51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Menurut Burns Suwarsih, 1994: 9, penelitian tindakan merupakan penemuan fakta dan
pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya yang melibatkan kolaborasi dan
kerjasama peneliti, praktisi, dan orang awam. Pengertian kolaborasi dalam penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto 2006: 62-63, adalah
adanya kerja sama antara praktisi guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan,
pengambilan keputusan, yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan atau action.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan mencermati suatu obyek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dengan menunjuk pada suatu gerak kegiatan
yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang didalamnya melibatkan kolaborasi dan kerjasama peneliti,
praktisi, dan orang awam. Oleh karena itu, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan efikasi diri melalui investigasi kelompok.
52
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini dipilih melalui teknik purposive. Subyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2002: 16, yang diartikan sebagai
benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan dipermasalahkan. Teknik purposive ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-
sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai hubungan erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam subyek yang sudah diketahui sebelumnya.
Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 2 yang berjumlah 31 siswa, penentuan subyek berdasarkan pengukuran menggunakan skala efikasi
diri, berdasarkan pengukuran tersebut diketahui bahwa rata-rata siswa kelas X IPA 2 termasuk dalam kategori rendah pada skala efikasi diri.
C. Tempat dan Waktu Penelitian