67 Berdasarkan tabel di atas tidak terdapat koefisien antar variabel bebas yang
melebihi 0,80 Field, 2000: 132. Dengan demikian tidak terjadi masalah multikolinieritas, sehingga analisis regresi dapat dilakukan.
Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan besarnya sumbangan antara kriteria pembentukan karakter dengan
variabel-variabel prediktor lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa. Untuk pengujiannya, setiap hipotesis alternatif H
a
dirumuskan ke dalam bentuk hipotesis nol H
o
. Pengujian H
o
dilakukan secara serentak dengan memasukkan semua variabel penelitian dalam perhitungan.
C. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pembentukan karakter
Rumusan hipotesis ketiga adalah: pembentukan karakter siswa dipengaruhi secara bersama-sama oleh keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa. Analisis regresi
ganda menunjukkan hasil sebagai berikut.
Tabel 17 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Keluarga X1, Sekolah X2,
Teman Sebaya X3, dan Media Massa X4 dengan Pembentukan Karakter Y
Sumber variasi
Jumlah Kuadrat
Dk Rerata Kuadrat
F Sig p
Regresi 7209.750
4 1802.438
9.979 P0.01
Residu 133475.96
239 180.617
Total 140685.71
243
Berdasarkan hasil uji analisis regresi dapatlah disimpulkan bahwa secara bersama- sama faktor pusat-pusat pendidikan yang diwakili oleh variabel keluarga, sekolah, teman
sebaya, dan media massa mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembentukan karakter remaja awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi ganda multiple
correlation yang mencapai 0,226. Kuatnya hubungan ini didukung pula dengan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,051, yang bermakna bahwa kontribusi faktor pusat- pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa terhadap
pembentukan karakter remaja awal adalah sebesar 5, 1, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor atau variabel yang lain. Dengan nilai signifikansi p 0,01, berarti
mempunyai pengaruh yang sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis nihil ditolak
68 dan hipotesis alternatif yang diajukan “pembentukan karakter remaja awal dipengaruhi
secara bersama- sama oleh keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa” dapat
diterima, pada taraf signifikansi 1 .
a. Pengaruh keluarga terhadap pembentukan karakter
Rumusan hipotesis keempat adalah: pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa variabel
keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan karakter remaja awal. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi sebesar 0,166 dan koefisien
determinan R
2
sebesar 0,028 dengan nilai signifikansi p 0,01, yang bermakna bahwa kontribusi keluarga terhadap pembentukan karakter adalah sebesar 2,8, dan ini
mempunyai pengaruh yang signifikan. Dengan demikian hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif yang diajukan bahwa “pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh
keluarga”, diterima pada taraf signifikansi 1. Dari hasil ini dapat diketahui pula bahwa
dari ke empat variabel bebas tersebut, variabel keluarga yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap pembentukan karakter siswa.
b. Pengaruh sekolah terhadap pembentukan karakter
Rumusan hipotesis kelima adalah: pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh sekolah. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa variabel sekolah tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan karakter remaja awal. Tidak terjadinya signifikansi variabel tersebut karena nilai koefisien korelasi sebesar 0,073 dan
koefisien determinan R
2
sebesar 0,000 dengan nilai signifikansi p = 0,960. Hasil ini mempunyai makna bahwa jika variabel bebas yang lain dianggap konstan, maka secara
partial variabel sekolah tidak berpengaruh terhadap pembentukan karakter remaja awal. Dengan demikian hipotesis nihil gagal ditolak dan hipotesis alternatif yang diajukan
bahwa “pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh sekolah”, ditolak pada taraf signifikansi 5. Dari hasil ini dapat diketahui pula bahwa dari ke empat variabel bebas
tersebut, variabel sekolah yang mempunyai pengaruh paling kecil urutan ke empat terhadap pembentukan karakter siswa.
c. Pengaruh teman sebaya terhadap pembentukan karakter
Rumusan hipotesis keenam adalah: pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh lingkungan teman sebaya. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa
variabel teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan karakter remaja awal. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi sebesar
69 0,154 dan koefisien determinan R
2
sebesar 0,007 dengan nilai signifikansi p 0,05 yang bermakna bahwa kontribusi teman sebaya terhadap pembentukan karakter adalah
sebesar 0,7, yang berarti mempunyai pengaruh yang signifikan. Dengan demikian hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif yang diajukan bahwa “pembentukan
karakter siswa dipengaruhi oleh teman sebaya”, diterima pada taraf signifikansi 5. Dari
hasil ini dapat diketahui pula bahwa dari ke empat variabel bebas tersebut, variabel teman sebaya mempunyai pengaruh urutan ke tiga terhadap pembentukan karakter siswa.
d. Pengaruh media massa terhadap pembentukan karakter
Rumusan hipotesis ketujuh adalah: pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh lingkungan media massa. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa
variabel media massa berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan karakter remaja awal. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi sebesar
0,162 dan koefisien determinan R
2
sebesar 0,017 dengan nilai signifikansi p 0,01, yang bermakna bahwa kontribusi media massa terhadap pembentukan karakter adalah
sebesar 1,7, berarti mempunyai pengaruh yang signifikan. Dengan demikian hipotesis nihil
ditolak dan hipotesis alternatif yang diajukan bahwa “pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh media massa”, diterima pada taraf signifikansi 1. Dari hasil ini dapat
diketahui pula bahwa dari ke empat variabel bebas tersebut, variabel media massa mempunyai pengaruh urutan ke dua terhadap pembentukan karakter siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian