4. Penomoran dan Penyerahan.
Tabel 4.4 index card Untuk Penomoran dan Penyerahan
4.2.2. Uraian Singkat Sistem yang Diusulkan
Untuk  menjawab  permasalahan-permasalahan  yang  dihadapi, penulis  bermaksud  mengusulkan  pembuatan  aplikasi  memudahkan
pengorganisasian  data.  Pada  pengembangannya,  penulis  mengusulkan adanya  integrasi  ke  Bagian  yang  terkait  dalam  melakukan  proses
pengurusan IMB. Project                      : Penomoran dan Penyerahan
Interview Date          : Oktober 2010 Interviewer                : Peneliti
Interviewee               : Penomoran dan Penyerahan Summary                        :    Proses  penomoran  berkas  apabila  telah
melakukan pembayaran retribusi dan penyerahan berkas yang telah dibayar.
No. Description
1.     Penomoran pada berkas yang telah dibayar. 2.    Memasukan  data  yang  mengambil  IMB  seperti  nama  dan
nomor KTP. 3.    Mencetak surat izin dalam bentuk pdf.
Bagian Pendaftaran
Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bidang
Pembangunan BENDAHARA
Penomoran dan Penyerahan
Entry Permohonan: No. Permohonan, Jenis Izin,
Data Pemohon
Kartu Pendaftaran NPWRD
Pemeriksaan Lapangan Oleh Tim Teknis
Entry data Pemeriksaan Lapangan
diterima
Penetapan Biaya Retribusi
Cetak SKRD, SSRD, Nota
Perhitungan
Pembayaran Penomoran,
Penyerahan SK Ditolak
BAPL
Kepala Seksi Bidang Pembangunan
Lengkap Lengkapi Persyaratan
Surat Penolakan
SK IMB END
Start
Gambar 4.2 Alur kerja sistem yang diusulkan pada proses pembuatan IMB
Alur  kerja  sistem  yang  diusulkan  pada  permohonan  IMB adalah pemohon mengajukan permohonan pembuatan IMB pada bagian
pendaftaran.  Pemohon  menyiapkan  lampiran  syarat-syarat  kelengkapan yang dibutuhkan dalam pengisian form penginputan data yang ada pada
bagian  pendaftaran.  Lampiran  syarat-syarat  yang  dibutuhkan  yaitu fotokopi  KTP,  PBB  terakhir,  bukti  kepemilikan  atau  penguasaan  tanah,
akte pendirian perusahaan bagi yang berbadan hukum, NPWP bagi yang berbadan  hukum,  IPR,  Site  Plan,  Rekomendasi  Dinas  terkait,  Gambar
bangunan  tiga  rangkap,  pengisian  data  diri,  pengisian  data  komponen- komponen  bangunan,  dan  pengisian  lokasi  yang  akan  dibuat
permohonan izin. Setelah  kelengkapan  berkas-berkas  lengkap  dan  sudah  di
proses  pada  bagian  pendaftaran  maka  data  tersebut  telah  tersimpan  di dalam database.  Berkas tersebut  diverifikasi kembali oleh Kepala Seksi
Bidang Pembangunan, Kemudian bagian Pengawasan dan Pengendalian melakukan  pemeriksaan  ke  lapangan  untuk  menyesuaikan  apakah  data
yang telah di ajukan pemohon sesuai atau tidak. Bagian Pengawasan dan Pengendalian  dapat  menolak  pengajuan  permohonan  IMB  apabila  data
yang  diajukan  tidak  valid.  Setelah  pemeriksaan  lapangan  selesai  maka akan  diproses  pada  sistem  dan  kemudian  bagian  data-data  di  verifikasi
dan  disimpan.  Bagian  Pengawasan  dan  Pengendalian  kemudian  dapat mencetak berita acara pemeriksaan lapangan dalam bentuk pdf.
Proses  sistem  kemudian  berlanjut  pada  bagian  Bendahara. Bendahara  menghitung  penetapan  biaya  retribusi  yang  harus  dibayar
oleh  pemohon.  Bendahara  kemudian  mencetak  SKRD  dan  nota penghitungan apabila biaya retribusi yang terbilang untuk pemohon telah
dibayarkan  oleh  pemohon  itu  sendiri.  Bukti  SKRD  ini  kemudian diserahkan  untuk  pemohon  dan  nota  perhitungan  sebagai  pertinggalan
untuk bagian bendahara. Setelah  biaya  retribusi  dibayarkan  maka  pemohon  dapat
mengambil IMB setelah  izin dicetak dan diberi nomor oleh pada bagian Penomoran  dan  Penyerahan.  Bagian  Penomoran  dan  Penyerahan
mengentri nomor IMB untuk pemohon dan kemudian mencatat data diri pemohon yang mengambil IMB tersebut.
Pada  sistem  yang  diusulkan  ini,  penulis  menggunakan  CRC card,
dan Unified
Modelling Language
UML dalam
perancangannyaDiagram-diagram UML yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence diagram.
4.3. Design Sistem yang Diusulkan