29 Amanda, dalam artikelnya di Kompas, tanggal 24 Nopember 2007,
menjelaskan bahwa “Guru menjadi perantara pengetahuan. Guru
menterjemahkan ilmu pengetahuan menjadi sebuah paket informasi yang menyenangkan sehingga siswa mudah menyerapnya. Guru menciptakan
pelajaran yang kreatif, dengan pengetahuan menjadi sesuatu yang menarik. Mengajar bukanlah sebuah kegiatan yang ada hubungan pasti antara
subyek dan obyek. Mengajar adalah sebuah seni dengan guru sebagai senimannya. Melalui mengajar, ia mengekspresikan kepribadiannya. Dan
para siswa adalah “hasil karya seni manusia” yang sifatnya tidak statis”.
Pendapat lain tentang mengajar adalah seni dari Wina 2008 “Mengajar sebagai suatu seni teaching is an art yang mengutamakan
performancepenampilan guru secara khas dan unik yang berasal dari sifat - sifat khas guru dan perasaan serta nalurinya”. Dalam pendidikan untuk anak
usia dini, seorang guru tidak hanya sekedar pandai, tetapi harus bisa menjadi entertainer sejati, yang membawakan materi pembelajaran seperti seorang
seniman menjual karya seninya. Seorang entertainer
juga harus memperhatikan penampilan, karena saat di depan kelas, semua mata akan
memandang pada gerak gerik guru. Anak usia dini terutama usia TK cenderung menganggap apa yang dilakukan guru adalah hal yang paling
benar. Guru yang membawakan materi pembelajaran dengan menyenangkan, membuat anak berani bertanya apabila ada hal-hal yang tidak dipahami,
merasa aman dan nyaman. Hubungan guru dan anak yang baik, akan memudahkan proses belajar mengajar.
D. Kajian Tentang Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun 1. Karakteristik Tingkah laku Anak TK Kelompok B
Masa taman kanak-kanak merupakan bagian dari masa usia dini yang merupakan masa ketika anak memiliki berbagai kekhasan dalam bertingkah
30 laku. Segala bentuk aktivitas atau tingkah laku yang ditunjukkan seorang anak
pada dasarnya merupakan fitrah. Sebab, masa usia dini adalah masa perkembangan dan pertumbuhan yang akan membentuk kepribadiannya ketika
dewasa. Berikut adalah karakteristik anak usia dini menurut Freud dalam Muhammad Fadlillah, 2012: 56 :
a. Unik, yaitu sifat anak itu berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Anak memiliki bawaan, minat, kapabilitas, dan latar belakang kehidupan masing-
masing. b. Egosentris, yaitu anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari
sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Bagi anak sesuatu itu penting sepanjang hal tersebut terkait dengan dirinya.
c. Aktif dan energik, yaitu anak senang melakukan berbagai aktivitas. Anak seolah-olah tidak pernah lelah, tidak pernah berhenti dari aktivitas.
d. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak cenderung memperhatikan, membicarakan, dan mempertanyakan berbagai
hal yang pernah dilihat dan didengarnya terutama terhadap hal-hal yang baru
e. Eksploratif dan berjiwa petualang, yaitu anak terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat dan senang menjelajah, mencoba, dan mempelajari hal-hal yang
baru. f. Spontan, yaitu perilaku yang ditampilkan anak umumnya relative asli dan
tidak ditutup-tutupi sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya.
31 g. Senang dan kaya dengan fantasi, yaitu anak senang dengan hal-hal yang
imajinatif. Anak senang dengan cerita-cerita khayal yang disampaikan oleh orang lain, dan anak juga senang bercerita khayalannya kepada orang lain.
h. Mudah frustasi, yaitu anak masih mudah kecewa apabila menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan. Anak mudah menangis dan marah bila
keinginannya tidak terpenuhi. i. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu, yaitu anak belum
memiliki pertimbangan yang matang, termasuk dalam hal yang membahayakannya.
j. Daya perhatian yang pendek, yaitu anak memiliki daya perhatian atau konsentrasi yang cenderung mudah hilang, kecuali terhadap hal-hal yang
secara intrinsik menarik dan menyenangkan. k. Bergairah untuk belajar, yaitu anak senang melakukan berbagai aktivitas
yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya. l. Semakin menunjukkan minat pada teman, yaitu anak mulai menunjukkan
untuk bekerja sama dan berhubungan dengan teman-temannya. Karakteristik tingkah laku anak sangat berpengaruh terhadap proses
belajar. Pembelajaran berkonsep edutainment
yang menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan secara aktif pebelajar sesuai
dengan karakteristik tingkah laku yang dimiliki anak usia dini. Pembelajaran yang melibatkan anak secara aktif akan meminimalisir karakteristik anak yang
memiliki daya perhatian pendek. Pembelajaran yang diberikan melalui permainan- permainan yang menyenangkan dan bersifat sosial seperti permainan ular tangga