Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Scramble

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Adapun karakteristik PTK yang membedakannya dengan jenis penelitian lain: 36 1. An inquiry of practice from within penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya. Dengan perkataan lain, munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. 2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri. Ini berarti, guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakannya didalam kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa, mengapa dampaknya seperti itu, dan yang terpenting bagaimana cara mengobati dampak tersebut. 3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran. 4. Tujuannya untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-tindakan-refleksi-revisi perencanaan ulang. Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah model Kurt Lewin. Peneliti memilih menggunakan Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin karena peneliti merasa model ini lebih mudah di fahami dari beberapa model Penelitian Tindakan Kelas yang lain. Model Kurt Lewin ini berbentuk spiral yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. Kurt Lewin menyatakan 36 IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011, 1.5-1.7. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bahwa konsep pokok dalam penelitian tindakan terdiri dari 4 komponen, yaitu: perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. 37 Empat tahapan dalam pelaksanaan PTK membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral sebagai berikut: Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin Secara keseluruhan, bagan diatas mempunyai empat tahapan dalam PTK yang membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan, yang mana siklus II 37 Fitri Yuliawati, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Tenaga Pendidik Profesional, Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2012, 17. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dilaksanakan apabila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus I. Siklus III dilaksanakan karena siklus II belum mengatasi masalah, begitu juga siklus-siklus berikutnya. 38 Penjelasan dari tahapam penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin adalah sebagai berikut: 39

1. Perencanaan Planning

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti harus menyusun perencanaan, yaitu dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dikelas, mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

2. Pelaksanaan Acting

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan yang telah dirumuskan pada RPP pada situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

3. Pengamatan Observing

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan pengamatan dikelas yang meliputi: mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK. 38 Rido Kurniyanto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas …, 12. 39 Ibid., 13.

Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS melalui strategi Concept Sentence siswa kelas III MI Bahrul Ulum.

0 0 133

Peningkatan pemahaman materi alat pencernaan manusia mata pelajaran IPA melalui model Word Square siswa kelas V MI Bahrul Ulum Sidoarjo.

0 1 110

Peningkatan pemahaman mata pelajaran PKn materi harga diri melalui metode pair check pada siswa kelas III MI Ihyaul Ulum Canga’an Ujungpangkah Gresik.

0 0 144

Peningkatan pemahaman materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA melalui strategi identitas korporat siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo.

0 0 119

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PKN MATERI BANGGA BERBANGSA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS III MI DARUL ULUM GEDONGAN SIDOARJO.

0 2 94

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PUASA RAMADHAN MATA PELAJARAN FIQIH MENGGUNAKAN STRATEGI JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS III MI ISLAMIYAH TAMAN SIDOARJO.

0 0 107

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH JEPANG MELALUI METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM SUKODONO SIDOARJO.

0 0 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN IPS MATERI SEMANGAT KERJA MELALUI TEKNIK PROBING PROMPTING PADA SISWA KELAS III MI BAHRUL ‘ULUM BESUR SEKARAN LAMONGAN.

0 1 112

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT ID MELALUI METODE WORD SQUARE SISWA KELAS 4B MI AL ASYHAR GRESIK.

0 8 109

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI BELAJAR PQ4R SISWA KELAS III MI BAHRUL ULUM SAHLANIYAH KRIAN.

0 0 156