Melodi Ekspresi Cara Bermain Trumpet

7. Melodi

Menurut Sumaryo 1987:104, melodi adalah rentetan nada-nada yang disusun secara ritmis dengan ditetapkan ketinggiannya masing-masing. Lebih jelasnya Jamalus 1988:16 menyatakan bahwa melodi adalah susunan rangkaian nada bunyi dengan getaran teratur yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan gagasan. Melodi dapat dituliskan dalam notasi balok, dengan demikian lebih mudah membayangkan garis imajinasi sebagai garis melodi. Gambar 2: Contoh Melodi Sumber: Kamien, 1996: 51 Menurut Lundin 1967: 77-78 melodi adalah rangkaian nada-nada secara tunggal yang memberi arti suatu keseluruhan. Melodi memiliki sifat gerak tertentu yang menimbulkan karakter tertentu pada melodi tersebut. Sifat-sifat gerak melodi dapat digolongkan : a. Melangkah dan melompat propinquity, yiatu gerakan melodi berdasarkan atas jarak tertentu suatu nada lainnya interval. b. Pengulangan repetition, yaitu pengulangan unsur-unsur melodi. Sifat pengulangan merupakan ciri melodi yang paling mudah dinikmati. c. Pengakhiran finaly. yaitu rasa tertentu pada bagian akhir melodi yang mengekspresikan gerakan atau urutan nada tertentu sebagai makna lengkap yaitu akhir yang selaras. Melodi yang membentuk rangkaian pendek disebut frase phrase . Ciri frase yang membedakannya dari melodi yaitu rangkaian nada yang menyusunnya belum membentuk arti keseluruhan secara lengkap atau selesai Sumaryanto, 2000: 37. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditegaskan bahwa sebuah melodi memiliki ciri-ciri tertentu berupa. 1 adanya rangkaian sejumlah nada penyusun melodi, 2 adanya sifat gerak tertentu berdasarkan interval, 3 adanya tonalitas.

8. Ekspresi

Ekspresi adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokkan frase yang diwujudkan oleh pemusik Joseph, 2001:93. Di antara unsur-unsur musik, tempo termasuk yang paling mendasar bagi perwujudan ekspresi. Penentuan tempo yang keliru sudah akan merusak setiap upaya untuk menuju ekspresi. Suatu lagu atau musik didasari oleh tempo yang sesuai untuknya. Musikalitas yang dilandasi pengalaman diperlukan dalam upaya menemukan tempo yang benar Sitompul, 1986:106. Beberapa cara yang ditempuh sebagai latihan tempo adalah memahami, menghayati dan menguasai secara praktek kecepatan gerak berbagai ragam tempo, dari yang paling lambat hingga yang paling cepat. Selanjutnya masalah tempo di dalam musik ternyata tidak lepas dari perasaan dan sikap terhadap apa yang dianggap cepat, sedang atau lambat. Untuk memastikan tempo diperlukan sebuah metronome sebagai alat pembantu. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing- masing unsur musikal tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Unsur-unsur musikal menjadi dasar untuk membangun sebuah konsep musik yang benar sehingga dapat dikembangkan ke sikap menghargai, menghayati, menilai, dan melestarikan seni dalam kehidupan bermasyarakat.

F. Pendekatan Auditori