Angket Teknik Pengumpulan Data

34 menambahkan bahwa jenis wawancara terbagi atas dua, yakni wawancara terpimpin dan wawancara tidak terpimpin. Wawancara terpimpin adalah tanya jawab terarah untuk mengumpulkan data-data yang relevan saja, sedangkan wawancara tidak terpimpin adalah wawancara yang tidak terarah. Penelitian ini akan menggunakan teknik wawancara terpimpin dengan responden wakil kepala sekolah urusan humas untuk menjaring data mengenai latar belakang pemanfaatan website sekolah serta berita yang dipublikasikan dalam website sekolah. Teknik wawancara ini digunakan sebagai data pelengkap dari data angket.

F. Instrumen Penelitian

1. Pengembangan Instrumen

Dalam penelitian diperlukan alat bantu untuk memudahkan peneliti dalam mendapatkan data yang tepat dan akurat. Menurut Zainal 2009: 93, instrumen merupakan segala macam alat bantu yang digunakan peneliti untuk memudahkan dalam pengukuran variabel. Instrumen dalam penelitian ini adalah: kuesioner atau angket, pedoman wawancara, serta pedoman observasi.

2. Kisi-kisi

Supaya penyusunan instrumen dapat berjalan dengan lancar dan tepat, sebelumnya perlu membuat kisi-kisinya terlebih dahulu. Berikut adalah kisi-kisi instrumen penelitian evaluasi program Keefektifan Website Sekolah sebagai Media Informasi Humas di SMA Negeri Kota Yogyakarta. 35 Tabel 4. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Keefektifan Website Sekolah sebagai Media Informasi Humas di SMA Negeri Kota Yogyakarta Evaluasi Komponen Indikator Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Instrumen Antecedents - Tujuan - Sasaran - Manfaat Terselenggaranya website sekolah yang dapati digunakan oleh siswa, orang tua siswa, calon siswa, pemerhati pendidikan, dan masyarakat luas. Humas Wawancara Pedoman Wawancara Transaction - Berita Pengolahan berita menjadi informasi yang sesuai dengan visi dan misi lembaga Humas Wawancara Pedoman Wawancara - Hambatan Faktor yang menghambat pemanfaatan website sekolah Humas, Tenaga administrasi Wawancara, Angket Pedoman Wawancara, Angket 1 Outcomes - Tingkat keterbacaan Readablity Kenyamanan website ketika dibaca oleh pengguna. Humas, Tenaga administrasi, Guru, Siswa, Website Sekolah Wawancara, Angket, Angket, Angket, Observasi Pedoman Wawancara, Angket 1, Angket 2, Angket 3, Pedoman Observasi - Kecepatan Speed Keadaan waktu tunggu website. Tenaga administrasi, Guru, Siswa, Website Sekolah Angket, Angket, Angket, Observasi Angket 1, Angket 2, Angket 3, Pedoman Observasi - Ketepatan Isi Accuracy Kesesuaian isi website dengan kondisi yang terjadi di sekolah. Humas, Tenaga administrasi, Guru, Siswa, Website Sekolah Wawancara, Angket, Angket, Angket, Observasi Pedoman Wawancara, Angket 1, Angket 2, Angket 3, Pedoman Observasi - Mobilitas Content Pembaharuan berita dan informasi. Tenaga administrasi, Guru, Siswa, Website Sekolah Angket, Angket, Angket, Observasi Angket 1, Angket 2, Angket 3, Pedoman Observasi - Efficiency Konsistensi tampilan website yang memudahkan pengguna dalam membaca. Tenaga administrasi, Guru, Siswa, Website Sekolah Angket, Angket, Angket, Observasi Angket 1, Angket 2, Angket 3, Pedoman Observasi 36

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitiaan diperlukan sebuah pengujian alat pengukuran untuk membuktikan bahwa penelitian tersebut ilmiah dan bukan rekayasa. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah instrumen atau alat yang digunakan untuk mengukur dalam kegiatan penelitian telah sesuai dengan standar atau belum. Uji instrumen dalam penelitian melalui dua tahap, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono 2007: 121 bahwa instrumen yang valid adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan Ary, dkk 2004: 293 menuturkan validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Di dalam uji validitas sendiri, terbagi atas tiga uji, yakni uji validitas konstruk, uji validitas isi, dan uji validitas eksternal. Dalam penelitian ini akan menggunakan uji validitas konstruk, yang menurut Sugiyono 2007: 125, bahwa untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat dari ahli judgement experts , yakni setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli, yang dalam hal ini adalah dosen ahli, kemudian diteruskan dengan uji coba instrumen yang diujicobakan pada sampel darimana populasi diambil. Setelah melakukan uji validitas isi, perlu ditinjau kembali validitas per itemnya dengan perhitungan. Angket ini disusun berdasarkan kriteria website sekolah yang baik dan telah dikonsultasikan dengan ahli judgement experts , yakni Bapak Deni