Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lebih baik, dalam arti hasilnya cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. 20 Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus benar-benar dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini instrumen dalam mengumpulkan data sebagai berikut: 1. Instrumen berupa angket, digunakan peneliti untuk mendapatkan data ketika menggunakan metode angket. Ada dua jenis dalam angket yaitu: a. Angket terbuka, memberikan kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b. Angket tertutup, bahwa peneliti sudah menyediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Dalam hal ini angket yang digunakan peneliti adalah angket tertutup yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah disertai jawaban yang akan dipilih responden dengan memberi tanda silang X pada alternatif jawaban yang sudah tersedia. Kemudian angket yang disusun oleh peneliti terdiri dari 20 butir soal. Masing-masing jawaban pertanyaan dalam angket 20 Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2009,cet. Ke II, h.97. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tersebut disediakan alternatif jawaban pilihan dengan standar penilaian sebagai berikut: a. Untuk skor jawaban selalu A dinilai 4 b. Untuk skor jawaban kadang-kadang B dinilai 3 c. Untuk skor jawaban jarang C dinilai 2 d. Untuk skor jawaban tidak pernah D dinilai 1 2. Instrumen pedoman wawancara, instrumen ini digunakan dalam mengumpulkan data melalui tanya jawab. 3. Instrumen Tes, suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden. Ditinjau dari jawaban responden, maka tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. 21

H. Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah difahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. 22 Dengan demikian, teknik analisa data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut 21 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2012, cet. Ke- 2, h.226. 22 Sambas Ali Muhiddin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian, Bandung : Pustaka Setia, 2007, h.52. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menjadi informasi, sehingga sifat-sifat datanya dapat dengan mudah difahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. Untuk menjawab permasalahan diatas yaitu tentang penerapan metode Two Stay Two Stray TSTS terhadap keaktifan belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Fiqih di MTs Negeri 2 Surabaya, maka penulis dalam mencari prosentase hasil angket dan nilai rata-rata hasil observasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Untuk penerapan metode Two Stay Two Stray TSTS dan keaktifan belajar peserta didik, semua data-data yang berhasil dikumpulkan dari sumber-sumber penelitian akan dibahas oleh peneliti dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu menjelaskan data-data yang diperolehnya dengan menggunakan perhitungan prosentase atau biasa disebut frekuensi relatif, untuk memperoleh frekuensi relatif digunakan rumus: P = F x 100 N Keterangan: F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya. N : Number of casses jumlah frekuensi atau banyaknya individu P : Angket Prosentasi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Adapun untuk memberikan nilai pada angket, penulis memberikan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk skor jawaban selalu A dinilai 4 b. Untuk skor jawaban kadang-kadang B dinilai 3 c. Untuk skor jawaban jarang C dinilai 2 d. Untuk skor jawaban tidak pernah D dinilai 1 Dan untuk menafsirkan hasil perhitungan dengan prosentase penelitian sebagai berikut: a. 65 - 100 : Tergolong baik b. 35 - 65 : Tergolong cukup c. 20 - 23 : Tergolong kurang d. Kurang 20 : Tergolong tidak baik 2. Mencari nilai rata-rata dari hasil observasi tentang keaktifan peserta didik, menggunakan rumus: M x = Keterangan: M : Angka Prosentase X : Frekuensi Jawaban N : Jumlah Responden 3. Untuk menjawab pengaruh penerapan metode TSTS terhadap keaktifan belajar, peneliti menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus: r xy = xy x y 楜

x2 y

2 y2 Keterangan:

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 3 Tahun Pelajara

0 2 8

PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 3 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu Karanganyar T

0 4 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16