12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 RNA Helikase Virus Hepatitis C
Helikase merupakan protein pertama kali ditemukan pada Escherichia coli pada tahun 1976. Selanjutnya RNA dan DNA helikase dengan fungsi yang
beragam telah ditemukan di semua organisme. Helikase dapat mengikat dan menghidrolisis untai komplemeter dari untai ganda asam nukleat, atau
mengkatalisis homolog DNA rekombinan. Fungsi helikase juga diperlukan untuk replikasi, dan rekombinasi genom. Demikian pula, fungsi helikase memfasilitasi
proses metabolisme RNA seperti transkripsi, biogenesis ribosom, translasi, penyambungan RNA RNA splicing, tranportasi RNA RNA transport, dan
degradasi RNA RNA degradation Patel and Donmez, 2006. Virus hepatitis C adalah virus RNA beruntai tunggal yang diklasifikasikan
ke dalam genus Hepacivirus, famili Flaviviridae. HCV memiliki genom 9,6 kb yang menyandikan poliprotein tunggal. HCV terdiri dari empat protein struktural
C, E1, E2, dan p7 dan enam protein nonstruktural NS2, NS3, NS4A, NS4B, NS5A dan NS5B Lee et al., 2010. Protein non struktural tersebut berfungsi
dalam reaksi enzimatis yang berperan dalam replikasi virus. NS1 berinteraksi dengan NS4 dibutuhkan untuk replikase RNA. NS2A bersifat hidrofobik
berfungsi dalam perakitan virion partikel virus baru dan pelepasan partikel virus. NS2B membentuk kompleks dengan NS3 berperan sebagai kofaktor bagi
serin protease dari NS3. Protein NS3 mengkodekan RNA helikase yang berperan dalam replikase virus. NS5A merupakan daerah yang sensitif terhadap interferon,
sedangkan NS5B berperan dalam aktivitas RNA-dependent RNA polimerase RdRp Tellinghuisen et al, 2007.
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.2. Peta genomik RNA helikase HCV Tellinghuisen et al, 2007
Gambar 2.4. Mekanisme kerja RNA helikase HCV Utama et al, 2005
Protein resisten IFN
RNA Polimerase
NS2 N S3
NS4A
NS5B
NS5A NS4B
Protein transmembran
Metalloprotease Serin protease
RNA helikase Kofaktor
C E1
E2
Nukleokapsid Pelindung
Glikoprotein
P7
Protein Nonstruktural Protein Struktural
5’ 3’
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mekanisme kerja RNA helikase HCV secara umum adalah pertama- tama helikase akan berikatan pada ujung 3’ RNA utas ganda. Tahap kedua, ATP
akan berikatan pada sisi aktif RNA helikase dan dihidrolisis pada gugus fosfat terluar menghasilkan ADP dan fosfat anorganik Pi. Pada proses hidrolisis
ATP ini mengeluarkan energi yang cukup besar dan digunakan untuk memisahkan RNA utas ganda menjadi utas tunggal. Pemisahan RNA utas ganda
dilakukan dengan pemutusan ikatan hidrogen yang mengikat kedua utas tersebut. Pembukaan ikatan utas ganda tersebut sangat berperan dalam replikasi
dan kelangsungan hidup HCV, apabila tidak berlangsung maka siklus hidup HCV terhenti Utama et al, 2005.
RNA helikase HCV saat ini menjadi target obat yang essensial untuk infeksi virus hepatitis C. Oleh karena itu terjadi pengembangan riset dalam
mencari agen yang berperan sebagai inhibitor RNA helikase. Berikut tabel riset mengenai agen yang digunakan sebagai inhibitor RNA helikase HCV.
Tabel 2.1. Inhibitor RNA helikase HCV No Inhibitor
Persen Inhibisi
Pustaka
1 Protein kapang endofit CgKTm SF
89,45 Paturohman, 2011
2 Ekstrak metanol buah tanaman
mangrove Avicennia marina Forsk Vierb.
76,705 Kusumawati, 2011
3 Mikroalga BTM 11
81,205 Putri, 2011
a
4 Bakteriosin asam laktat S34
64,20 Putri, 2011
b
. 5
Ekstrak rimpang temulawak Curcuma zanthorrhiza Roxb.
73,60 Setianingsih, 2011
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5 Kolorimetri ATPase