Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Adapun untuk memberikan nilai pada angket, penulis memberikan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk skor jawaban selalu A dinilai 4 b. Untuk skor jawaban kadang-kadang B dinilai 3 c. Untuk skor jawaban jarang C dinilai 2 d. Untuk skor jawaban tidak pernah D dinilai 1 Dan untuk menafsirkan hasil perhitungan dengan prosentase penelitian sebagai berikut: a. 65 - 100 : Tergolong baik b. 35 - 65 : Tergolong cukup c. 20 - 23 : Tergolong kurang d. Kurang 20 : Tergolong tidak baik 2. Mencari nilai rata-rata dari hasil observasi tentang keaktifan peserta didik, menggunakan rumus: M x = Keterangan: M : Angka Prosentase X : Frekuensi Jawaban N : Jumlah Responden 3. Untuk menjawab pengaruh penerapan metode TSTS terhadap keaktifan belajar, peneliti menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus: r xy = xy x y 楜

x2 y

2 y2 Keterangan: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id r XY = Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment N = Jumlah responden ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y Dengan rumus diatas maka diperoleh nilai korelasi r xy nilai “r” ini akan dikonsentrasikan dengan nilai “r” dalam tabel nilai koefisien korelasi “r” product moment sehingga akan dapat diketahui diterima atau tidaknya hipotesis yang peneliti ajukan. Adapun pengujian hasil perhitungan di atas dipergunakan taraf 5 serta taraf signifikan 1. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode TSTS tehadap keaktifan belajar siswa, maka peneliti menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 1 Tabel interpretasi 23 Besar nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah 23 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rieneke Cipta, 1996 ,h. 245. 67 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 67

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Surabaya

Di era tahun 1980 di Kabupaten Jombang mendapatkan proyek penambahan Madarasah baru yang dalam kebijakan itu harus ada filialnya. Disaat itu Madrasah Negeri yang ditunjuk untuk mengembangkan sayapnya tidak menemukan pendukung yang memadai maka saat itu Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur mengambil kebijakan untuk membuat filial jarak jauh, dengan pertimbangan : 1. Filial Jarak jauh dalam kesepakatan di tunjuk kota Surabaya 2. Di saat yang sama, Surabaya baru ada satu Madrasah Negeri dan itu pun keberadaannya masih pinjam di Madarasah swasta. 3. Maka ditunjuklah Kasi Pendais saat itu Bapak M. Sutikno BA, bekerjasama dengan kepala sekolah yang akan membina Madarasah itu yakni Drs Ghozi Yusuf untuk mengusahakan berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Surabaya, sehingga berdirilah sampai sekarang. 1 Setelah mandat dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur, disarankan kepada kepala yang baru yakni bapak Drs. Ghozi Yusuf, 1 Dokumentasi MTsN 2 Surabaya, 25 April 2016. 67

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 3 Tahun Pelajara

0 2 8

PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 3 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu Karanganyar T

0 4 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16