Tema Analisis Unsur-unsur Intrinsik

yang dilakukan oleh ayahnya kepada seluruh anggota keluarganya. Sang ayah adalah seorang penjudi sabung burung puyuh. Diceritakan bahwa ia lebih mencintai burung puyuh peliharaannya daripada isteri dan anak-anaknya seperti yang terdapat pada kutipan berikut. “Mon père, ce qui l’intéressait, c’était ses cailles, ses cailles de combat Je le voyais souvent embrasser ses cailles, mais jamais ma mère ni nous, ses enfants. Nous étions sept. Sept filles sans affection.” Ses yeux se perdent dans le vol figé des oiseaux migrateurs du rideau. Elle y voit son père: “Toujours, il s’asseyait on tailleur. Avec la main gauche, il tenait la caille et la caressait sur sa robe, juste au niveau de son machin, laissant ses petites pattes sortir entre ses doigts; et avec l’autre main, il lui caressait le cou d’une manière obscène. Et cela pendant des heures et des heures” page 72-73. “Ayahku, ia hanya tertarik pada burung puyuhnya, burung puyuh petarungnya Aku sering melhatnya mecium burungnya, namun tak pernah ia mencium ibuku ataupun kami, anak-anaknya. Kami tujuh bersaudara. Tujuh anak perempuan tanpa kasih sayang.” Matanya menghilang dalam terbang diam burung-burung pengembara pada tirai. Di sana ia melihat ayahnya: “ia selalu duduk bersimpuh. Dengan tangan kirinya, ia memegang burung puyuhnya dan mengelus bulunya tepat setinggi anunya, membiarkan ceker- ceker kecilnya menyeruak diantara jemarinya; dan dengan tangan yang lain, ia membelai lehernya degan cara yang mesum. Dan itu berlangsung selama berjam-jam” hal. 72-73. Kutipan di atas menunjukkan betapa ayah tokoh perempuan sangat menyayangi burung puyuh petarungnya. Kutipan tersebut juga menjelaskan bahwa sosok ayah dan burung puyuhnya sangat melekat di benak tokoh perempuan. Hal itu ditunjukkan dengan tokoh perempuan yang seolah-olah melihat ayahnya ketika tokoh perempuan melihat tirai bermotif burung. Kemudian tokoh perempuan menceritakan bahwa ketika sang ayah memenangkan penyabungan, ia pulang dengan bahagia dan membeli burung puyuh yang lebih mahal untuk dijadikan alat judi selanjutnya. Namun ketika sang ayah kalah dalam sabung burung puyuh miliknya, seluruh anggota keluarga akan dijadikan