54 atletik. Visi sekolah ini yakni terwujudnya pribadi yang berakhlak mulia, mandiri,
terampil, dan berprestasi dengan indikator sebagai berikut. 1.
Pribadi yang jujur dan bertanggungjawab, 2.
Dapat mengurus diri sendiri, 3.
Terampil mengelola hidupnya, 4.
Mampu hidup mandiri berbekal ketrampilan, dan 5.
Mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan di manapun mereka berada.
Berdasarkan Visi sekolah tersebut, Misi yang dijalankan oleh SLB C Wiyata Dharma 2 Sleman Yogyakarta yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan pendidikan keagamaan, pendidikan karakter dan budaya
setempat untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan sikap mental yang tangguh,
2. Menyelenggarakan pendidikan ketrampilan secara terarah, terukur, terpadu dan
berkesinambungan, 3.
Meningkatkan manajemen sekolah sehingga mampu memberikan pelayanan optimal dan profesional,
4. Menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang ramah anak, dan
5. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita ringan yang duduk di kelas I SD di SLB C Wiyata Dharma 2 Sleman Yogyakarta yang terdiri dari 3 siswa laki-
laki dengan identitas sebagai berikut.
55 1.
Subjek I Subjek pertama A, berumur 9 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Subjek
merupakan penyandang tunagrahita ringan dengan bentuk fisik seperti anak pada umumnya. Koordinasi motorik kasar dan motorik halusnya cukup baik.
Karakteristik psikis subjek mudah tersinggung, ngambeg, kurang percaya diri, cepat bosan suka cari perhatian, ingin selalu diperhatikan, sulit mengendalikan
emosi, mudah menangis, konsentrasinya mudah terpecah. Karakteristik sosial subjek adalah gambaran anak yang penurut, sopan, aktif, banyak bicara, ramah,
akan tetapi egois, menang sendiri, suka mengganggu temannya. Karakteristik akademik, subjek merupakan siswa yang mampu memahami arahan guru.
Dalam hal membaca subjek tergolong dapat membaca walaupun dengan bantuan guru untuk membaca suku kata dan kata. Subjek sudah hafal huruf, tetapi sering
terbalik dalam pengucapan huruf d dan b, m dan n ketika membaca kata. Dapat membaca suku kata dan kata sederhana. Suka menyanyi dan suka warna-warni.
2. Subjek II
Subjek kedua B, berusia 10 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Subjek merupakan penyandang tunagrahita ringan dengan fungsi motorik kasar dan
halus kurang baik, ini berpengaruh pada proses pembelajaran seperti menulis, serta kemandiriannya seperti makan dan berpakaian. Artikulasinya kurang jelas
tapi dapat dipahami maksudnya. Karakteristik psikis subjek mudah marah, ngambeg, kurang percaya diri, cepat bosan, suka cari perhatian, ingin selalu
diperhatikan, pelupa, konsentrasinya mudah terpecah, bila bertanya diulang ulang. Prestasi akademik subjek baik dibandingkan teman sekelasnya untuk
pengetahuan dengan tanya jawab, sering merespon pertanyaan dari guru. Semangat belajarnya tinggi. Dalam hal membaca subjek sudah hafal huruf dan
56 sering terbalik huruf konsonan b dan d, h dengan k, m dan n, bisa menulis
namanya sendiri. Artikulasi kurang jelas. Subjek memiliki sifat ramah, kurang percaya diri dan pemalu ketika di depan orang yang lebih dewasa namun aktif di
depan teman sebaya. Subjek merupakan siswa yang penurut dan sopan terhadap guru. Subjek suka mengulang-ulang pertanyaan yang ditanyakan kepada
siapapun. Ketika dia bosan, dia tidak akan mau melakukan pekerjaannya. Dia akan cenderung mengganggu temannya.
3. Subjek III
Subjek ketiga C, berusia 10 tahun, jenis kelamin laki-laki, merupakan siswa tunagrahita ringan, matanya juling berfungsi dengan baik, berbicara dengan
celat dan kidal, motorik halus lambat. Subjek kurang percaya diri, cepat bosan, serta pendiam. Merupakan siswa yang tekun, rajin, mampu memahami arahan
guru dan memiliki rasa ingin tahu. Hafal huruf, sering terbalik huruf b dan d, k dan h, a dengandc, dapat membaca kata dan kalimat sederhana. Memiliki sifat
ramah, kurang percaya diri, pemalu.
C. Deskripsi Hasil Penelitian