48
D. Peningkatan Efikasi Diri melalui Investigasi Kelompok
Efikasi diri merupakan penilaian atau keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimilikinya serta sebesar dan sejauh mana usaha yang bisa
dilakukan untuk menghadapi tugas atau aktivitas tertentu, pencapaian tujuan, atau pengatasan hambatan pada aspek atau situasi tertentu.Terdapat tiga aspek
penting yang membuat efikasi diri seorang yang satu berbeda dengan seorang yang lain yaitu level kesulitan tugas, macam-macam tugas yang bisa individu
kuasai, dan kekuatan atau kemantapan keyakinan yang dimiliki. Efikasi diri dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri maupun dari luar diri
individu seperti keluarga, sosial dan budaya, pendidikan, pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, persuasi verbal, kondisi fisiologis dan
afektif, serta informasi tentang kemampuan dirinya dan tingkah lakunya dalam lingkungan. Pengaruh efikasi diri terjadi di semua aspek kehidupan
manusia, termasuk juga di bidang pendidikan. Siswa yang memiliki efikasi diri tinggi akan memilih tugas atau aktifitas belajar yang mana mereka merasa
mampu dan kompeten untuk menyelesaikan tugas atau aktifitas tersebut dan percaya diri bisa melakukannya serta menghindari hal-hal sebaliknya. Dengan
demikian siswa akan memperoleh pengetahuan diri dan kematangan intelektual. Mencapai kematangan intelektual merupakan merupakan salah
satu tugas perkembangan yang harus dicapai siswa selaku remaja. Meningkatkan efikasi diri pada siswa diperlukan model pembelajaran
yang menekankan pada peningkatan pengetahuan serta pentingnya dinamika sosial atau kelompok pada proses pembelajarannya.
Salah satu model
49 pembelajaran yang memiliki konsep utama berupa peningkatan pengetahuan
dan pentingnya dinamika sosial yaitu investigasi kelompok. Investigasi kelompok adalah adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa
dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat heterogen yang berarti setiap kelompok terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan
rendah, perempuan dan laki-laki dengan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu dan bekerja sama mempelajari materi pelajaran agar
proses dan hasil belajar semua anggota maksimal serta bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerjasama dengan teman yang
memiliki latar belakang berbeda. Manfaat lain dari heterogenitas kelompok yaitu dapat
meningkatkan argumentasi siswa serta meningkatkan kecenderungan komunikasi dengan anggota kelompok lain. Model ini juga
menekankan pengembangan pemecahan masalah dalam suasana yang demokratis dimana pengetahuan tidak diajarkan secara langsung kepada
peserta didik melainkan diperoleh melalui proses pemecahan masalah. Dalam proses investigasi kelompok, guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran
sangat berperan dalam mengkondisikan pembelajaran agar berjalan dengan lancar. Sebaiknya dalam berlangsungnya investigasi kelompok guru selalu
memberikan dorongan, semangat dan rasa percaya diri pada setiap siswa. Dengan demikian penggunaan model investigasi kelompok dapat
meningkatkan efikasi diri pada peserta didik pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
50
E. Hipotesis Tindakan