SNR Signal To Noise Ratio Konsep Modulasi QAM

Gambar 2.1 a Data yang dikirim b Data yang diterima Untuk menghilangkan gangguan tersebut, salah satu caranya adalah dengan membuat jajaran filter yang nilai koefisien-koefisiennya harus direncanakan terlebih dahulu. Dibawah ini ditunjukkan bagaimana pelebaran sinyal seperti diatas dapat mengakibatkan dampak yang buruk pada sinyal. Gambar 2.2. menunjukkan sinyal yang dikirimkan mengalami banyak peristiwa pada kanal yang mengakibatkan sinyal tersebut tercampur dengan noise dan mengalami ISI sehingga pada saat diterima simbol-simbol melebar dan mengganggu simbol yang lain.[1] Gambar 2.2 Intersymbol Interference

2.2 SNR Signal To Noise Ratio

SNR merupakan perbandingan antara daya sinyal yang diinginkan terhadap daya noise yang diterima pada suatu titik pengukuran. SNR ini merupakan sebuah parameter untuk menunjukkan tingkat kualitas sinyal pada jalur koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Universitas Sumatera Utara Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu lintas komunikasi data dan sinyal dalam kecepatan tinggi. Biasanya SNR diukur pada sisi penerima, karena nantinya digunakan untuk memproses sinyal yang diterima dan menghilangkan derau yang tidah diinginkan. Secara matematis, SNR dinyatakan dalam satuan decibel dB. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut: ��� �� = 10 log 10 � � � � � � 2.1 Dimana P s =Power Signal daya sinyal, P n =Power Noise daya bising.

2.3 Konsep Modulasi QAM

Modulasi adalah suatu proses untuk merubah gelombang pembawa carrier sebagai fungsi dari sinyal informasi. Sedangkan demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti sinyal aslinya dari suatu gelombang pembawa carrier yang termodulasi oleh ragkaian. Kegunaan dari modulasi adalah untuk memudahkan radiasi, multiplexing, mengatasi keterbatasan peralatan, pembagian frekuensi dan mengurangi noise dan interferensi. Sistem modulasi dibagi menjadi 2 yaitu antara lain : 1. Modulasi Analog Yaitu teknik modulasi dimana gelombang pembawa carrier merupakan gelombang analog kontinyu. Meliputi antara lain : a. Modulasi Amplitudo AM b. Modulasi Frekuensi FM c. Modulasi Phase PM 2. Modulasi Digital Yaitu teknik modulasi dimana gelombang pembawanya carrier adalah merupakan gelombang pulsa, meliputi antara lain : a. Amplitude-Shift Keying ASK b. Frekuensi-Shift Keying FSK c. Phase-Shift Keying PSK Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan modulasi 4 QAM. Quadrature Amplitude Modulation QAM merupakan salah satu teknik modulasi digital. Pada QAM, informasi yang akan dikirimkan diubah menjadi simbol QAM yang Universitas Sumatera Utara dapat direpresentasikan sebagai sinyal analog pemodulasi. Sinyal pemodulasi ini mengubah amplitude dan fase dari sinyal pembawa. Setiap perubahan fase dan amplitude sinyal pembawa merepresentasikan satu simbol QAM yang terdiri sejumlah bit informasi. Orde QAM yang sering dinyatakan sebagai M-ary QAM menunjukkan jumlah simbol QAM yang dapat dihasilkan M = 2 n , dengan n adalah jumlah bit penyusun satu simbol. Bentuk sinyal modulasi QAM dapat ditunjukkan pada Gambar 2.3. Sedangkan diagram konstelasinya ditunjukkan pada Gambar 2.4 dan 2.5 [4]. Gambar 2.3 Bentuk sinyal 8-QAM untuk jumlah bit = 3 Gambar 2.4 Diagram konstelasi modulasi 4-QAM dan 8-QAM Gambar 2.5 Diagram kontelasi modulasi 16-QAM Universitas Sumatera Utara Orde QAM yang sering digunakan dalam sistem komunikasi adalah orde 16, 64, dan 256. Dengan demikian pada orde 16-QAM dapat terbentuk 16 simbol. Orde 64-QAM dapat menghasilkan 64 simbol, dan orde 256-QAM dapat menghasilkan simbol sebanyak 256 simbol. Pengubah bit ke simbol berfungsi memetakan runtun bit informasi menjadi simbol QAM. Runtun bit informasi dibagi menurut banyak bit dalam satu simbol dan diubah ke bentuk paralel kemudian dirutekan menjadi bit ganjil dan bit genap. Pada umumnya, keluaran pengubah bit-ke-simbol akan dipetakan ke bentuk kode Gray Gray Code terlebih dulu sebelum dipetakan ke analog. Dengan dipetakan ke kode Gray, antar simbol terdekat pada diagram konstelasi hanya akan berbeda satu bit. Hal ini akan membantu mengurangi error di penerima dan untuk mempermudah dalam desain perangkat keras. Jika misalnya di penerima terjadi satu kesalahan pembacaan simbol maka hanya akan ada satu bit yang salah karena jarak antar simbol terdekat hanya berbeda satu bit [4].

2.4 Filter Digital Finite Impuls Respons FIR