity diagram
Perancangan sequence diagram
Pengujian mandiri Pengujian Black Box
Pengumpulan User Storis Penentuan Alur Bisnis
Perencanaan dan Penjadwalan pengembangan sistem
Simpulan dan Saran Perancangan class
diagram
Penyiapan unit testing Implementasi coding
Desain tampilan Desain basisdata
Desain aplikasi
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Sistem Yang Berjalan Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kota Tangerang Selatan 4.1.1.
Alur Kerja Sistem Berjalan
Selain user stories yang diperoleh dari bagian BP2T, penulis juga melakukan pengamatan dan observasi. Berdasarkan pengamatan dan
observasi yang dilakukan oleh penulis, gambar 4.1 adalah beberapa alur kerja sistem yang berjalan pada modul-modul seperti Pendaftaran,
Pemeriksaan, Bendahara dan Penomoran dan Penyerahan yang masih dijalankan secara manual. Berikut adalah alur sistem yang berjalan pada
pembuatan IMB di BP2T.