87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa efikasi diri dapat ditingkatkan melalui metode investigasi kelompok.
Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan antara hasil pre-test dengan hasil post-test yang mengalami peningkatan. Adapun hasilnya sebagai berikut:
1. Kondisi awal efikasi diri siswa berdasarkan rata-rata skor pre-test diketahui bahwa kelas X IPA 2 termasuk dalam kategori efikasi diri
rendah dengan rata-rata kelas 105, 16. Kondisi demikian diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan dan konseling pengampu
kelas yang bersangkutan, yaitu siswa tidak percaya dan yakin dengan kemampuan sendiri hal ini ditunjukan dengan perilaku mencontek menjadi
kebiasaan pada siswa setiap kali mendapatkan tugas dari guru.Tujuan dari penelitian ini adalah diberikannya tindakan untuk meningkatkan efikasi
diri yang rendah menjadi efikasi diri yang tinggi atau sangat tinggi pada
siswa kelas X IPA 2 di SMA NEGERI 1 Cipari, Kabupaten Cilacap.
2. Selanjutnya pada siklus I diberikan tiga tindakan dengan menggunakan metode investigasi kelompok yang berisikan materi tentang sistem hukum
negara, kesadaran berbangsa dan bernegara, dan pelanggaran hak. Peningkatan efikasi diri siswa tersebut dibuktikan dari hasil post-test.
Rata-rata skor pada post-test menjadi 128,8 dan dikategorikan efikasi diri tinggi. Adapun peningkatan skor efikasi diri rata-rata dari pre-test ke post-
test yaitu 23, 64 poin.
88 3. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pemberian tindakan
peningkatan efikasi diri siswa ditunjang dengan pemberian ice breaking yang menjadikan siswa lebih tenang dan nyaman saat kegiatan belajar
berlangsung.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa Siswa perlu melakukan ice breaking sebelum pelajaran dimulai
supaya tidak tegang. 2. Bagi Guru Mata Pelajaran Kewarganegaraan
a. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode investigasi kelompok dapat meningkatkan efikasi diri siswa, maka disarankan guru mata
pelajaran pendidikan
kewarganegaraan menerapkan
metode investigasi kelompok pada kelas lainnya.
b. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran yang diawali dengan ice breaking menjadikan suasana belajar lebih santai.
89
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Alwisol. 2008. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Anita Lie. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia. Arends, Richard. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: Mc
Graw-Hill Companies. Arif Rohman. 2011. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
Laksbang Mediatama. Bandura,
Albert. 1994.
Self-efficacy. Diakses
dari http:books.google.co.idbooks?id=eJPN9g_oECdq=bandura+self+efficac
y+theory+pdfhl=ensa=Xei=hbY2VNn9L4Km8AWI0YGQBwredir_ esc=y
pada 20 Juli 2013 jam 20.30 WIB. . 1997. Self-efficacy the Exercise of Control. United States of America:
W. H Freeman and Company. Baron, Robert A Byrne, Donn. 2003. Eighth Edition of Social Psychology.
Boston: Allyn Bacon. Eko Komandyahrini dan Reni Akbar Hawadi 20082017140700004041.
Hubungan Self-efficacy dan Kematangan Karir dalam Memilih Karir pada Siswa Program Percepatan Belajar. Jurnal Keberbakatan dan Kreativitas
“Giftted Review” Vol. 02 No. 01. Hlm. 1-12. Hersya Septyarini. 2007. Self-efficacy. Diakses dari http:psychemate.
blogspot.com200712self-efficacy.html. pada tanggal 20 Juli 2013, jam 17.30 WIB.
http:kewarganegaraanblog.wordpress.com20131025definisi-pendidikan- kewarganegaraan-menurut-ahli
Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014, jam 19.30 WIB.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jeffy Louis. 2011. Efikasi Diri. Diakses dari http:jeffy-louis pada tanggal 25
Agustus 2013, jam 05.30 WIB. Kemendiknas RI. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22. Jakarta:
Kemendiknas RI.
90 Miftahul Huda. 2011. Cooperatif Learning: Metode, Teknik, Struktural, dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Nur Gufron dan Rini Risnawita. 2011. Teori-teori Psikologi.
Jakarta: Ar-Ruz Media. Nur Ainy Fardana Nawangsari. 2001. Pengaruh Self-efficacy dan
Expectancyvalueterhadap Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika. Jurnal Insan Media Psikologi Vol. 03 No. 03. Hlm. 75-98.
Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Saifuddin Azwar. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slavin, Robert E.2005. Cooperatif Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwarsih M. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lemlit IKIP Yogyakarta.
Wentzel, Kathryn R. Wigfield, Allan. 2009. Handbook of Motivationt School. UK: Taylor Francis.
1
LAMPIRAN
91
Lampiran 1. Instrumen Sebelum Uji Validitas A.
PENGANTAR
Anak-anak yang bapak cintai, perkenankan bapak untuk membagikan skala tentang efikasi diri kepada anak-anak. Dengan mengisi skala ini diharapkan anak-
anak mempunyai efikasi diri yang baik. Oleh sebab itu, harapannya anak-anak dapat meluangkan waktu sejenak untuk mengisi skala ini sesuai dengan apa yang
anak-anak rasakan. Skala ini merupakan penelitian untuk memperoleh data tentang sejauh mana efikasi diri anak-anak semua.
Perlu anak-anak ketahui,bahwa skala ini hanya untuk kepentingan penelitian dan tidak mempunyai konsekuensi terhadap hasil jawaban, serta jawaban akan
dijaga kerahasiaannya. Oleh sebab itu bapak berharap anak-anak dapat memberikan jawaban yang jujur apa adanya.
Hormat saya,
Fahlaivi Rizal
B. IDENTITAS RESPONDEN