Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kegiatan pra tindakan sebagai gambaran awal dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas di TK ABA Gondang.
Pada observasi pra tindakan terlihat kemampuan motorik kasar anak khususnya aspek keseimbangan, kekuatan, dan kelincahan anak masih belum
optimal. Ada beberapa anak yang tidak mau mengikuti kegiatan motorik kasar. Kemudian guru melakukan tindakan pada siklus I, tetapi hasilnya juga belum
maksimal dan belum mencapai indikator keberhasilan karena kegiatan dilakukan secara individu dan pembelajaran masih belum kondusif. Kemudian pada siklus II
kegiatan diperbaiki dengan penggantian media dan model kegiatan, pemberian reward, dan kegiatan dilakukan secara kompetisi sehingga dapat mencapai
indikator keberhasilan. Hal ini sesuai dengan teori Djauhar Siddig, dkk 2006:38- 44 dalam strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar untuk memfasilitasi
proses perkembangan kearah yang positif dan kondusif yaitu: menciptakan iklim yang positif untuk belajar, membantu keeratan kelompok dalam memenuhi
kebutuhan individu, lingkungan dan jadwal, pengalaman belajar, bahasa dan komunikasi, strategi mengajar, motivasi dan bimbingan, kurikulum, dan penilaian.
Keberhasilan penelitian juga terlihat dalam penelitian, telah menunjukkan kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian. Hal ini dapat terlihat dalam proses
pembelajaran anak dalam kegiatan lokomotor yang dilakukan secara kompetisi di TK ABA Gondang. Teori tersebut terkait dengan strategi pembelajaran fisik-
motorik anak di Taman Kanak-kanak dapat dilakukan setidaknya melalui 3 jenis kegiatan, yaitu latihan, bermain simbolik, dan perlombaan atau kompetisi
Bambang Sujiono, 2010: 8.
102
Peningkatan kemampuan motorik kasar pada anak yang mencakup aspek kekuatan, keseimbangan, dan kelincahan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh
penggunaan gerak lokomotor seperti berjalan, berlari dan meloncat. Hal ini sesuai dengan pendapat Siti Aisyah 2008: 4 motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik kasar dapat distimulasi
dengan kegiatan berjalan, berlari, melompat, meloncat, melempar, memantulkan, merangkak, dan sebagainya.
Keberhasilan penelitian juga terlihat dalam penelitian, telah menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian. Hal ini dapat terlihat
dalam proses pembelajaran gerak lokomotor yang dilakukan di TK ABA Gondang. Teori tersebut terkait manfaat gerak lokomotor di mana gerak
lokomotor dapat meningkatkan perkembangan koordinasi yang melibatkan otot- otot besar, pertumbuhan otot, daya tahan dan stamina dan dapat memberikan rasa
gembira pada anak Bambang Sujiono, 2010: 4. Dalam penelitian ini terdapat 2 anak yang belum mencapai indikator
keberhasilan. Kondisi anak yang sedang sakit atau kurang sehat menjadi penyebab kurang maksimalnya anak dalam bergerak. Hal ini sesuai dengan teori Endang
Rini Sukamti 2007: 50 bahwa kemampuan gerak anak dipengaruhi beberapa kondisi yang mempengaruhi kemampuan motorik kasar anak diantaranya
kesehatan yang baik, katarsis emosional, kemandirian, hiburan diri, sosialisasi, dan konsep diri.
103
Dengan melihat kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama proses penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan gerak lokomotor dapat
meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B TK ABA Gondang.