124 tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang telah disusun
berupa desain pembelajaran menghias busana bayi melalui model cooperative learning tipe jigsaw dengan media jobsheet untuk
meningkatkan kompetensi siswa. Data yang disajikan merupakan hasil pengamatan dengan
menggunakan lembar penilaian unjuk kerja, tes pilihan ganda, lembar observasi, dan catatan lapangan. Adapun hal-hal yang akan diuraikan
meliputi deskripsi tiap siklus dan hasil dari penelitian.
a. Pra Siklus
Penelitian pra siklus ini dilakukan dalam satu kali pertemuan
yaitu pada hari Sabtu 27 April 2013 selama 3 x 45 menit. Sebelum
tindakan dilakukan terlebih dahulu peneliti melakukan pra siklus melalui observasi dan diskusi dengan guru pengampu. Dari hasil
observasi dan diskusi yang dilakukan, ditemukan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran menghias busana bayi yakni model
pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional dan cenderung monoton. Dengan menerangkan macam-macam tusuk hias
busana melalui media papan tulis dan sesekali menunjukkan benda jadi yang berupa fragmen tusuk hias busana.
Hasil belajar siswa dalam menghias busana bayi masih relatif rendah. Hal ini dikarenakan dari sikap siswa yang kurang termotivasi,
kurang aktif, kurangnya tingkat partisispasi siswa, dan kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas, ada yang mengerjakan tugas
125 karena ingin cepat-cepat pulang, ada juga yang mengerjakannya asal
jadi saja. Malu untuk bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan. Data hasil kompetensi siswa diperoleh berdasarkan ranah afektif
yang dilihat dari perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi, ranah kognitif
dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh siswa melalui tes pilihan ganda, dan ranah psikomotor yang dilihat melalui penilaian unjuk kerja. Hasil
penilaian atau kompetensi siswa dalam menghias busana pada pra siklus dilakukan oleh guru, peneliti hanya mengambil nilai dari data
hasil kompetensi yang dilakukan oleh guru. Hasil kompetensi siswa pada pra siklus dapat dilihat dari daftar nilai berikut ini :
126
Tabel 11. Kompetensi Siswa Pada Pra Siklus NO.
NAMA PRA SIKLUS
1 Siswa 1 70
2 Siswa 2 70
3 Siswa 3 60
4 Siswa 4 70
5 Siswa 5 50
6 Siswa 6 60
7 Siswa 7 50
8 Siswa 8 60
9 Siswa 9 60
10 Siswa 10 50
11 Siswa 11 60
12 Siswa 12 70
13 Siswa 13 50
14 Siswa 14 60
15 Siswa 15 60
16 Siswa 16 60
17 Siswa 17 80
18 Siswa 18 60
19 Siswa 19 50
20 Siswa 20 60
21 Siswa 21 50
Jumlah 1260
Rata-rata 60
Berdasarkan data hasil kompetensi siswa pada pra siklus dari 21 siswa menunjukkan nilai rata-rata Mean yang dicapai adalah 60 ,
dengan nilai tengah Median yaitu 60, dan nilai yang sering muncul Mode adalah 60 dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan nilai yang
disajikan, hasil kompetensi siswa pada pra siklus dari 21 siswa dapat dikategorikan pada tabel hasil kompetensi siswa sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimal, ditampilkan pada tabel berikut ini:
127
Tabel 12. Data Kompetensi Siswa Pra Siklus Berdasarkan KKM No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Tuntas
5 23,81
2 Belum Tuntas
16 76,19
Jumlah 21
100
Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi kompetensi siswa pada pra siklus, dari 21 siswa yang mengikuti pembelajaran busana bayi
menggunakan metode yang digunakan oleh guru menunjukkan bahwa siswa yang tuntas baru mencapai 23,81 atau 5
siswa dan siswa yang belum tuntas 76,19 atau 16
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi siswa masih cukup rendah terlihat pada banyaknya siswa
yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan dilihat dari nilai rata-rata kelas baru mencapai 60 yang masih dibawah standar kriteria
ketuntasan minimal yakni 70. Berdasarkan hasil kompetensi di atas, rendahnya kompetensi
siswa yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas masih di bawah kriteria ketuntasan minimal. Adapun refleksi dari pra siklus adalah:
a Siswa kurang menguasai materi menghias busana bayi, hal ini disebabkan pada saat guru menjelaskan siswa banyak yang tidak
memperhatikan guru. Karena hanya mendengar ceramah dari guru tanpa ada umpan balik berupa perhatian dan bimbingan secara
langsung, maka kegiatan praktik menghias busana bayi dilakukan kurang maksimal.
128 b Kurangnya variasi dalam proses pembelajaran seperti penerapan
model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, guna menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menghias busana bayi.
c Rendahnya hasil praktik menghias busana bayi yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas yang masih rendah.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti berkolaborasi dengan guru sepakat untuk melakukan tindakan melalui penerapan model cooperative
learning tipe jigsaw dengan media jobsheet pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran menghias
busana bayi.
b. Siklus Pertama