RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019
BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO
5.1. Identifikasi Risiko
Risiko merupakan kemungkinan kejadian yang dapat menghalangi keterwujudan dari sasaran strategis, dalam hal ini risiko tersebut bersumber dari aspek finansial dan
non-finansial regulasi, masyarakat, pasien dan keluarga pasien, supplier, pesaing, atau stakeholder RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
Beberapa risiko yang dapat dialami oleh RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk mewujudkan suatu sasaran strategisnya dalam kurun waktu periode 2015 s.d 2019,
seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.1. Jenis Risiko Berdasarkan Sasaran Strategis
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Pada Periode 2015 s.d 2019
No. Sasaran Strategis
Risiko
1 2
3
I Perspektif Stake Holder
1 Terwujudnya peningkatan kepuasan Stake Holder
a. Kurang tertibnya pencatatan dan pelaporan
atas komplain b.
Tindak Lanjut atas komplain masih kurang c.
SDM kurang ramah 2 Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan
Penelitian yang unggul d.
Sarpras kurang mendukung e.
Kurang tertibnya administrasi dan keuangan
f. Kemampuan SDM yang masih kurang
II Perspektif Proses Bisnis Internal
3 Terwujudnya Integrasi Layanan Pendidikan dan Penelitian
g. Koordinasi antar unit pelayanan internal
dan eksternal rumah sakit belum optimal 4 Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan
Institusi Pendidikan h.
Kurang terpenuhinya standar persyaratan sesuai kelas rumah sakit
5 Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB
HIVAIDS, Paru dan Pernapasan i.
Kurangnya ketersediaan sumber daya 6 Terwujudnya Sistem Rujukan yang
Terpadu j.
Pedoman sistem rujukan belum mengakomodasi status rumah sakit khusus
paru 7 Terwujudnya Pengelolaan RS yang
Bermutu, Efektif dan Efisien k.
Kurang profesionalnya tenaga pengelola RS
l. Kurang efektif dan efisiennya pengelolaan
rumah sakit m. Belum sepenuhnya terpenuhi azas on the
right man on the right place
66
RSB RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 s.d. 2019 Tabel 5.1.
Lanjutan ……
No. Sasaran Strategis
Risiko
1 2
3
III Perspektif Pengembangan Personil dan
Organisasi 8 Terwujudnya Budaya Kerja yang baik
n. Kurangnya pemahaman tentang budaya
kerja pegawai pemerintah 9 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
SDM o.
Ketersediaan anggaran yang masih kurang p.
Kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang terbatas
10 Terwujudnya TIK yang handal q.
Dukungan pendanaan belum optmal 11 Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai
Standar r.
Subsidi pemerintah semakin kurang
IV Perspektif Finansial
12 Terwujudnya Peningkatan Revenue dan Efisiensi Biaya
s. Peningkatan pendapatan yang belum
diiringi dengan efisiensi disektor pembiayaan
5.2. Penilaian Tingkat Risiko