digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Bab Tiga dalam bab ini akan dipaparkan mengenai jenis penelitian,
variabel penelitian, rancangan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, dan teknik analisis data.
Bab Empat membahas tentang laporan hasil penelitian yang telah
peneliti laksanakan di lapangan mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya, lokasi, keadaan guru, keadaan peserta didik, sarana dan prasarana di, pelaksanaan
pembelajaran, penyajian data, pengujian hipotesis dan analisa data.
Bab Lima dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari seluruh
pembahasan ini sekaligus saran-saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Metode Two Stay Two Stray TSTS
Mengingat tuntutan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, perlu adanya perubahan dalam strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang
seharusnya dikembangkan diharapkan dapat melayani dan memfasilitasi peserta didik untuk mampu berbuat dan melakukan sesuatu.
Banyak metode pembelajaran yang dikembangkan oleh guru yang pada dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memahami dan
menguasai suatu pengetahuan dan pelajaran tertentu. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran
tersebut.
1
1. Pengertian Metode Two Stay Two Stray TSTS
Pada hakekatnya belajar dan mengajar merupakan dua hal yang berbeda. Namun kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kata belajar
berarti proses perunahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interkasi
1
Aris Shoimin, 68Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2014, cet. Ke-1, h.23-24.
15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.
2
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya
penerimaannya dan aspek lain yang ada pada individu.
3
Mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Pada tahap selanjutnya, mengajar adalah memberikan bimbinganbantuan kepada siswa
dalam melakukan proses belajar.
4
Guru dapat memberikan fasilitas untuk lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah dengan
menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS merupakan salah satu
model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan 1990. Metode ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia peserta didik. Metode TSTS merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung
jawab, sing membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi.
5
2
Iskandar dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2013, cet. Ke-4, h.5.
3
Nana Sujana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,
Bandung: Sinar Baru Algensindo,2005, h.28.
4
Ibid., h.29.
5
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2014 cet. Ke-4, h.207.