Parameter Standar Ekstrak Produksi RNA Helikase Virus Hepatitis C

31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4 Parameter Standar Ekstrak

Parameter standar yang diidentifikasi dari kulit buah manggis dapat dilihat dari tabel 4.3. Tabel 4.3 Parameter Standar Ekstrak Jenis Karakteristik Ekstrak n-heksan Ekstrak etil asetat Ekstrak metanol Menurut literatur Parameter Spesifik : a.Organoleptik - Bentuk -Warna Parameter Non spesifik : a.Susut pengeringan b. Kadar abu Ekstrak kental Kuning 0,5 0,4 Ekstrak kental Kuning 2,1 0,7 Ekstrak kental Coklat 9,3 2,2 max10 DepkesRI,2000 -

4.5 Produksi RNA Helikase Virus Hepatitis C

Produksi denganRNA helikase HCV dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan enzim RNA helikase yang murni yang digunakan sebagai komponen dalam penentuan aktivitas inhibisi terhadap aktivitas ATPase. Ekspresi RNA helikase dilakukan dengan cara mengultur bakteri Escherichia coli BL21 DE3 pLysS-RNA helikase HCV. Tahapannya dimulai dengan pre kultur yang dilakukan dalam medium cair Luria-Bertani LB yang merupakan media yang sesuai dengan bakteri Escherichia coli, karena mengandung zat kompleks tripton, yeast extract, dan natrium klorida untuk pertumbuhan bakteri. Media LB terlebih dahulu diberikan ampisilin yang berfungsi sebagai selection marker terhadap pertumbuhan E. coli BL21 DE3 pLysS-RNA helikase HCV rekombinan yang juga mengandung gen resisten 32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ampisilin, sehingga hanya bakteri E. coli BL21 DE3 pLysS-RNA helikase HCV rekombinan yang membawa gen RNA helikase HCV saja yang dapat tumbuh. Prekultur diinkubasi dalam inkubator goyang pada temperatur 37°C dengan kecepatan 200 rpm selama semalam, kondisi ini merupakan kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri Pelzar Chan,1986. Tahap berikutnya merupakan pemindahan kultur pada medium LB yang lebih besar, medium yang telah diberi ampisilin kemudian ditambahkan pre kultur dan diinkubasi kembali pada temperatur 37°C dengan kecepatan 200 rpm hingga nilai OD 600 optical density mencapai 0,3 atau pada saat bakteri mencapai fasa logaritmik, fase ini merupakan fasa awal dimana bakteri Escherichia coli tumbuh. Pada fasa ini, kultur ditambahkan IPTG Isopropyl-β-D- Thiogalaktopiranosidase sebagai penginduksi untuk menghasilkan ekspresi berlebih pada kultur, sehingga dihasilkan jumlah enzim RNA helikase yang lebih besar hingga fase awal stasioner dimana nilai OD 600 mencapai 1 Utama et al, 2000. Bakteri E. coli dipanen dengan cara sentrifugasi pada temperatur 4°C dengan kecepatan 4.000 rpm selama 10 menit untuk memisahkan sel E. coli dengan media LB. Setelah disentrifugasi sel E. coli akan mengendap sebagai pelet, sedangkan medium LB akan terpisah menjadi supernatan. Pelet yang terbentuk kemudian disimpan dalam freezer dengan temperatur -20°C untuk menjaga stabilitas RNA helikase HCV yang terekspresi secara intraseluler dalam pelet. RNA helikase yang terkandung dalam pelet harus dipurifikasi terlebih dahulu sebelum menjadi target analisis. Untuk memurnikannya sel pelet dipecahkan dengan cara mekanik, yaitu dengan cara freeze-thaw dan sonikasi. Freeze-thaw atau pengeringbekuan dilakukan menempatkan sel pada temperatur -20°C dan suhu ruang secara bergantian, masing-masing selama 20 menit sebanyak tiga kali pengulangan. Freeze-thaw menyebabkan terbentuknya kristal es pada sel pelet sehingga akan melunakkan dinding sel bakteri yang 33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempermudah dalam pelisisan sel. Tahap selanjutnya merupakan sonikasi yang dilakukan menggunakan sonikator. Proses sonikasi akan merusak organel sel namun tidak merusak integritas kemampuan fungsionalnya. Pada tahap sonikasi, enzim RNA helikase HCV disuspensikan terlebih dahulu dengan dapar B 10 mM Tris HCl pH 8,5, 100 mM NaCl dan 0,25 Tween 20. Tris HCl berfungsi sebagai dapar untuk mempertahankan pH enzim RNA helikase sehingga stabilitasnya terjaga, natrium klorida berperan untuk menghilangkan kontaminan dan asam nukleat yang berikatan tidak spesifik dengan RNA helikase Vanz et al, 2008. Sedangkan tween 20 merupakan detergen non-ionik yang dapat menghancurkan lipid bipolar pada membran sel. Rusaknya lipid bipolar akan menyebabkan disosiasi membran sel dengan bagian hidrofobik dari RNA helikase yang sebelumnya menempel pada lipid bipolar tersebut Sigma aldrich, 2008. Enzim selanjutnya dimurnikan dengan kromatografi afinitas metal affinity. Metode ini didasarkan pada pengikatan spesifik logam Co 2+ yang dimiliki resin TALON dengan label 6xHis-tag yang terdapat pada ujung RNA helikase. RNA helikase yang telah diikat oleh resin TALON dipisahkan dengan metabolit intraseluler lainnya melalui sentrifugasi pada temperatur 4°C kecepatan 3500 rpm selama 7 menit. Sentrifugasi ini menghasilkan pelet yang mengandung RNA helikase dan supernatan yang mengandung metabolit intraselular. Pelet ditambahkan dapar elusi imidazol dalam dapar B ditambahkan untuk menghilangkan protein selain enzim RNA helikase. Imidazol yang terdapat dalam dapar elusi ini memutuskan ikatan antara RNA helikase dengan resin TALON. Imidazol berperan sebagai analog residu His yang terdapat pada enzim yang telah diikat oleh logam Co 2+ . Sentrifugasi pada temperatur 4°C kecepatan 3500 rpm selama 7 menit digunakan untuk memisahkan imidazol dengan enzim yang telah murni. Penggunaan kecepatan tersebut untuk menghindari kerusakan enzim dan mencegah penurunan aktivitasnya Sambrook Russel, 2001. 34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kemurnian enzim RNA helikase HCV dapat dikonfirmasi dengan menggunakan SDS-PAGE, berdasarkan protein target yang dituju. Elektroforesis dilakukan menggunakan gel akrilamid dengan konsentrasi 8. Hasil SDS-PAGE pada gambar 4.1 menunjukkan pita protein tunggal dengan bobot 54 kDa. sehingga dapat dikatakan bahwa RNA helikase telah berhasil dipurifikasi dan sesuai dengan hasil seperti yang dilaporkan Utama et al, 2000 yang menyatakan bahwa bobot molekul RNA helikase adalah sebesar 54 kDa. Pada lajur pertama berupa marker BIORAD ® yang digunakan. Inner volum IV merupakan supernatan hasil sentrifugasi pada proses pemecahan sel yang belum dimurnikan dengan resin TALON sehingga banyak mengandung metabolit interseluler yang menyebabkan penumpukan pita protein. Washing 1 dan washing 2 merupakan hasil pencucian binding resin TALON tidak terdapat pita protein, karena supernatan hanya terdapat dapar B. Gambar 4.1. SDS – PAGE RNA helikase HCV Keterangan : M = Marker, E1 = Elusi 1, E2 = Elusi 2, IV = Inner Volum, W1 = washing 1, W2 = washing 2 54 kDa M E1 E2 IV W1 W2 50 kDa 75 kDa 100 kDa 150 kDa 250 kDa 35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.6 Aktivitas Inhibisi Ekstrak Kulit Buah Manggis Terhadap RNA Helikase Virus Hepatitis C

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Efek Ekstrak Kulit Manggis(Garcinia mangostana L.) Sebagai Anti-Aging Dalam Sediaan Krim

5 65 162

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Uji Aktivitas Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa L.) sebagai Inhibitor RNA Helikase Virus Hepatitis C

6 34 86

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 16 86