Pengujian Pembangkitan AWGN Pengujian Pembangkitan Data

Tabel 3.4 Frekuensi Harapan dari Pembangkitan Fading Rayleigh Bilangan Acak PXb PXa PXa - PXb Frekuensi Harapan -2.347 - -2.113 -0.9091 -0.7701 0.139 1390 -2.113 - -1.556 -0.7901 -0.5209 0.2492 2492 -1.556 - -1.052 -0.5209 -0.3045 0.2164 2164 -1.052 - -0.756 -0.3045 -0.1220 0.1825 1825 -0.756 - -0.233 -0.1220 0.0195 0.1025 1025 -0.233 – 0.454 -0.0195 0.0683 0.0878 878 0.454 – 1.023 0.0683 0.0908 0.0225 225 1.023 – 1.676 0.0908 0.0998 0.0080 80 1.676 – 2.157 0.0998 0.1028 0.0030 30 2.157 – 2.455 0.1028 0.1031 0.0003 3 Dari persamaan � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 , diperoleh � 2 adalah sebagai berikut: � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 = 1375-1390 2 1390+2471-2494 2 2492+2145-2164 2 2164+1813-1825 2 1825+1015-1025 2 1025+866-878 2 878+217-225 2 225+73-80 2 30+ 4-3 2 3 = 4.772 e. Membuat kesimpulan Dari uji statistik yang dilakukan didapat nilai � 2 = 4.772 lebih kecil dari � 0.058 2 =15.507 maka hipotesis H diterima. Artinya bahwa pembangkitan Fading Rayleigh sesuai dengan distribusi Rayleigh.

3.5.3 Pengujian Pembangkitan AWGN

Analisa ini bertujuan untuk menguji apakah pembangkitan AWGN menurut distribusi normal Gaussian. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Frekuensi Teramati dan Pembangkitan AWGN Bilangan Acak Frekuensi Teramati -7.194 - -5.753 24 -5.753 - -4.313 147 -4.313 - -2.873 591 -2.873 – 1.447 1599 -1.433 - -0.007 2609 -0.007 – 1.447 2624 1.447 – 2.887 1643 2.887 – 4.327 590 4.327 – 5.767 147 5.767 – 7.202 26 Adapun langkah-langkah analisa pengujian pembangkitan AWGN sebagai berikut: a. Formulasi hipotesis H : distribusi frekuensi pengamatan sesuai dengan distibusi frekuensi harapan teoritis Normal H 1 : distribusi frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan distribusi frekuensi harapan teoritis Normal b. Menentukan taraf nyata � dan � 2 tabel. � = 5 = 0.5 dengan db = k – 3 = 10 – 3 = 7 � 0.058 2 = 15.507 c. Menentukan kriteria pengujian H diterima pada � 2 ≤ 14.067 H ditolak pada � 2 ≥ 14.067 d. Menentukan nilai uji statistik Di dalam penentuan nilai uji statistik pada uji normalitas ini, terlebih dahulu dihitung frekuensi harapan melalui metode perhitungan luas daerah z-skor, sehingga diperoleh probabilitas setiap daerah yang dibatasi nilai z. dimana nilai z dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara � = �−� � x = batas bawah bilangan acak yang dibangkitkan � = rata-rata bilangan acak yang dibangkitkan � = standar deviasi Untuk bilangan acak -7.194 - -5.753, nilai z diperoleh: � � = −7.194−0 2 = −3.597 ��� � � = −5.753−0 2 = −2.876 Lihat tabel distribusi normal standar untuk masing-masing nilai z, sehingga diperoleh luas kurva normal untuk : � � = 0.0002 ��� � � = 0.0020. Selisih antara � � ��� � � adalah � � = −0.0002 − 0.0020 = 0.0018 Maka didapat frekuensi harapannya adalah : e i = z a – z b x N : N = 18. Dengan cara yang sama diperoleh frekuensi harapan untuk semua data yang ditabulasikan pada Tabel 4.4 Tabel 3.6 Frekuensi Harapan dan Pembangkitan AWGN Bilangan Acak � � � � Luas � � Luas � � Luas � � − � � Frekuensi harapan -7.194 - -5.753 -2.876 -3.597 0.0020 0.0002 0.0018 18 -5.753 - -4.313 -2.156 -2.876 0.0154 0.0020 0.0134 134 -4.313 – 2.873 -1.436 -2.156 0.0749 0.0154 0.0595 595 -2,873 - -1.447 -0.716 -1.436 0.2358 0.0749 0.1609 1609 -1.433 – 0.007 0.004 -0.716 0.5000 0.2358 0.2642 2642 -0.007 – 1.447 0.724 0.004 0.7642 0.5000 0.2642 2642 1.447 – 2.887 1.443 0.724 0.9251 0.7642 0.1609 1609 2.887 – 4.327 2.163 1.443 0.9846 0.9251 0.0595 595 4.327 – 5.767 2.883 2.163 0.9980 0.9846 0.0134 134 5.767 – 7.207 3.603 2.883 0.9998 0.9980 0.0018 18 Dari persamaan � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 , diperoleh nilai � 2 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara � 2 = ∑ ��−�1 �1 � �=1 =24-18 2 18+147-134 2 134+591-595 2 595+1599-1609 2 1609+ 2609-2642 2 2642+2641-2642 2 2642+1643-1609 2 1609+ 509-595 2 595+985-134 2 134+26-18 2 18 = 9.58 e. Membuat kesimpulan Dari uji statistik yang dilakukan didapat nilai � 2 = 9.58 lebih kecil dari � 0.058 2 = 15.507 maka hipotesis H diterima. Artinya bahwa pembangkitan AWGN sesuai dengan distribusi Normal Gaussian.

3.6 Tahapan Simulasi