43
Pihak Livio adalah seorang pekerja swasta berkebangsaan Italy.  Livio
adalah  pemegang  saham  minoritas,  atau  apa  yang  nantinya  Penulis  analisis kemudian disebut dalam Bahasa Inggris Hukum sebagai protection of minority
shareholders,  sebab  Livio,  dalam  pengamatan  penulis  atas  Putusan  137
tersebut  hanya  menguasai  dan  memiliki  sepuluh  prosen  saham  di  PT.  Antik Dimensi yang berinvestasi di Demak Indonesia.
Dua pihak lainnya yang berhadapan dengan Livio menguasai sembilan puluh  prosen  saham,  yaitu  pihak-pihak  yang  digugat,  dalam  hal  ini  Ny.
Naning  Tjatoerprilyani  Oetami, untuk  selanjutnya  disebut  dengan  Ny.
Naning . Pihak ini sejatinya juga merupakan pemegang saham minoritas yang
harus  mendapatkan  perlindungan,  hanya  saja,  kebetulan,  dalam  Putusan  137 ini, Ny. Naning yang bergabung dengan Mr. Tarantino berada dalam posisi
atau  kedudukan  yang  berhadap-hadapan  vis-a-vis  dengan  Livio.  Ny. Naning
,  sama  halnya  dengan  Livio  juga  seorang  pekerja  swasta, berkebangsaan  Indonesia,  tinggal  di  Semarang.  Pihak  the  party  to  contract
selanjutnya  yang  juga  merupakan  seorang  pekerja  swasta  berikutnya  yang
sudah  bekerja  di  Indonesia  20  tahun  lebih  bernama  Mr.  Nuzio  Tarantino untuk selanjutnya disingkat Nuzio, berkebangsaan Italia menguasai delapan
puluh prosen saham di perusahaan yang sama.
2.3.2. Saat Mulainya Isu Hak Terhadap Pemegang Saham Minoritas
Adapun  dalam  duduk  perkara,  atau  dalam  hal  ini  Penulis  istilahkan sebagai  isu  dimulainya,  atau  saat  mulainya  persoalan  perlindungan  hukum
44
terhadap  pemegang  saham  minoritas,  dimilai  dari  dalam  Putusan  137  adalah
sebagai berikut. Berdasarkan  akta  Notaris  Nomor:  1  tertanggal  30  Januari  2001  yang
dibuat  oleh  Dra.  Jessica  Linjani,  SH.,  yang  berkantor  di  Ungaran,  Jawa
Tengah,  dan  oleh  Notaris  tersebut  telah  dibuatkan  akta  pendirian  PT.  Antik Dimensi. Pihak yang adalah suatu perusahaan atau badan hukum itu didirikan
untuk  jangka  waktu  tiga  puluh  tahun.  PT.  Antik  Dimensi  bermaksud  dan memiliki  tujuan  menjalankan  usaha  di  bidang  industri  meubel  dan
perdagangan  imporekspor  atas  hasil  produksi  dari  PT.  Antik  Dimensi.
Direktur PT. Antik Dimensi adalah Ny. Naning, dengan Mr. Nunzio sebagai
Komisaris. Keseluruhan  Modal PT. Antik  Dimensi,  yang tidak dinyatakan di atas kertas adalah tiga puluh miliar rupiah.
48
Dalam  rangka  menunjang  pelaksanaan  operasional  perseroan  tersebut maka  dibutuhkan  sebidang  tanah  guna  mendirikan  bangunan  gudang  dan
kantor.  Kemudian  diputuskan  pihak  PT.  Antik  Dimensi,  sebagai  subyek
hukum menggunakan tanah milik Ny. Naning, subyek hukum lainnya, di luar keberadaan Ny. Naning sebagai Direktur PT. Antik Dimensi dan di luar pula
kedudukannya sebagai pemegang saham di  PT. Antik Dimensi.  Ny. Naning
adalah pemilik sebidang tanah bersertifikat hak milik Nomor 210 dengan luas kurang lebih seribu seratus dua puluh dua meter persegi.
48
Menurut  Mr.  Tarantino  Nunzio,  ketika  berlangsungnya  suatu  eksekusi  yang  berakibat pada tidak berartinya sama sekali  Putusan 137 yang telah  memberikan perlindungan terhdap
saham minoritas, Livio.
45 Sertifikat  Hak  Milik  atas  Tanah  SHM  tersebut  bertertanggal  26
Agustus  1994  dan  dalam  gambar  situasi  tertanggal  30  Juli  1994  No.  :
35171994  tertulis  atas  nama  Naning  Tjatorpriyani  Oetami  Ny.  Naning
dan  dikeluarkan  oleh  kantor  Pertanahan  Kabupaten  Demak  Propinsi  Jawa Tengah.  Perjanjian
49
Nomor  1  tertanggal  01  Februari  2001  yang  dibuat
dihadapan Dra. Jessica Linjani, SH. Dalam  kontrak  atau  Akta  Perjanjian  tersebut  para  pihak  adalah  Ny.
Naning berkedudukan  sebagai  pihak  yang  memberikan  hak  atas  tanahnya
kepada  Ny.  Naning  sendiri,  namun  dalam  kedudukan  sebagai  Direktur  PT.
Antik  Dimensi  menggunakan  tanah
50
tersebut.  Sedangkan  Mr.  Tarantino, dan dalam konteks penelitian dan penulisan karya tulis kesarjanaan ini, sudah
tentu  Livio,  dalam  kepentingannya  sebagai  pemegang  saham  minoritas  a minority  shareholder  untuk  dirinya  Livio  sendiri  dan  untuk  PT.  Antik
Dimensi sebagai Orang, atau suatu Subyek Hukum dimana Livio adalah pihak di  dalamnya,  adalah  sebagai  pihak  yang  menggunakan  tanah  milik  Ny.
Naning sebagai pribadi.
Penggunaan  tanah  milik  Ny.  Naning  itu,  tentu  untuk  mendirikan
bangunan-bangunan  yang  adalah  milik  PT.  Antik  Dimensi,  dimana  di
dalamnya  juga  ada  kepentingan  Livio  sebagai  pemegang  saham  minoritas,
dalam  Perjanjian  tersebut  dinyatakan  bahwa  biaya  sepenuhnya  ditanggung
49
Nama Akta No. 1 tersebut bukan Sewa-Menyewa. Yang betul adalah suatu Perjanjian.
50
Bersama  dengan  empat  bidang  tanah  lainnya,  namun  tidak  disebutkan  di  dalam  Akta Perjanjian No. 1.
46 oleh PT. Antik Dimensi, yang tidak saja dikuasai oleh sembilan puluh prosen
saham  dari  pihak  Mr.  Tarantino  dan  Ny.  Naning,  tetapi  juga  ada kepentingan saham minoritas yaitu Livio.
Bidang tanah  yang tadinya hanya satu dengan luas sebagaimana telah dikemukakan  di  atas,  ditambah  dengan  empat  bidang  lainnya  menjadi  lima
bidang tanah semuanya milik Ny. Naning sebagai pribadi, didirikan bangunan
milik  PT.  Antik  Dimensi,  dan  sekali  lagi  di  dalamnya  juga  ada  kepentingan
pemegang saham minoritas yaitu Livio, baik letak, batas serta designya telah
diketahui oleh kedua belah pihak, dalam hal ini yaitu PT. Antik Dimensi dan
Ny. Naning , sudah barang tentu di dalannya diketahui juga oleh Livio sebagai
pemegang saham minoritas, dan disetujui oleh mereka itu.
Para pihak dalam kontrak atau Perjanjian No. 1 tersebut  yang dibuat di  hadapan  Notaris  Ungaran  Dra.  Jessica  Linjani  SH  itu  bersepakat  untuk
mengatasnamakan  semua  ijin  yang  berhubungan  dengan  bangunan  tersebut
atas nama pihak Ny. Naning. Biaya serta ijin-ijin ditanggung sepenuhnya oleh
pihak PT. Antik Dimensi, yang untuk mudahnya, dan juga karena semua uang
memang pada prinsipnya keluar dari kantong Mr. Tarantino, ditanggung oleh Mr. Tarantino
secara bersama-sama, menurut cara berpikir hukum sipil yaitu
oleh  Mr.  Tarantino,  Ny.  Naning  dan  Livio  sebagai  para  pemegang  saham
47 yang  dalam  hal  ini  disebut  PT.  Antik  Dimensi,  berlaku  sampai  1  Pebruari
2031
51
tiga puluh tahun terhitung sejak tanggal 1 Pebruari 2001. Perjanjian  Akta  No.  1  di  atas  itu  menegaskan  bahwa  selesainya
jangka  waktu  tersebut  tanah-tanah  serta  bangunan  di  atasnya  menjadi  milik
Ny. Naning
52
tanpa ada kewajiban untuk melakukan ganti rugi dalam bentuk
apapun  kepada  PT.  Antik,  Perusahaan  Penanaman  Modal  Asing.  Perjanjian itu  juga  menegaskan  bahwa  Mr.  Tarantino  membantu  Ny.  Naning  untuk
mengalihkan  hak  dan  ijin  atas  bangunan  tersebut  ke  atas  nama  Ny.  Naning
sampai  selesai.  Sedangkan  mengenai  biaya  yang  timbul  sehubungan  dengan pengalihan  hak  atas  kepemilikan  bangunan  tersebut  ditanggung  sepenuhnya
oleh Mr. Tarantino, dalam hal ini PT. Antik Dimensi. Melanjutkan  duduk  perkara  kasus  dalam  Putusan  137,  singkat  kata,
dapat  Penulis  katakan  bahwa  permasalahan  dipicu,  oleh  pihak  Livio,
51
Satu  hal  yang  sangat  menyakitkan  hati,  yaitu  bahwa  di  Indonesia  ini  sepertinya  tidak  ada yang  namanya  perlindungan  terhadap  pemegang  saham  minoritas,  atau  tidak  ada  kepatuhan
hukum yang hukumnya ada di Indonesia, sehingga, kalau Pembaca tidak kaget, Penulis perlu mengemukakan bahwa saat ini yang namanya PT. Antik Dimensi itu sudah tidak ada lagi. Sia-
siakah  hukum  yang  sudah  menggariskan  perlindungan  terhadap  pemegang  saham  minoritas yang nyata-nyata ada dan diakui dalam Putusan 137? Tanyakan pada rumput yang bergoyang
52
Kalau  orang  mau  jujur,  sejatinya,  Ny.  Naning  juga  adalah  pemegang  saham  minoritas,
sebab  menguasai  sepuluh  prosen  dari  jumlah  total  saham  PT.  Antik  Dimensi,  namun  sangat menyedihkan,  tidak  hanya  Livio,  dalam  the  Indonesian  Legal  System  Tragedy?  yang  bisa
dilihat terang benderang pada Putusan 137 itu, entah angin “kejahatan” apa yang bertiup, Ny.
Naning pun, hingga saat ini tidak menguasai apapun dari tanah-tanah lima bidang miliknya
tersebut.  Dalam  konteks  penulisan  skripsi  ini,  dua  orang  pemegang  saham  minoritas,  yang pertama  adalah  Livio  dan  yang  kedua  adalah  Ny.  Naning,  sekaligus  adalah  pemilik  dari
tanah-tanah  tempat  didirikannya  bangunan-bangunan  PT.  Antik  Dimensi,  suatu  transaksi bisnis  internasional,  mungkin  dapat  dikatakan  saat  ini  hanya  bisa  menatap  kosong,  hak-
haknya yang diambil di dalam putaran mesin sistem hukum yang mungkin bukan hukum yang sejati, sebab tidak berpihak kepada mereka Ny. Naning, Livio dan sekaligus pemegang saham
lainnya  yaitu  Mr.  Tarantino.  Bangsa  ini  seolah-olah  bisa  dilukiskan  sebagai  bangsa pemerkosa hak-hak pemegang saham minoritas?
48
berdasarkan  fakta  yang  ada,  bahwa  pihak  Ny.  Naning  dan  Mr.  Tarantino dengan  dan  tanpa  persetujuan  dari  pihak  Livio  sebagai  salah  satu  pemegang
sepuluh  prosen  saham,  atau  pemegang  saham  minoritas,  merasa  bahwa    PT.
Antik Dimensi telah secara sepihak dan tanpa memberitahukan kepada  Livio telah  melakukan  penjualan  atas  asset  PT.  Antik  Dimensi  kepada  pihak  lain
tanpa persetujuan umum dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Padahal,  Pasal  11  Ayat  4  Anggaran  Dasar  Perseroan  AD-ART
menyatakan bahwa seharusnya pemegang saham minoritas seperti Livio yang
merupakan bagian dari RUPS perlu dimintakan persetujuannya audi alteram partem
.  Rumusan  ketentuan  tersebut  adalah  sebagai  berikut:  “perbuatan hukum  untuk  mengalihkan  melepaskan  hak  atau  menjadikan  jaminan  utang
seluruh  atau  sebagian  besar  harta  kekayaan  perseroan,  dalam  satu  tahun buku baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri
ataupun  yang  berkaitan  satu  sama  lain  harus  mendapat  persetujuan  rapat umum pemegang saham RUPS”.
Memang  betul,  bahwa  Anggaran  Dasar  Perseroan    AD-ART  PT. Antik  Dimensi  juga  menegaskan  bahwa  persetujuan  RUPS  terkait  dengan
harta benda PT. Antik Dimensi harus di setujui 90 sembilan puluh persen. Seperti  telah  dikemukakan  di  atas,  rincian  modal  awal  PT.  Antik  Dimensi
yaitu  pihak  Ny.  Naning  selaku  Direktur:  10  Mr.  Tarantino  selaku
49
Komisaris  80  dan  Pihak  Livio  10  dengan  total  keseluruhan  modal  tiga
puluh juta rupiah
53
. Artinya,  berdasarkan  kaedah  tersebut  di  atas,  sebetulnya  menurut
argumentasi  pihak  Ny.  Naning  dan  pihak  Mr.  Tarantino  pemungutan  suara
terkait  dengan  RUPS  pada  PT.  Antik  Dimensi  adalah  sah  Mengingat  90
saham  adalah  gabungan  saham  dari  saham  milik  Ny.  Naning  dan  Mr. Tarantino
.  Sementara,  pihak  Livio  hanya  menguasai  10  saham;  atau
mungkin  dalam  konteks  penulisan  skripsi  ini  hanyalah  pemegang  saham minoritas,  jadi  dapat  diabaikan  dalam  hal  ini.  Mungkin  karena  itulah  maka
hakim  yang  memutus  Putusan  137  degan  pertimbangan-pertimbangan  yang
ada memutuskan dan mengabulkan permohonan penggugat sebagai pemegang saham minoritas yang merasa tidak dianggap dan dikesampingkan.
Memang,  harus  diakui,  bahwa  dalam  Putusan  137,  ada  bangunan argumen  bahwa  pihak  Ny.  Naning  juga  mengakui,  tidak  diperlukan  adanya
persetujuan  dari  pihak  Livio  karena  kepemilikan    saham  pihak  Livio,  yang
sama dengan kepemilikan saham miliknya berjumlah hanya 10  Minoritas.
Karenanya,  tanpa  kehadiran  pihak  Livio,  dua  pihak  lainnya  yang  mayoritas, yaitu Ny. Naning dan Mr. Tarantino dengan kepemilikan sahamnya  adalah
90  ,  menurut  pihak  Ny.  Naning  dan  Mr.  Tarantino  bisa  mengambil
keputusan mengenai apapun menyangkut perseroan tanpa perlu adanya RUPS, dalam  hal  ini  mereka  boleh  mengesampingkan  perjanjian  yang  telah  mereka
53
Perhitungan di atas kertas.
50 buat dan tandatangani sendiri, sebagaimana durumuskan dalam Pasal 11 Ayat
4 AD-ART PT. Antik Dimensi.
Itulah  sebabnya  dalam  Putusan  137  dinyatakan  bahwa  dengan pertimbangan  bahwa  Ny.  Naning  dan  Mr.  Tarantino  sendiri  mengakui
bahwa  mereka  membuat  akta-akta  Nomor  12  dan  Nomor  13  dengan mengesampingkan  Pasal  11  ayat  4  AD-ART  Perseroan,  yang  di  dalamnya
secara  tegas  menentukan  harus  mendapat  persetujuan  dalam  RUPS  vide salinan akta tanggal 30 Januari 2001 No. 1 Akta pendirian perseroan terbatas
PT.  Antik  Dimensi  yang  sudah  dikatakan  di  atas,  dibuat  dihadapan  Notaris Dra. Jessica Linjani, SH
.
54
Sekalilagi  perlu  dikemukakan  bahwa  Putusan  137  juga  mencatat
bahwa  selain  diakui,  Ny.  Naning  dan  Mr.  Tarantino  juga  telah
mengesampingkan keberadaban Pasal 11 Ayat 4 AD-ART dimaksud, yaitu: “perbuatan  hukum  untuk  mengalihkan  melepaskan  hak  atau
menjadikan  jaminan  untang  selain  atau  sebagian  besar  harta kekayaan “perseroan” dalam satu tahun buku baik di dalam satu
transaksi  atau  beberapa  transaksi  yang  berdiri  sendiri  ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan rapat
umum  pemegang  saham  yang  sendiri  atau  diwakili  para pemegang  saham  yang  memiliki  paling  sedikit  34    tiga  per
empat  bagian  dari  jumlah  seluruh  saham  dengan  hak  suara yang  sah  dan  paling  disetujui  oleh  paling  sedikit  34  tiga  per
empat  bagian  dari  jumlah  seluruh  suara  yang  dikeluarkan secara sah dalam rapat”.
54
Vide, bukti P – 1  T I – II 1.
51 Kedua  pihak  pemegang  saham  mayoritas  di  atas  juga  membangun
argumentasi mereka bahwa tidak hanya ketentuan sebagaimana dikemukakan di atas, namun lebih dari pada itu, ternyata dalam Pasal 22 Ayat 8 AD-ART
Perseroan, juga mengakui bahwa: “Pemegang  saham  dapat  juga  mengambil  keputusan  yang  sah
tanpa  mengadakan  rapat  umum  pemegang  saham  dengan ketentuan  semua  pemegang  saham  telah  diberi  tahu  secara
tertulis  dan  semua  pemegang  saham  memberikan  persetujuan mengenai
usul yang
diajukan secara
tertulis serta
menandatangani  persetujuan  tersebut,  keputusan  yang  diambil dengan  cara  demikian  mempunyai  kekuatan  yang  sama  dengan
keputusan  yang  diambil  dengan  sah  dalam  rapat  umum pemegang saham”.
Dengan  memertimbangkan  bahwa  apa  yang  diatur  didalam  AD-ART
perseroan  tersebut  di  atas  adalah  mengikat  dan  harus  dilaksanakan  oleh  Ny. Naning
dan  Mr.  Tarantino  juga  oleh  pihak  Livio  sebagai  Penggugat  yang
dalam  hal  ini  merupakan  pemegang  saham  minoritas  dalam  perspektif
penulisan dan penelitian karya tulis  ilmiah dalam bidang hukum  di  Fakultas Hukum  Universitas  Kristen  Satya  Wacana  Salatiga
ini,  kemudian dengan memertimbangkan bahwa terhadap akta notaris No. 1 tanggal 30 Januari 2001
tersebut  tidak  pernah  diadakan  perubahan  apapun;  ditambah  dibuatnya  akta
Nomor  12  dan  13  tanggal  14  Desember  2001  di  hadapan  Subiyanto  Putro,
52
SH. ,  yang  berkantor  di  Semarang  oleh  Ny.  Naning  dan  Mr.  Tarantino,
55
adalah  bertentangan  dengan  AD-ART  PT.  Antik  Dimensi,  maka  apa  yang
dilakukan tersebut, tertera di dalam Putusan 137 sebagai sesuatu yang menurut
hukum  dapat  dikwalifikasikan  sebagai  perbuatan  melawan  hukum  PMH.
Demikian dalil yang dikemukaan oleh Livio.
Sejalan  dengan  itu,  dengan  memertimbangkan  bahwa  akta  notaris Nomor  12  dan  13  pada  tanggal  14  Desember  2001  tersebut  di  atas  telah
dinyatakan  tidak  sah  dan  batal  demi  hukum,  maka  dengan  demikian,  para Majelis  Hakim  di  Pengadilan  Negeri  Semarang  pada  waktu  itu  memandang
bahwa  tuntutan  pihak  Livio,  yang  dalam  koneks  penulisan  karya  tulis  ini harus  dilihat  sebagai  pemegang  saham  minoritas  menganai  hal  itu  dapat
dikabulkan. Majelis Hakim juga sempat memertimbangkan apakah akta Perjanjian,
akta  notaris  Nomor  1  tanggal  01  Februari  2001
56
beralasan  hukum  untuk dinyatakan sah atau tidak. Maka menurut para Majelis Hakim, akta Perjanjian
dimaksud  adalah  merupakan  perjanjian  antara  Ny.  Naning  dan  Mr. Tarantino
yang  isinya  antara  lain  menyangkut  keberadaan  dan  kepentingan perseroan PT. Antik Dimensi. Dengan demikian, menurut Majelis Hakim, bila
dihubungkan  dengan  keberadaban  bukti-bukti  yang  diajukan  ke  hadapan Persidangan  maka  secara  hukum  ada  hak  dan  kepentingan  penggugat  yang
55
Bukti P-2 dan P-3  T I-II-2 dan T I-II-3.
56
Bukti TI – II – 4.
53 mengikat  dan  yang  harus  dilindungi
57
.  Oleh  karenanya  adalah  beralasan apabila  berdasarkan  hukum,  akta  perjanjian,  akta  notaris  No.  1  tanggal  01
Februaru  2001
58
yang  dibuat  di  hadapan  Notaris  Dra.  Jesicca  Linjani  SH
tersebut  untuk  dinyatakan  sah.  Majelis  Hakim  mengabulkan  tuntutan  pihak
Livio
sebagai pihak yang merupakan pemegang saham minoritas.
2.3.3. Remedy, Bentuk Perlindungan Bagi Pemegang Saham Minoritas