53 1994: 25. Berikut ini adalah gambar model yang dipakai dalam penelitian
tindakan kelas ini:
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan
Keterangan gambar: KA. Kondisi Awal
1. Perencanaan
2. Tindakan dan Observasi I
3. Refleksi
Dari gambar 1 dijelaskan secara detail langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu sebagai berikut:
1. Kondisi Awal KA
Kondisi awal dalam siklus penelitian tindakan ini berdasarkan pre- test diketahui siswa kelas X IPA 2 termasuk dalam kategori rendah
dengan rata-rata kelas 105,6. Kondisi demikian diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan dan konseling pengampu
kelas yang bersangkutan, yaitu siswa tidak percaya dan yakin dengan kemampuan sendiri hal ini ditunjukan dengan perilaku mencontek
menjadi kebiasaan pada siswa setiap kali mendapatkan tugas dari guru.Tujuan dari penelitian ini adalah diberikannya tindakan untuk
meningkatkan efikasi diri yang rendah menjadi efikasi diri tinggi atau
54 meningkatkan efikasi diri yang rendah menjadi efikasi diri tinggi atau
menjadi sangat tinggi pada siswa kelas X IPA 2 di SMA NEGERI 1 Cipari, Kabupaten Cilacap.
2. Perencanaan
Penyusunan rencana merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri siswa. Pada tahap ini peneliti bersama dengan
guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di SMA
NEGERI 1 Cipari berdasarkan hasil pengamatan awal. Peneliti dan guru mempunyai persamaan persepsi terhadap permasalahan siswa, maka
langkah selanjutnya adalah merencanakan pelaksanaan pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran.
Melihat kondisi siswa dan permasalahan yang ada di SMA NEGERI
1 Cipari,
peneliti bersama
guru mata
pelajaran kewarganegaraan memutuskan untuk menggunakan metode investigasi
kelompok untuk meningkatkan efikasi diri. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran menurut skenario yang telah disiapkan
sebelumnya, yaitu tindakan dipadu oleh perencanaan yang telah disusun secara rasional, sehingga sifat skenario tindakan adalah fleksibel dan
terbuka terhadap perubahan dalam pelaksanaannya. Tindakan bersifat tidak tetap dan dinamis, serta memerlukan keputusan cepat terhadap
sesuatu yang perlu dilakukan.
55
3. Tindakan dan Observasi I