45
BNN 2010: 15-16 menyebutkan beberapa dampak sosial yang akan diperoleh penyalahguna narkotika adalah penyalahguna
mengalami gangguan mental, dikucilkan oleh lingkungan, pendidikan menjadi terganggu, masa depan terancam suram, dan dihadapkan oleh
stigma negatif masyarakat yang menganggap penyalahguna NAPZA merepotan dan dapat menjadi beban keluarga.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyalahgunaan NAPZA dapat berdampak pada keadaan fisik, psikis, dan sosial penyalahguna
NAPZA tersebut. Dari berbagai dampak yang ditimbulkan dari pemakaian NAPZA dampak sosial khususnya stigma negatif dari
masyarakat adalah salah satu masalah terberat bagi penyalahguna NAPZA.
4. Faktor-Faktor Penyalahgunaan NAPZA
Abdul Rozak dan Wahdi Sayuti 2006: 56 berpendapat bahwa penyalahgunaan NAPZA bukanlah kejadian yang sederhana dan bersifat
mandiri, melainkan akibat dari beberapa faktor yang secara kebetulan terjalin menjadi suatu kesatuan fenomena yang merugikan semua pihak.
Badan Narkotika Nasional 2010: 31 mengungkapkan bahwa penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA terjadi akibat interaksi tiga
faktor yaitu:
a. Faktor NAPZA
Semua jenis obat-obatan terlarang bekerja pada bagian otak yang menjadi pusat penghayatan kenikmatan. Oleh karena itu penggunaan
46
NAPZA ingin mengulangi lagi pemakaian obat-obatan terlarang tersebut guna mendapatkan kenikmat yang diinginkan. NAPZA
memberikan tingkat kenikmatan yang berbeda-beda, hal ini tergantung dengan jenis NAPZA yang digunakannya. Semakin luas pusat
penghayatan kenimatan yang didapatkan maka semakin kuat pula potensi ketergantungan pada jenis NAPZA yang digunakan BNN,
2010: 31. Abdul Rozak dan Wahdi Sayuti 2006: 24-25 mengungkapkan
bahwa salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah kasus penyalahgunaan NAPZA adalah kemudahan dalam mendapatkan
NAPZA tersebut, terkadang untuk jenis NAPZA tertentu dapat diperoleh dengan harga yang murah, pemakaian NAPZA yang mudah,
dan sindikat penjualan NAPZA yang terorganisir secara baik sehingga menyulitkan polisi dalam pemberantasaan kasus NAPZA.
b. Faktor Individu
Penyalahgunaan obat dipengaruhi oleh keadaan mental, fisik, dan psikologis seseorang. Kondisi mental seperti gangguan kepribadian,
depresi, dan gangguan mental dapat memperbesar kecenderungan seseorang untuk menyalagunakan NAPZA. Faktor individu pada
umumnya ditentukan oleh dua aspek yaitu Kompas, 2006: 9: 1
Aspek Biologis Menurut Schuchettada dalam Kompas, 2006: 9 berpendapat
bahwa faktor genetik mempengaruhi pembentukan kebiasaan
47
mengkonsumsi alkohol dan beberapa bentuk perilaku menyimpang termasuk penyalahgunaan NAPZA.
2 Aspek Psikologis
Sebagian besar penyalahgunaan obat dimulai pada masa remaja. Beberapa ciri perkembangan masa remaja dapat mendorong
seseorang untuk
menyalahgunakan obat
terlarang yaitu:
kepercayaan diri kurang, ketidakmampuan mengelola stress atau masalah yang dihadapi, coba-coba dan berpeluang untuk
memperoleh pengalaman baru Kompas, 2006: 10.
c. Faktor Lingkungan