Pengujian Pembangkitan Fading Rayleigh

Dari persamaan � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 , diperoleh nilai � 2 adalah sebagai berikut: � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 =1013-1000 2 1000+987-1000 2 1000+1025-1000 2 1000+994- 1000 2 1000+995-1000 2 1000+989-1000 2 1000+1024- 1000 2 1000+1005-1000 2 1000+985-1000 2 1000+983- 1000 2 1000 = 2.26 e. Membuat kesimpulan Dari uji yang dilakukan dipakai nilai � 2 = 2.26 lebih kecil dari � 2 = 14.067 maka hipotesis H diterima. Artinya bahwa data masukan yang dibangkitkan sesuai dengan distribusi Uniform.

3.5.2 Pengujian Pembangkitan Fading Rayleigh

Analisa ini bertujuan untuk menguji apakah pembangkitan Fading Rayleigh menurut distribusi Rayleigh dengan nilai b = 2. Tabel 3.3 Frekuensi Teramati dan Pembangkitan Fading Bilangan Acak Frekuensi Teramati -2.347 - -2.113 1375 -2.113 - -1.556 2471 -1.556 - -1.052 2145 -1.052 - -0.756 1813 -0.756 - -0.233 1015 -0.233 – 0.454 866 0.454 – 1.023 217 1.023 – 1.676 73 1.676 – 2.157 21 2.157 – 2.455 4 Universitas Sumatera Utara Adapun langkah-langkah analisa pengujian pembangkitan Fading Rayleigh sebagai berikut: a. Formulasi hipotesis H : distribusi frekuensi pengamatan sesuai dengan distibusi frekuensi harapan teoritis Rayleigh H 1 : distribusi frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan distribusi frekuensi harapan teoritis Rayleigh b. Menentukan taraf nyata � dan � 2 tabel. � = 5 = 0.5 dengan db = k – 2 = 10 – 2 = 8 � 0.058 2 = 15.507 c. Menentukan kriteria pengujian H diterima pada � 2 ≤ 15.507 H ditolak pada � 2 ≥ 15.507 d. Menentukan nilai uji statistik Di dalam frekuensi harapan dari suatu distribusi Rayleigh dapat dilakukan dengan menghitung probabilitas setiap nilai bilangan acak dengan persamaan: �[� ≤ �] = ∫ ���� � � Dimana : y = batas atas bilangan acak A = batas bawah bilangan acak Fe = fungsi kepadatan probabilitas distribusi Rayleigh Untuk bilangan acak -2.347 - -2.113, nilai probabilitasnya adalah: �[� ≤ −2.347] = ∫ � 2 2 ��� �− � 2 2.2 � �� −2.113 −2.347 = -0.9091 �[� ≤ −2.347] = ∫ � 2 2 ��� �− � 2 2.2 � �� −1.556 −2.113 = -0.7701 P[-2.347 ≤ � ≤ −2.113] = −0.7701 − −0.9091 = 0.139 Frekuensi harapan untuk P[-2.347 ≤ � ≤ −2.113]=0.139x10000=1390 Dengan cara yang sama diperoleh frekuensi harapan untuk semua data yang ditabulasikan pada Tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Frekuensi Harapan dari Pembangkitan Fading Rayleigh Bilangan Acak PXb PXa PXa - PXb Frekuensi Harapan -2.347 - -2.113 -0.9091 -0.7701 0.139 1390 -2.113 - -1.556 -0.7901 -0.5209 0.2492 2492 -1.556 - -1.052 -0.5209 -0.3045 0.2164 2164 -1.052 - -0.756 -0.3045 -0.1220 0.1825 1825 -0.756 - -0.233 -0.1220 0.0195 0.1025 1025 -0.233 – 0.454 -0.0195 0.0683 0.0878 878 0.454 – 1.023 0.0683 0.0908 0.0225 225 1.023 – 1.676 0.0908 0.0998 0.0080 80 1.676 – 2.157 0.0998 0.1028 0.0030 30 2.157 – 2.455 0.1028 0.1031 0.0003 3 Dari persamaan � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 , diperoleh � 2 adalah sebagai berikut: � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 = 1375-1390 2 1390+2471-2494 2 2492+2145-2164 2 2164+1813-1825 2 1825+1015-1025 2 1025+866-878 2 878+217-225 2 225+73-80 2 30+ 4-3 2 3 = 4.772 e. Membuat kesimpulan Dari uji statistik yang dilakukan didapat nilai � 2 = 4.772 lebih kecil dari � 0.058 2 =15.507 maka hipotesis H diterima. Artinya bahwa pembangkitan Fading Rayleigh sesuai dengan distribusi Rayleigh.

3.5.3 Pengujian Pembangkitan AWGN