Resitasi: guru memberikan tugas mandiri kepada seluruh siswa untuk mengakses internet

Hadis garib juga biasa disebut hadis fardun yang arinya sendirian. Ibnu Hajar menganggap bahwa antara garib dan fardun adalah sinonim, baik secara bahasa maupun secara istilah. Akan tetapi, kebanyakan para ahli hadis membedakan antara garib dan fardun, yakni istilah fardun merujuk kepada garib mutlak, sedangkan istilah garib dipakai pada garib nisbi. Hal ini sesuai dengan pengklasifisian hadis garib yang memang dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a Hadis Garib Mutlak fardun Hadis Garib Mutlak fardunadalah hadis yang ke-gariban-nya terletak pada asal sanad. Maksudnya, hadis pada saat disampaikan oleh Rasul saw hanya diterima oleh satu orang sahabat. b Hadis Garib Nisbi Yang termasuk sebagai hadis garib nisbiyaitu apabila kegariban terjadi pada pertengahan sanadnya, bukan pada asal sanadnya. Maksudnya satu hadis yang diriwayatkan oleh lebih dari satu orang rawi pada asal sanadnya, kemudian dari semua rawi itu hadis ini diriwayatkan oleh satu orang rawi saja yang mengambil dari para rawi tersebut.

2. Hadis Ditinjau dari Segi Kualitas a.

Hadis Sahih Definisi hadis sahih menurut Ibnu Shalah adalah: هدددَانمس ع إن ل د صتطيم ِىذنلطا ددنمس ع مدلعا ث د يعدنحملعا ومهد حديعحنص ط لا ث د يعدنحملعا َامطأم ن د وعك د يم ل م وم هدَاهمتمنعمد َى م لإن ط ن بنَاض م لعا ل ن دععملعا ن ن ع م ط ن بنَاض ط لا ل ن دععملعا ل ن قعنمبن ل أ لطعممد ل م وم اذذَاشم Hadis sahih adalah hadis musnad hadis yang mempunyai sanad yang bersambung sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan dabit dari orang yang adil dan iabih, hingga akhir sanadnya, tanpa ada kejanggalan dan cacat. Dari definisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan hadis sahih yaitu hadis yang sanadnya bersambung tidak putus dan para rawi yang meriwayatkan hadis tersebut adalah adil dan iabih, serta dalam matan hadis tersebut tidak ada kejanggalan sywk dan cacat ‘illah. Untuk memudahkan dalam memahami definisi hadis sahih di atas, dapat dijelaskan bahwa hadis sahih adalah hadis yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: - Hadisnya musnad. Maksudnya yaitu hadis tersebut disandarkan kepada Nabi saw. dengan disertai sanad. - Sanadnya bersambung. Artinya, antara rawi dari sanad hadis tersebut pernah bertemu langsung dengan gurunya. - Seluruh rawinya adil dan iabih. Maksud rawi yang adil yaitu rawi yang bertakwa dan menjaga kehormatan dirinya, serta dapat menjauhi perbuatan buruk dan dosa besar seperti syirik, fasik, dan bid’ah. Adapun yang dimaksud dengan iabih adalah kemampuan seorang rawi dalam menghafal hadis. - Tidak ada syak. Artinya, hadis tersebut tidak bertentangan dengan hadis dari rawi lain yang lebih kuat darinya. - Tidak ada ‘illah. Artinya, dalam hadis tersebut tidak ditemukan cacat yang merusak kesahihan hadis.