Mengajar sebagai suatu seni Teaching is an art

31 g. Senang dan kaya dengan fantasi, yaitu anak senang dengan hal-hal yang imajinatif. Anak senang dengan cerita-cerita khayal yang disampaikan oleh orang lain, dan anak juga senang bercerita khayalannya kepada orang lain. h. Mudah frustasi, yaitu anak masih mudah kecewa apabila menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan. Anak mudah menangis dan marah bila keinginannya tidak terpenuhi. i. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu, yaitu anak belum memiliki pertimbangan yang matang, termasuk dalam hal yang membahayakannya. j. Daya perhatian yang pendek, yaitu anak memiliki daya perhatian atau konsentrasi yang cenderung mudah hilang, kecuali terhadap hal-hal yang secara intrinsik menarik dan menyenangkan. k. Bergairah untuk belajar, yaitu anak senang melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya. l. Semakin menunjukkan minat pada teman, yaitu anak mulai menunjukkan untuk bekerja sama dan berhubungan dengan teman-temannya. Karakteristik tingkah laku anak sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Pembelajaran berkonsep edutainment yang menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan secara aktif pebelajar sesuai dengan karakteristik tingkah laku yang dimiliki anak usia dini. Pembelajaran yang melibatkan anak secara aktif akan meminimalisir karakteristik anak yang memiliki daya perhatian pendek. Pembelajaran yang diberikan melalui permainan- permainan yang menyenangkan dan bersifat sosial seperti permainan ular tangga 32 dapat membelajarkan pada anak untuk mengurangi rasa egosentris. Pembelajaran edutainment memberikan pembelajaran yang eksploratif seperti yang dikatakan oleh Dave meier 2002: 120 merangsang rasa ingin tahu dan menantang otak pembelajar sangat membantu upaya mendorong anak agar terbuka dan siap belajar, hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Pembelajaran edutainment memberikan proses belajar yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini.

2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun

Dalam pendidikan dan proses pembelajaran selain memberikan materi yang tepat untuk anak, guru juga harus memperhatikan karakteristik perkembangan anak. Berikut ini adalah karakteristik dan tahap-tahap perkembangan anak usia 5-6 tahun berdasarkan aspek-aspek perkembangannya.

a. Perkembangan Fisik Motorik

Perkembangan fisik motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi. Gerak tersebut berasal dari perkembangan refleks dan kegiatan yang telah ada sejak lahir. Menurut Hurlock dalam Suyadi, 2010: 67, sebelum perkembangan gerak motorik mulai berproses, maka anak akan tetap tak berdaya. 1 Perkembangan gerak motorik kasar Gerak motorik kasar adalah gerak anggota badan secara kasar atau keras. Menurut Laura E. Berk dalam Suyadi, 2010: 68, semakin anak bertambah