Uji Validitas Uji Coba Instrumen Penelitian a. Lokasi Uji Coba Instrumen
Penggunaan instrumen yang reliabel diharapkan untuk mendapatkan data penelitian yang juga reliabel. Untuk mengetahui reliabilitas dari
instrumen maka dilakukan uji reliabilitas. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan koefisien reliabilitas yang dimilikinya. Sebagai
pedoman untuk menentukan tingkat keterandalan instrumen penelitian, peneliti menggunakan interpretasi sebagaimana yang dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto 1990:71, sebagai berikut: Tabel 3. Tingkat Keterandalan
No. Koefisien r
Tingkat keterandalan 1.
0,800-1,000 sangat tinggi
2. 0,600-0,799
tinggi 3.
0,400-0,599 cukup
4. 0,200-0,399
rendah 5.
0,200 sangat rendah
Uji realibilitas untuk instrumen penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen yang digunakan adalah angket dengan
skala 1 - 5 bukan 1 dan 0. Menurut Suharsimi Arikunto 1996:195, rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau bentuk uraian. Adapun rumus Alpha Cronbach yang dimaksud menurut Suharsimi Arikunto
adalah sebagai berikut:
2 2
11
1 1
t b
k k
r Keterangan :
11
r : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan banyak soal
1 : Bilangan konstan
2 b
: Jumlah varians butir
2 t
: Varians total
Rumus yang digunakan untuk mengetahui varians adalah
2
=
N N
X X
2 2
Keterangan:
σ
2
: Varians X
2
: Jumlah kuadrat skor butir X
: Jumlah skor butir N
: jumlah responden Dari 2 cara diatas, rumus pertama yang digunakan untuk mencari
koefisien realibilitas. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui koefisien reliabilitas
adalah dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS 14. Hasil uji reliabilitas untuk variabel fasilitas belajar
sebesar 0,921; untuk variabel motivasi berprestasi sebesar 0,928; dan untuk variabel kinerja guru sebesar 0,957. Apabila diukur dari tingkat
keterandalannya sesuai
Tabel 3,
maka seluruh
variabel tingkat
keterandalannya sangat
tinggi. Hasil
selengkapnya mengenai
uji reliabilitas butir instrumen ubahan fasilitas belajar, motivasi berprestasi,
dan kinerja guru tersebut dapat dilihat pada Lampiran II.