111 Penentuan nilai akhir didasarkan pada ketiga aspek yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Bobot penilaiannya adalah sebagai berikut:
a. Bobot Kognitif = 100
b. Bobot Afektif dan Psikomotor = 100
Nilai Akhir = Skor Kognitif + 2 Skor Afektif dan Psikomotor 3
3. Catatan Lapangan Menurut Pardjono dkk, 2007:54 catatan lapangan diperoleh dari
berbagai sumber, termasuk tulisan tangan, tape recorder, transkip singkat dari audio recorder, ringkasan pertemuan, curiculum vitae dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, catatan lapangan dibuat untuk melengkapi hasil dari lembar observasi. Dimana catatan lapangan merupakan catatan atau
rekaman tentang kejadian dan peristiwa selama proses belajar mengajar didalam kelas, diluar dari kriteria pengamatan yang telah dibuat dalam
lembar observasi. Kegiatan pencatatan lapangan dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat selaku pengamat.
F. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur Sugiyono, 2010:173. Suatu instrumen
memiliki validitas internal bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional atau teoritis telah mencerminkan apa yang di ukur. Menurut
Sugiyono 2010:174 validitas internal suatu instrumen dalam penelitian
112 yang berupa tes harus memiliki validitas konstruksi dan validitas isi.
Sedangkan instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada.
a. Validitas isi, menunjukkan sejauh mana instrumen mencerminkan isi yang dikendaki. Untuk instrumen yang berbentuk tes dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis validitas isi dibantu dengan
menggunakan kisi-kisi instrumen, selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli judgement expert kemudian diuji cobakan, dan dianalisis
dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total.
b. Validitas konstruk construct validity, uji validitas konstruk dilakukan dengan pendapat dari para ahli judgment expert. Selanjutnya
instrumen yang telah disetujui para ahli diuji cobakan pada sampel dari populasi yang diambil. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian
validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengorelasikan antar skor item instrumen.
c. Validitas eksternal, menurut Sugiyono 2010:183 validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan
antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Bila terdapat kesamaan antara kriteria dalam
instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternal.
113 Berdasarkan penjelasan di atas, maka pada penelitian tindakan ini
menggunakan validitas isi dan validitas konstrak. Setelah butir instrumen disusun kemudian peneliti mengkonsultasikan dengan guru dan dosen
pembimbing, kemudian meminta pertimbangan judgement expert dari para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-
butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun.
Kriteria pemilihan judgement expert dalam penelitian ini adalah seorang yang ahli dalam bidangnya. Para ahli yang diminta pendapatnya
antara lain Ibu Enny Zuhny Khayati M.Kes sebagai validator ahli model dan materi pembelajaran, serta Ibu Sri Sungkawaningati selaku guru mata
diklat busana bayi di SMK Karya Rini Sleman. Validasi instrumen yang dilakukan untuk mengungkap aspek kognitif dapat dilihat dari beberapa
indikator seperti kesesuaian dengan materi, keterbacaan dan ketepatan pembobotan nilai. Instrumen penelitian yang dibuat awalnya masih
terdapat kekurangan, kemudian telah diperbaiki sesuai saran dari judgement expert. Dari hasil judgement expert menyatakan bahwa model
dan media pembelajaran sudah layak digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar penilaian unjuk kerja, tes
pilihan ganda, dan lembar penilaian sikap dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Setelah pengujian dari ahli selesai maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli kemudian diujicobakan
114 pada sampel dari mana populasi itu diambil. Jumlah anggota yang
digunakan adalah 21 orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan
antar skor item instrumen, penghitungan ini dilakukan dengan bantuan computer SPSS for windows.
2. Reliabilitas Instrumen
Instrumen dikatakan reliabel apabila mampu menghasilkan ukuran yang relatif tetap meskipun dilakukan berulang kali. Reliabilitas berkenaan
dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, jika instrumen tersebut
digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama Nana Syaodah Sukmadinata, 2006:229. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian unjuk kerja, lembar observasi penilaian sikap, dan tes pilihan ganda. Untuk mengukur
reliabilitas instrumen lembar penialain unjuk kerja dan lembar observasi penilaian sikap digunakan internal consistency dengan rumus koefisien
reliabilitas Alfa Cronbach sebagai berikut :
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen k
= mean kuadrat antara subyek ∑
= mean kuadrat kesalahan = varians total
Suharsimi Arikunto, 2006:196
t
b k
k r
2 2
1 1
11
2
b
t
2
115 Selanjutnya dari perhitungan tersebut diatas diinterpretasikan dalam
tabel 6 interpretasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 6. Interpretasi Nilai r
No Besarnya nilai r Interpretasi
1. 0,00
– 0,199 Sangat rendah
2. 0,20
– 0,399 Rendah
3. 0,40
– 0,559 Sedang
4. 0,60
– 0,799 Tinggi
5. 0,80
– 1,00 Sangat Tinggi
Untuk menguji reliabilitas instrumen tes kognitif menggunakan rumus KR-20 Kuder Richardson sebagai berikut :
r
i =
k s
t 2
- ∑ p
i
q
i
k-1 s
t 2
Keterangan: r
i
= reliabilitas internal seluruh instrumen
k = jumlah item dalam instrumen
p
i
= proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 q
i
= 1 - p
i
s
t 2
= varians total Sugiyono, 2007:359
Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows. Hasil reliabilitas untuk instrumen
lembar unjuk kerja, lembar observasi penilaian sikap dan tes pilihan ganda, penilaian sikap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
116
Tabel 7. Rangkuman Hasil Reliabilitas
No Bentuk Instrumen
Koefisien Alpha Keterangan
1. Lembar penilaian sikap
0.958 Reliabel
2. Lembar unjuk kerja
0.901 Reliabel
3. Tes Pilihan Ganda
0.7055 Reliabel
Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien alpha sebesar 0.958 untuk lembar penilaian sikap, 0.901 untuk koefisien lembar unjuk
kerja.dan 0.7055 untuk tes uraian. Hal ini jika dilihat dari tabel interpretasi menurut Suharsimi Arikunto 2006: 188 lembar observasi
penilaian sikap, lembar unjuk kerja dan tes uraian terdapat pada rentang nilai 0.60-1,00 yang berarti instrumen tes tersebut memiliki reliabilitas
yang tinggi sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk pengambilan data.
G. Teknik Analisa Data