80
c. Dk inisial
Subjek Dk adalah seorang laki-laki berusia 31 tahun, Dk lahir di Jakarta, 2 September 1983. Saat ini Dk berdomisili di Yogyakarta dan
bekerja disalah satu instansi avokasi di Yogyakarta, serta aktif dalam Organisasi Anti Narkoba. Sejak tahun 2008 Dk sudah terbebas dari
NAPZA baik itu obat-obatan yang sering dikonsumsi sebelumnya maupun minuman keras, akan tetapi sampai saat ini Dk masih
mengkonsumsi rokok. Dk mengenal NAPZA dari salah satu teman bermainnya. Menurut keterangan Dk, ketika masa sekolah Dk
termasuk anak yang pendiam dan sering mendapatkan
bully
dari teman sekolahnya. Keadaan ini semakin menjadi ketika Dk diusia
SMP ditinggal wafat oleh kedua orang tuanya. Akhirnya Dk harus ikut tinggal bersama tantenya.
Dk beberapa kali mengikuti progam pemulihan namun tidak ada hasil signifikasn dari progam tersebut. Hingga pada saat kuliah Dk
bertekat untuk berhenti menyalahgunakan NAPZA dengan bantuan teman-temannya yaitu menggunakan
body sistem peer community.
Teman-teman Dk berperan penting dalam keberhasilan progam ini. Peran penting
peer community
diantaranya yaitu mengalihkan perhatian Dk ketika suggeti Dk akan NAPZA muncul. Pengalihan ini
diantaranya yaitu mengajak Dk untuk keluar main, nongkrong, diskusi, dsb. Selama kurang lebih dua tahun Dk berada dibawah
pengawasan
peer community
hingga pada akhirnya Dk bisa terbebas
81
dari penyalahgunaan NAPZA. Dk adalah salah satu contoh mantan pecandu NAPZA yang berhasil pulih dengan bantuan
body sistem peer community.
Dk sering kali diingatkan kejadian dulu sewaktu masih menyalahgunakan NAPZA oleh keluarga atau saudaranya, tetapi Dk
menanggapinya dengan santai dan menganggap itu semua merupakan wujud rasa sayang mereka pada Dk. Saat ini kondisi Dk jauh lebih
baik dari kondisi sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi akibat dari penyalahgunaan NAPZA menjadikan banyak memori Dk hilang
sehingga Dk sulit untuk mengingat kejadian-kejadian di masa lalunya. Dk juga mengalami keterbatasan dalam mengungkapkan pikiran
dalam bahasa verbal, serta Dk mengalami kesulitan untuk memahami dengan cepat respon yang diterima dari orang lain. Keterbatasan-
keterbatasan tersebut disadari oleh Dk sehingga ketika sebelum melakukan wawancara dalam penelitian ini, Dk telah menyampaikan
hal tersebut kepada peneliti. Selain itu, sifat pendiam dan tertutup dari Dk ternyata masih terbawa hingga sekarang, Dk mengalami kesulitan
untuk mencari teman dekat dan kurang begitu supel dengan orang atau lingkungan baru.
Selain data dari subjek penelitian juga diperoleh data dari
key informan
yang diklarifikasi kembali kepada subjek penelitian. Berikut deskripsi profil
key informan
berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti:
82
a. Ma inisial