Hiasan Busana Bayi Deskripsi Teori

75 oleh tusuk atau tusuk palestrin karena permukaan tusuknya menonjol. Pola hias yang digunakan untuk sulaman fantasi ini disesuaikan dengan penempatan sulaman pada desain strukturnya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tusuk hias merupakan kegiatan awal yang harus dikuasi sebelum melakukan kegiatan menyulam. Alat dan bahan yang dipakai harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam kegiatan menyulam. Macam-macam teknik menghias busana meliputi sulaman putih, sulaman berwarna, dan sulaman bebas. Selanjutnya sulaman bebas merupakan sulaman yang dikerjakan menurut kreasi masing-masing orang dengan menggunakan jenis tusuk hias dan kombinasi warna yang beraneka macam.

c. Hiasan Busana Bayi

Fungsi hiasan pada busana bayi maupun busana anak adalah untuk memperindah dan dan mempertinggi mutu busana tersebut Darminingsih, 1985:17 pemilihan dan penempatan hiasan yang tepat dapat mebuat model-model busana yang sederhana kelihatan lebih menarik. 1. Macam-Macam Hiasan dan Penempatannya Menurut Darminingsih 1985, hiasan-hiasan yang digunakan pada busana bayi dan anak dapat berupa kancing-kancing, macam- macam pita hias dan renda, macam-macam sulaman dengan berbagai 76 tusuk hias seperti sulaman fantasi, aplikasi, sulaman tusuk silang, semok, dan printing misalnya sablon. a Kancing-kancing, Kancing yang digunakan dalam hiasan busana bayi adalah kancing-kancing yang tahan cuci misalnya dari plastik, tulang-tulang, mutiara. b Pita hias dan renda Pita-pita yang banyak dipergunakan sebagai hiasan berupa renda yang berpinggir atau biku yang dijahitkan pada sepanjang tepi, untuk mendapat efek yang beraneka warna. c Macam-macam teknik sulaman Macam-macam tusuk hias seperti tusuk tangkai, tusuk rantai, tusuk feston, tusuk silang, tusuk buhul, tusuk pipih, tusuk airmata sangat menarik untuk hiasan busana anak. Hiasan ini dapat dikerjakan dengan tangan atau dengan mesin zig-zag. Macam-macam tusuk hias tersebut diatas dapat dipadukan sehingga menjasi sulaman yang dapat dipakai sebagai hiasan busana bayi dan anak. Pemilihan jenis sulaman harus disesuaikan dengan bahan pakaian yang dihias. Misalnya sulaman tusuk silang digunakan pada kain mating atau oxford, sedangkan semok digunakan pada kain yang agak lembut seperti tetoron atau voile. 77 Menurut Darminingsih 1985 berikut ini ditunjukkan berbagai macam penggunaan tusuk-tusuk untuk sulaman dan penempatannya pada busana bayi dan anak sebagai berikut: a Tusuk Feston Tusuk feston dapat digunakan sebagai penyelesaian tepi kelim pada busana bayi. Disamping itu dapat digunakan untuk penyelesaian tepi ragam aplikasi dan isi ragam sulaman fantasi. b Tusuk Silang Tusuk silang dapat digunakan sebagai sulaman huruf, isi ragam, asisi, merubah corak yang dapat ditempatkan pada busana bayi dan anak. Tusuk silang untuk hiasan merubah corak digunakan pada bahan berkotak. Merubah corak dapat ditempatkan pada garis tepi rok, garis ps bahu, dan saku. c Aplikasi Aplikasi adalah teknik melekatkan sepotong kain di atas bahan lain dengan penyelesaian tusuk feston atau tusuk hias lain. Aplikasi dapat dikerjakan dengan dua cara yaitu engan tangan dan dengan mesin. Motif tidak boleh terlalu kecil dan terlalu runcing atau berliku- liku. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi hiaan pada busana bayi dan anak adalah untuk memperindah atau mempertinggi mutu busana tersebut. Pemilihan dan penempatan hiasan yang tepat dapat membuat model-model busana anak yang 78 sederhana kelihatan lebih menarik. Macam hiasan yang banyak digunakan dapat berupa kancing-kancing, macam-macam pita hias, renda, dan macam-macam sulaman. Macm-macam teknik sulaman menggunakan berbagai tusuk hias antara lain tusuk tangkai, tusuk feston, tusuk silang, tusuk buhul perancis, tusuk air mata, dan tusuk pipih. Tusuk-tusuk tersebut dapat digunakan pada teknik asisi, tusuk silang, tusuk aplikasi, semok, dan sulaman fantasi.

d. Menghias Busana Bayi Dengan Sulaman Bebas

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PRAKSIS DENGAN APLIKASI JOBSHEET TERPADU UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK.

0 0 71

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA JOBSHEET TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGHIAS KAIN DENGAN TEHNIK JAHIT PERCA KELAS X DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

0 3 186

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT POLA LENGAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

0 2 313

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PENINGKATAN MINAT BELAJAR K3LH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWER POINT DI SMK KARYA RINI YHI KOWANI SLEMAN.

0 2 287

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MEMBUAT POLA DASAR BUSANA WANITA MENGGUNAKAN MEDIA FLIPCHART BERBANTUAN JOBSHEET DI SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 13 193

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 249