80
penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas. Dengan materi pelajaran yang cukup
banyak namun terbatasnya waktu sesuai kalender pendidikan, sebaiknya ada program remedial bagi
sebagian siswa yang belum tuntas. Di dalam salah satu komponen MBS yaitu manajemen kesiswaan,
sekolah seharusnya dapat menata dan mengatur kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik
siswa, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Oleh
karena itu, bisa dikatakan bahwa remedial diperlukan
untuk menuntaskan
materi pembelajaran.
4.2.2 Strategi untuk Peningkatan Hasil Ujian Sekolah
Pembagian tugas guru di SD Negeri Margolelo tidak merata. Strategi yang disarankan
adalah mengadakan pemerataan tugas sesuai dengan kemampuan guru. Strategi ini telah sesuai
dengan salah
satu komponen
MBS yaitu
manajemen tenaga
kependidikan. Dalam
manajemen ini sangat diperhatikan pembagian tugas guru yang jelas dan merata sehingga
menunjang kelancaran
dari pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Tugas guru yang jelas akan mefokuskan guru dalam bekerja yaitu
mendidik siswa secara profesional. Guru di SD Negeri Margolelo kurang
terampil menggunakan alat peraga disebabkan kurang mendapatkan pelatihan menggunakan alat
81
peraga. Strategi
yang disarankan
adalah mengadakan pelatihan penggunaan alat peraga di
kegiatan Kelompok Kerja Guru KKG. Hal ini sudah sesuai dengan manajemen ketenagaan
pendidikan. Karena dalam manajemen ini tercakup pembinaan dan pengembangan pegawai, yaitu
guru. Adapun
Salah satu
wadah untuk
mengembangkan kualitas tenaga pendidikguru adalah melalui Kelompok Kerja Guru KKG.
Kelompok kerja Guru KKG adalah sebagai sistem pembinaan profesional guru SD dalam mengemban
misi yang
sesuai dengan
tujuan yaitu:
Meningkatkan kemampuan dan kualitas guru, memberikan
informasi baru
dalam bidang
pendidikan, pemecahan masalah yang dihadapi guru, membina kerjasama dan keakraban dalam
meningkatkan prestasi dan kinerja guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
Guru kurang
menguasai TIK.
Yang menyebabkan masalah ini adalah keengganan guru
belajar TIK. Strategi yang disarankan untuk mengatasi
masalah ini
adalah mengadakan
pelatihan TIK pada saat jam luang yang dipandu oleh guru yang sudah menguasai TIK. Hal ini
sudah sesuai dengan manajemen ketenagaan pendidikan. Karena dalam manajemen ini tercakup
pembinaan dan pengembangan pegawai, yaitu guru. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru dapat
belajar TIK di sekolah dengan memanfaatkan waktu luang. Sehingga guru memiliki kemampuan
dalam menguasai TIK.
82
Minat belajar siswa rendah. Permasalahan ini disebabkan kurang menariknya pembelajaran di
kelas. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah
ini adalah
merencanakan kegiatan
pembelajaran yang menarik. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen program pembelajaran
atau pengajaran
serta dapat
melakukan pengawasan
dalam implementasinya.
Dengan menyusun pembelajaran yang menarik diharapkan
minat belajar anak meningkat karena siswa tidak mersa bosan di dalam kelas.
Wali murid
hanya menggatungkan
kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah. Munculnya permasalahan ini adalah karena faktor
ekonomi sehingga banyak wali murid pergi merantau ke luar kota. Hal ini mengakibatkan
anak dalam belajar di rumah, kurang pengawasan dari orang tua. Strategi yang disarankan untuk
mengatasi masalah
ini adalah
memberikan pelajaran tambahan kepada siswa dengan cara
membuat kelompok kecil sesuai daerah tempat tinggalnya. Strategi ini sudah sesuai dengan salah
satu komponen
manajemen kesiswaan
yang merupakan penataan dan pengaturan kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik siswa, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik
tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan secara
operasional dapat
membantu upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Termasuk
83
dalam hal ini adalah penambahan jam pelajaran untuk siswa.
Pada faktor sarana dan prasarana, kondisi sekolah dan kelas kurang memadai. Karena masih
ada fasilitas di sekolah yang belum ada, misalnya ruang laboratorium dan gudang yang belum ada
sempitnya halaman sekolah. Untuk mengatasi hal ini strategi yang disarankan adalah Menata
kembali penyimpanan alat peraga dan mengadakan jadwal senam pagi untuk setiap kelasnya. Strategi
ini sudah tepat karena sesuai dengan salah satu komponen manajemen sekolah yaitu manajemen
sarana prasarana.
Pengelolaan sarana
dan prasarana pendidikan yang baik baik diharapkan
dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah dan nyaman sehingga menciptakan kondisi
yang menyenangkan untuk proses pembelajaran di sekolah.
SD Negeri Margolelo kurang memiliki alat peraga. Di setiap Kompetensi Dasar sebaiknya
memiliki alat peraga. Namun pada kenyataan di setiap KD tidak ada alat peraga. Strategi yang
disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengadakan pelatihan membuat alat
peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru. Hal ini sesuai
salah satu
komponen MBS,
yaitu manajemen sarana prasarana. Karena dengan
tersedianya alat peraga yang lengkap dapat mendukung prestasi belajar siswa. Selain itu,
terlibatnya guru melalui KKG juga sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu membina
84
dan mengembangkan kompetensi guru. Dengan adanya pelatihan membuat alat peraga, diharapkan
guru dapat membuat sendiri alat peraga sesuai yang dibutuhkan.
SD Negeri Margolelo memiliki banyak alat peraga yang rusak. Hal ini disebabkan alat peraga
tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tidak mempunyai tempat penyimpanan sehingga alat
peraga hanya diletakkan begitu saja. Untuk mengatasi
masalah tersebut,
strategi yang
disarankan adalah mengadakan jadwal perawatan alat peraga berkala dua minggu sekali yang
dilakukan oleh guru secara bergiliran. Strategi ini sudah tepat karena sesuai dengan manajemen
sarana prasarana. Dalam salah satu kegiatan pengelolaan
sarana dan
prasarana adalah
pemeliharaan. Hal
yang berkaitan
dengan pemeliharaan
adalah kegiatan
merawat, memelihara dan menyimpan barang sekolah
supaya awet. Begitu juga dengan memperbaiki alat peraga yang rusak sudah sesuai dengan kegiatan
perawatan ini. Namun apabila perbaikan suatu barang atau alat peraga memerlukan biaya besar
sebaiknya alat peraga tersebut dihapus sesuai dengan penghapusan barang iventaris. Dengan
pengelolaan sarana
prasarana yang
baik, diharapkan
dapat membantu
dalam proses
pembelajaran di sekolah. Dan untuk pembiayaan pengadaan ini disesuaikan dengan ketentuan
manajemen keuangan.
85
Alat peraga yang ada belum digunakan secara maksimal. Hal ini disebabkan jarangnya
guru menggunakan alat peraga karena terbatasnya kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga.
Untuk mengatasi permasalah ini, strategi yang disarankan adalah Mengadakan pelatihan tentang
penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok Kegiatan Guru. Strategi ini sudah sesuai dengan
salah satu
komponen manajemen
tenaga kependidikan, yaitu mencakup pembinaan dan
pengembangan guru. KKG merupakan suatu wadah pembinaan profesional bagi guru SD dalam
meningkatkan kualitas guru dan memecahkan permasalahan dalam bidang pendidikan.
Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena di saat
istirahat siswa hanya menggunakan waktunya untuk jajan dan bermain. Strategi untuk mengatasi
ini adalah mewajibkan siswa untuk mengunjungi perpustakaan minimal 1 kali dalam seminggu.
Strategi ini sudah sesuai dengan salah satu
komponen MBS adalah manajemen pelayanan khusus. Pada komponen ini terdapat layanan
khusus perpustakaan. Layanan perpustakaan meliputi ruangan perpustakaan, tersedianya buku,
dan pelayanan petugas. Dengan mewajibkan siswa mengunjungi perpustakaan, tentu saja pelayanan
perpustakaan diupayakan maksimal juga. Kondisi ruang perpustakaan yang kurang
memadai. Hal ini karena ukurannya yang sempit dan tidak adanya rak buku serta belum adanya
86
petugas perpustakaan. Strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah menata perpustakaan
dengan melibatkan guru dan murid sebagai petugasnya. Strategi ini sudah sesuai dengan
manajemen pelayanan khusus, yaitu pengelolaan perpustakaan. Sempitnya ruangan perpustakaan
perlu diupayakan dengan cara penataan buku dan rak diatur sedemikian rupa sehingga ruang
perpustakaan terkesan luas dan rapi. Tidak adanya petugas
khusus perpustakaan
dapat diatasi
dengan membuat jadwal guru dan siswa untuk bergiliran menjadi petugas perpustakaan. Untuk
menyimpan buku yang masih dalam kardus maka perlu membeli rak buku.
SD Negeri Margolelo mempunyai koleksi buku referensi dan buku pengayaan kurang
dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena budaya minat siswa membaca masih kurang. Strategi yang
disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mencanangkan program gemar membaca dengan
mewajibkan siswa membaca minimal 2 judul buku yang tersedia di perpustakaan setiap minggunya.
Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen kesiswaan
yang merupakan
penataan dan
pengaturan kegiatan
yang berkaitan
dengan peserta didik siswa yang dapat membantu upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Untuk mengawali anak supaya tertarik dengan buku
adalalah dengan meminjamkan buku referensi dan
87
pengayaan yang ada gambar dan warnanya yang menarik.
SD Negeri Margolelo mengalami kekurangan buku ajar siswa. Buku ajar yang ada belum bisa
memenuhi rasio 1 buku : 1 siswa. Hal ini disebabkan banyaknya buku ajar siswa yang hilang
dan rusak. Strategi untuk mengatasi masalah ini adalah Pemanfaatan sumber belajar dengan
menggunakan pembelajaran berbasis TIK melalui power point dan buku elektronik. Strategi ini
sudah sesuai dengan manajemen sarana dan prasarana
yaitu melengkapi
peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar mengajar dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada. SD Negeri
Margolelo sudah memiliki LCD Projector dan Laptop. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran melalui power point dan buku pelajaran elektronik.
Metode yang digunakan monoton. Masalah ini timbul dikarenakan terbatasnya pengetahuan
guru tentang metode pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah
mengadakan pelatihan
penggunaan metode
mengajar yang tepat bagi siswa. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan
yaitu membina dan mengembangkan kompetensi guru melalui pelatihan.
Penggunaan metode
mengajar kurang
menarik. Hal ini disebabkan kurang kreatifnya
88
guru dalam menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk
mengatasi masalah ini adalah Mengembangkan kreativitas guru melalui lomba kreativitas tentang
metode pembelajaran. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu
membina dan mengembangkan kompetensi guru melalui pelatihan.
Dari segi materi pelajaran masih dianggap sulit. Hal ini disebabkan materi pelajaran yang
didapat hanya dari sekolah saja. Kondisi seperti ini juga dipengaruhi dengan keadaan geografis di Desa
Margolelo mengakibatkan
kurangnya sinyal.
Sehingga koneksi internet sulit di daerah ini. Strategi
yang disarankan
untuk mengatasi
permasalahan ini adalah Menambah jam pelajaran dengan cara tutor sebaya. Dalam pelaksanaan
strategi, siswa yang sudah menguasai materi pelajaran membantu teman belum menguasai
materi. Strategi
ini sudah
sesuai dengan
manajemen kesiswaan
yaitu penataan
dan pengaturan
kegiatan yang
berkaitan dengan
peserta didik siswa yang secara operasional dapat membantu
upaya pertumbuhan
dan perkembangan
peserta didik
melalui proses
pendidikan di sekolah. Selain itu juga sesuai dengan manajemen program pembelajaran atau
pengajaran serta dapat melakukan pengawasan dalam
implementasinya. Strategi
ini dapat
menghubungkan siswa dan kebutuhan lingkungan ketika mengembangkan program sekolah.
89
Materi belum tuntas diajarkan kepada semua siswa. Ini disebabkan kemampuan siswa
yang beranekaragam mengakibatkan penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas.
Dengan materi pelajaran yang cukup banyak dan dibatasi oleh waktu, sedangkan ada sebagian siswa
yang belum memahami materi pelajaran, tentu saja menjadikan pilihan bagi guru apakah akan
melakukan perbaikan atau remedial ataukah meneruskan materi. Mengingat keterbatasan waktu
ini, maka keputusan guru adalah meneruskan materi pelajaran sesuai dengan promes dan RPP
yang sudah dibuat. Dengan tetap melanjutkan materi tentu saja ada dampak yang ditimbulkan
yaitu ada materi bagi beberapa siswa yang belum tuntas. Oleh karena itu, strategi yang disarankan
untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan bimbingan belajar intensif kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Strategi ini sudah sesuai
dengan manajemen
kesiswaan yaitu
penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik
siswa yang
secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Dalam pelaksanaan
strategi dapat
memanfaatkan kegiatan Kelompok Kerja Guru KKG.
Forum KKG
sangat penting
untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan-
pelatihan yang sangat diperlukan oleh guru. SD Negeri Margolelo tergabung dalam KKG Gugus
90
Cengkeh. KKG
Gugus Cengkeh
sudah mengagendakan 2 minggu sekali mengadakan
kegiatan. Pada kenyataannya kegiatan jarang sekali dilaksanakan.
Hal ini
tentu saja
sangat disayangkan
karena forum
KKG ini
dapat digunakan untuk wadah pembahasan suatu
masalah sehingga mendapatkan solusi yang tepat. Strategi
ini dibuat
selain untuk
meningkatkan nilai hasil Ujian Sekolah juga untuk mencapai visi SD Negeri Margolelo. Visi SD Negeri
Margolelo adalah “Terwujudnya siswa berprestasi, santun dan berbudi pekerti luhur”. Visi ini kurang
spesifik dan terukur karena tidak dijelaskan
sampai tahun berapa visi ini akan ditargetkan tercapai. Bisa dikatakan visi ini tidak jelas apakah
visi jangka panjang atau visi jangka menengah. Sehingga dalam menentukan misi untuk mencapai
visi tersebut kurang spesifik.
4.2.3 Pendapat Teman Sejawat dan Pakar