Ekstraksi .1 Metoda Ekstraksi TINJAUAN PUSTAKA
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2 Ekstraksi 2.2.1 Metoda Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses penarikan komponenzat aktif suatu simplisia dengan menggunakan pelarut tertentu. Pemikiran metode ekstraksi senyawa
bukan atom dipergunakan oleh beberapa faktor, yaitu sifat jaringan tanaman, sifat kandungan zat aktif serta kelarutan dalam pelarut yang digunakan. Prinsip
ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar dan senyawa non polar dalam senyawa non polar. Secara umum ekstraksi dilakukan secara
berturut-turut mulai dengan pelarut non polar n-heksan lalu pelarut yang kepolarannya menengah diklor metan atau etil asetat kemudian pelarut yang
bersifat polar metanol atau etanol Chaudri, 2001. Prosedur Ekstraksi : Tiwari et al, 2011
1. Plant tissue homogenization Homogenisasi Jaringan Tumbuhan
Homogenisasi Jaringan Tumbuhan menggunakan pelarut telah banyak digunakan dalam penelitian. Simplisia kering maupun basah, dihaluskan
menjadi serbuk, sejumlah tertentu pelarut dimasukkan dan dikocok selam 5- 10 menit atau didiamkan hingga 24 jam kemudian ekstrak disaring dan
filtratnya dikeringkan dalam vakum. 2.
Exhautive extraction Merupakan metoda umum yang lain ekstraksi berturut-turut
menggunakan peningkatan polaritas pelarut, dari pelarut yang tidak polar heksan menjadi pelarut polar metanol. Untuk memastikan berbagai macam
polaritas senyawa dapat diekstraksi. Beberapa penelitian menggunakan ekstraksi soxlet dari simplisia kering menggunakan pelarut organik. Metoda
ini tidak dapat digunakan pada senyawa termolabil, karena pemanasan yang berkepanjangan dapat menyebabkan degradasi senyawa.
3. Ekstrasi soxlet
Ekstraksi soxlet hanya digunakan pada senyawa yang memiliki kelarutan tertentu dan adanya pengotor yang larut dalam suatu pelarut.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Apabila senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan kelarutan yang tinggi dalam pelarut maka dapat menggunakan filtrasi sederhana dengan
memisahkan senyawa dari pengotor yang tidak larut. Metode ini tidak dapat digunakan pada senyawa termolabil, karena pemanasan yang berkepanjangan
dapat menyebabkan degradasi senyawa. 4.
Maserasi Serbuk simplisia diberi pelarut dalam wadah tertutup dan dilakukan
pengadukan hingga senyawa terekstrak dalam pelarut. Metode ini sesuai digunakan untuk senyawa termolabil.
5. Dekok
Metode ini digunakan untuk senyawa yang larut dalam air dan stabil dalam pemanasan. Simplisia direbus dalam air selama 15 menit.
6. Infus
Simplisia dimaserasi dengan waktu singkat menggunakan air dingin atau mendidih.
7. Digesti
Digesti merupakan jenis maserasi yang menggunakan suhu hangat selama proses ekstraksi.
8. Perkolasi
Prosedur ini paling sering digunakan mengekstraksi senyawa aktif dalam simplisia. Pelarut ditambahkan untuk membasahi simplisia dan
didiamkan selama 4 jam dalam perkolator yang tertutup. Sejumlah tertentu pelarut ditambahkan kembali hingga simplisia terendam dalam perkolator dan
didiamkan selama 24 jam , selanjutnya perkolator dibuka dan cairan dibiarkan menetes perlahan.
9. Sonikasi
Prosedur ini menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekuensi antara 20-2000 kHz, hal ini menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sel. Kelemahan dari prosedur ini adalah terjadinya efek yang merusak senyawa aktif dari simplisia dengan pembentukan radikal bebas.