Pengalaman Keberhasilan Mastery Experience Pengalaman Orang Lain Vicarious Experience Persuasi Verbal Verbal Persuasion Kondisi Fisiologis dan Afektif Physiological and Affective State

12 keyakinan yang lemah mudah digoyangkan oleh pengalaman- pengalaman yang tidak mendukung, sedangkan pengharapan atau keyakinan yang mantap mendorong individu untuk tetap bertahan dalam melakuakan dan meningkatkan usahanya meskipun dijumpai pengalaman yang memperlemahnya. Aspek ini biasanya berkaitan langsung dengan aspek level, yaitu semakin tinggi taraf kesulitan tugas, makin lemah keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikannya. Pendapat Bandura di atas menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek penting yang membuat efikasi diri seorang yang satu berbeda dengan seorang yang lain yaitu level kesulitan tugas, macam-macam tugas yang bisa individu kuasai, dan kekuatan atau kemantapan keyakinan yang dimiliki.

3. Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri

Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang terhadap dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang diperlukan dalam suatu tugas yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Bandura Muhammad Nur Ghufron dan Rini Risnawita, 2011: 78- 79, mengemukakan ada empat faktor yang mempengaruhi individu dalam membentuk efikasi diri, yaitu:

a. Pengalaman Keberhasilan Mastery Experience

Sumber informasi ini memberikan pengaruh besar pada efikasi diri individu karena didasarkan pada pengalaman pribadi individu 13 secara nyata yang berupa keberhasilan dan kegagalan. Keberhasilan yang sering didapatkan akan meningkatkan efikasi diri yang dimiliki seseorang sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi dirinya. Keberhasilan yang didapat seseorang lebih banyak karena faktor- faktor di luar dirinya, biasanya tidak akan membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri. Akan tetapi jika keberhasilan tersebut didapatkan dengan melalui hambatan yang besar dan merupakan hasil perjuangannya sendiri, maka hal itu akan membawa pengaruh pada peningkatan efikasi dirinya.

b. Pengalaman Orang Lain Vicarious Experience

Pengamatan terhadap keberhasilan orang lain yang memiliki kemampuan yang mirip atau sebanding dengan individu dalam mengerjakan suatu tugas biasanya akan meningkatkan efikasi diri seseorang dalam mengerjakan tugas yang sama, sebaliknya pengamatan terhadap kegagalan orang lain tersebut akan menurunkan penilaian individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dan akan mengurangi usaha yang dilakukannya.

c. Persuasi Verbal Verbal Persuasion

Persuasi verbal mengarahkan individu dengan saran, nasihat, dan bimbingan sehingga dapat meningkatkan keyakinannya tentang kemampuan yang dimilikinya yang dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Individu yang yakin secara verbal cenderung akan berusaha lebih keras untuk mencapai suatu keberhasilan. 14

d. Kondisi Fisiologis dan Afektif Physiological and Affective State

Individu akan mendasarkan informasi mengenai kondisi fisiologis mereka untuk menilai kemampuannya. Ketegangan fisik dalam situasi yang menekan dipandang individu sebagai suatu tanda ketidakmampuan karena hal tersebut dapat melemahkan performansi kerja individu. Selain itu, kecemasan dan stres yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan tugas juga sering diartikan sebagai suatu kegagalan. Efikasi diri yang tinggi biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat stres dan kecemasan sebaliknya efikasi diri yang rendah ditandai oleh tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pula. Pendapat Bandura di atas menjelaskan bahwa efikasi diri seseorang dipengaruhi oleh empat hal pokok yaitu pengalaman keberhasilan yang pernah diraih individu, pengalaman orang lain yang dianggap memiliki kemampuan yang mirip atau sebanding, persuasi verbal dari orang lain yang akan membuat individu lebih termotivasi untuk mencapai suatu keberhasilan, serta keadaan fisik dan emosi. Schunk Pajares Wentzel Wigfield, 2009: 42-44, mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi efikasi diri, dan perkembangan dari efikasi diri dimulai dari masa kanak-kanak, yaitu :

a. Pengaruh Keluarga

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN CLIENT CENTERED PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

3 17 66

MENGATASI MASALAH KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP

2 13 291

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA Negeri 2 Semarang

4 57 95

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER KELAS IV SD NEGERI DAWUNG 2 KECAMATA

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IPA-2 Di SMA N 1 Tasikmalaya.

0 5 65

(ABSTRAK) PENINGKATAN DAYA KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMALANG.

0 0 3

PENINGKATAN DAYA KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMALANG.

0 2 113

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA Negeri 2 Semarang.

0 0 2

Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPA melalui Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangreja 01 Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap.

0 0 2

Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Melalui Model Mengajar Investigasi Kelompok Pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Prodi PPKn FIS UNP - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 71