Pengaruh Keluarga Pengaruh Sosial dan Budaya Pengaruh Pendidikan

14

d. Kondisi Fisiologis dan Afektif Physiological and Affective State

Individu akan mendasarkan informasi mengenai kondisi fisiologis mereka untuk menilai kemampuannya. Ketegangan fisik dalam situasi yang menekan dipandang individu sebagai suatu tanda ketidakmampuan karena hal tersebut dapat melemahkan performansi kerja individu. Selain itu, kecemasan dan stres yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan tugas juga sering diartikan sebagai suatu kegagalan. Efikasi diri yang tinggi biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat stres dan kecemasan sebaliknya efikasi diri yang rendah ditandai oleh tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pula. Pendapat Bandura di atas menjelaskan bahwa efikasi diri seseorang dipengaruhi oleh empat hal pokok yaitu pengalaman keberhasilan yang pernah diraih individu, pengalaman orang lain yang dianggap memiliki kemampuan yang mirip atau sebanding, persuasi verbal dari orang lain yang akan membuat individu lebih termotivasi untuk mencapai suatu keberhasilan, serta keadaan fisik dan emosi. Schunk Pajares Wentzel Wigfield, 2009: 42-44, mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi efikasi diri, dan perkembangan dari efikasi diri dimulai dari masa kanak-kanak, yaitu :

a. Pengaruh Keluarga

Pengaruh pertama pada efikasi diri seseorang terjadi di dalam keluarga. Seperti aspek lainnya dari perkembangan dan pembelajaran anak, efikasi diri dipengaruhi oleh keluarga. 15 Orang tua yang memiliki pendidikan yang lebih baik dan memiliki pergaulan sosial yang luas mampu mengajarkan mengenai pelajaran stress kepada anak-anak mereka dan mendaftarkan atau mengarahkan mereka pada program-program seperti perkemahan di sekolah yang membantu perkembangan efikasi diri dan pembelajaran mereka. Pengaruh rumah atau keluarga dapat membantu anak-anak berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dan secara positif akan mempengaruhi efikasi diri. Orang tua yang menyediakan lingkungan yang hangat, responsif, dan suportif, yang mendorong untuk bereksplorasi dan menstimulasi keingintahuan, dan yang menyediakan sarana bermain dan belajar mempercepat perkembangan intelektual anak-anak.

b. Pengaruh Sosial dan Budaya

Selama perkembangan anak-anak, teman sebaya semakin lama menjadi semakin penting. Orang tua yang mengarahkan anak-anak mereka kepada teman sebaya yang baik menyediakan kesempatan untuk meningkatkan perasaan seolah-olah mengalami sendiri apa yang dialami oleh orang lain yang merupakan sumber dari efikasi. Ketika anak-anak mengamati keberhasilan teman sebayanya, mereka mungkin akan merasakan lebih memiliki efikasi diri dan termotivasi untuk mencoba melakukan pekerjaan tersebut sendiri. 16

c. Pengaruh Pendidikan

Hal-hal seperti kompetisi yang semakin besar, penilaian berdasarkan norma yang ada, kurangnya perhatian dari guru pada kemajuan siswa, dan tekanan yang berkaitan dengan peralihan sekolah dapat memperlambat perkembangan dari efikasi diri akademik, terutama di antara siswa yang mempersiapkan dengan kurang baik untuk mengatasi tantangan yang semakin. Periode transisi pada persekolahan membawa faktor lain yang berefek pada efikasi diri. Siswa sekolah dasar berhubungan dengan guru yang sama dan siswa yang sama sepanjang hari sekolah, siswa memperoleh lebih banyak perhatian dan kemajuan individu sangat ditekankan. Pada sekolah menengah pertama, siswa berpindah dari kelas yang satu ke kelas yang lainnya untuk mengikuti mata pelajaran dan dikelompokkan dengan teman sebaya yang tidak mereka tahu atau tidak mereka kenal. Proses evaluasi menjadi lebih normatif, dan lebih sedikit perhatian guru terhadap kemajuan individual. Dengan semakin besarnya kelompok sosialnya dan dengan perubahan standar evaluasi, membuat siswa kembali mengasesmen kemampuan mereka dalam bidang akademik. Konsekuensinya, persepsi dari kompetensi akademik secara tipikal mulai mengalami kemunduran. 17 Pendapat Schunk dan Pajares di atas lebih menekankan pada pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar individu. Meistasari Jeffy Louis, 2011: 1, berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri antara lain : a. Kemampuan Memecahkan Masalah Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan atau mencari jalan keluar atas suatu keadaan atau konflik yang dihadapinya. b. Kemampuan Melakukan Hubungan dengan Orang Lain Kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang – orang yang berada disekitarnya atau dalam lingkungannya. c. Tingkah Laku dalam Lingkungan Perilaku seseorang dalam keseharianya di masyarakat serta tempat dimana ia berada dan tinggal. Pendapat Meitasari di atas lebih menekankan pada kemampuan- kemampuan yang berasal dari dalam diri seseorang dan bukan dari pengaruh luar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri maupun dari luar diri individu seperti keluarga, sosial dan budaya, pendidikan, pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, persuasi verbal, kondisi fisiologis dan afektif, serta informasi tentang kemampuan dirinya dan tingkah lakunya dalam lingkungan. 18

4. Fungsi Efikasi Diri

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN CLIENT CENTERED PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

3 17 66

MENGATASI MASALAH KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP

2 13 291

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA Negeri 2 Semarang

4 57 95

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER KELAS IV SD NEGERI DAWUNG 2 KECAMATA

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IPA-2 Di SMA N 1 Tasikmalaya.

0 5 65

(ABSTRAK) PENINGKATAN DAYA KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMALANG.

0 0 3

PENINGKATAN DAYA KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMALANG.

0 2 113

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA Negeri 2 Semarang.

0 0 2

Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPA melalui Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangreja 01 Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap.

0 0 2

Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Melalui Model Mengajar Investigasi Kelompok Pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Prodi PPKn FIS UNP - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 71