61
materi karena keterbatasan waktu. Mengingat keterbatasan waktu ini, maka keputusan guru
adalah meneruskan materi pelajaran sesuai dengan promes dan RPP. Dengan tetap melanjutkan materi
tentu saja ada konsekwensi yang ditimbulkan yaitu ada materi bagi beberapa siswa yang belum tuntas.
Walaupun faktor sarana prasarana menjadi faktor dominan, namun faktor sumber daya
manusia memiliki keterkaitan dalam pengelolaan sarana prasarana yang menyebabkan menurunnya
hasil ujian sekolah. Apabila faktor sumber daya manusia yaitu guru memiliki kemampuan dalam
menggunakan, membuat dan merawat alat peraga dengan baik maka permasalahan tentang alat
peraga dapat teratasi. Sehingga penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran dapat maksimal
dan mencapai tujuan pendidikan. Pengaturan petugas perpustakaan secara bergiliran yang terdiri
dari guru dan siswa, akan membantu dalam pemanfaatan
perpustakaan yang
maksimal. Petugas perpustakaan yang dibentuk oleh kepala
sekolah dapat terdiri dari unsur guru dan siswa. Guru sebagai penanggung jawab perpustakaan
sedangkan siswa sebagai petugas perpustakaan yang membantu menata perpustakaan. Dalam
melaksanakan tugas ini dapat dilakukan secara bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
4.1.3 Strategi untuk Peningkatan Mutu Sekolah
Setelah mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan menurun hasil Ujian Sekolah maka
62
dapat dibuat
strategi untuk
menghadapi permasalahan tersebut. Berdasarkan rangkuman
diskusi pada sesi brainstorming dalam menyusun diagram
Fishbone dihasilkan
strategi untuk
meningkatkan hasil Ujian Sekolah di SD negeri Margolelo. Strategi yang disarankan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 4.2 Strategi untuk Peningkatan Mutu Sekolah di bawah ini.
Tabel. 4.2 Strategi untuk Peningkatan Mutu Sekolah
No Faktor-faktor
yang diamati Masalah yang
terjadi Strategi
1 Sumber Daya
Manusia Pembagian
tugas guru yang tidak
merata Mengadakan
pemerataan tugas sesuai
dengan kemampuannya
supaya lebih proposional
Guru kurang
terampil menggunakan
alat peraga Mengadakan
pelatihan penggunaan alat
peraga di
kegiatan Kelompok Kerja
Guru KKG Guru
kurang menguasai TIK
Mengadakan pelatihan
TIK pada saat jam
63
luang yang
dipandu oleh
guru yang sudah menguasai TIK
Minat belajar
siswa rendah Merencanakan
kegiatan pembelajaran
yang lebih
menarik Wali
murid hanya
menggatungkan kemajuan
prestasi siswa
kepada pihak
sekolah Memberikan
pelajaran tambahan
kepada siswa
dengan cara
membuat kelompok
kecil sesuai
daerah tempat
tinggalnya.
2 Sarana
Prasarana
Kondisi sekolah dan
ruang kelas
kurang memadai
Menata kembali penyimpanan
alat peraga dan mengadakan
jadwal senam
pagi untuk
setiap kelasnya. Kurangnya alat
peraga Mengadakan
pelatihan membuat
alat
64
peraga di
kegiatan KKG Alat
peraga banyak
yang rusak
Mengadakan jadwal
perawatan alat
peraga berkala
dua minggu
sekali yang
dilakukan oleh
guru secara
bergiliran Alat
peraga yang ada belum
digunakan secara
maksimal Mengadakan
pelatihan tentang
penggunaan alat peraga
di kegiatan KKG
Fasilitas perpustakaan
belum dimanfaatkan
secara maksimal
Mewajibkan siswa
untuk mengunjungi
perpustakaan minimal 1 kali
dalam seminggu Kondisi
ruang perpustakaan
kurang memadai
Menata perpustakaan
dengan melibatkan guru
dan murid
sebagai
65
petugasnya. Buku referensi
dan buku
pengayaan kurang
dimanfaatkan mencanangkan
program gemar membaca
dengan mewajibkan
siswa membaca minimal 2 judul
buku yang
tersedia di
perpustakaan setiap
minggunya Buku
ajar siswa kurang
Pemanfaatan sumber
belajar dengan
menggunakan pembelajaran
berbasis TIK
melalui power
point dan buku elektronik.
3 Metode
Pembelajaran Metode
yang digunakan
monoton Mengadakan
pelatihan penggunaan
metode mengajar Penggunaan
metode Mengembangkan
kreativitas guru
66
mengajar kurang menarik
melalui lomba
kreativitas tentang metode
pembelajaran 4
Materisumber belajar
Materi pelajaran sulit
Menambah jam pelajaran
dengan cara
tutor sebaya Materi
belum tuntas
diajarkan Memberikan
bimbingan belajar
intensif kepada siswa
yang mengalami kesulitan belajar
Pada faktor sumber daya manusia terdapat masalah pembagian tugas guru yang tidak merata.
Hal ini disebabkan tugas sampiran guru hanya dibebankan kepada dua orang guru. Strategi yang
disarankan adalah mengadakan pemerataan tugas sesuai dengan kemampuan guru. Sehingga, guru
tidak ada
terjadi ketimpangan
dalam melaksanakan tugasnya.
Guru SD Negeri Margolelo kurang terampil menggunakan alat peraga disebabkan kurang
mendapatkan pelatihan menggunakan alat peraga. Ketika mendapatkan bantuan alat peraga, hanya
diberikan buku petunjuk pemakaian saja. Padahal pemahaman guru berbeda-beda. Maka strategi
67
yang disarankan adalah mengadakan pelatihan penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok
Kerja Guru KKG. Guru Kurang menguasai TIK. Sumber yang
menyebabkan masalah ini adalah keengganan guru belajar TIK. Alasan keengganan tesebut adalah
faktor usia dan waktu. Dengan kesibukannya dengan pekerjaan sekolah dan mengurus keluarga,
guru merasa tidak sempat untuk belajar TIK. Strategi yang disarankanuntuk mengatasi masalah
ini adalah mengadakan pelatihan TIK pada saat jam luang yang dipandu oleh guru yang sudah
menguasai TIK. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru dapat belajar TIK di sekolah dengan
memanfaatkan waktu luang. Dengan pemandu teman sendiri, guru dalam belajar akan merasakan
lebih nyaman dan tidak canggung. Minat belajar siswa rendah. Permasalahan
ini disebabkan kurang menariknya pembelajaran di kelas. Sehingga siswa merasa bosan dan cenderung
bermain sendiri. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah merencanakan
kegiatan pembelajaran yang menarik. Dengan menyusun pembelajaran yang menarik diharapkan
minat belajar anak meningkat karena siswa tidak mersa bosan di dalam kelas.
Wali murid
hanya menggatungkan
kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah. Munculnya permasalahan ini adalah karena faktor
ekonomi sehingga banyak wali murid pergi merantau ke luar kota. Hal ini mengakibatkan
68
anak dalam belajar di rumah, kurang pengawasan dari orang tua. Siswa hanya dititipkan kepada
saudara atau kakek dan neneknya. Sedangkan siswa yang tinggal bersama orang tuanya, kurang
pengawasan dari orang tua karena kesibukan orang tuanya dalam mencari nafkah sebagai
petani. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah
ini adalah
memberikan pelajaran
tambahan kepada siswa dengan cara membuat kelompok kecil sesuai daerah tempat tinggalnya.
Dalam pelaksanaan strategi ini, guru mendatangi kelompok ini 2 kali dalam seminggu. Dengan
adanya kunjungan guru maka akan terjadi komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid.
Komunikasi ini akan memberikan informasi apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan perihal
prestasi siswa. Melalui strategi ini diharapkan siswa mendapatkan tambahan tentang materi
pelajaran untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga hasil ujian sekolah baik.
Pada faktor Sarana dan Prasarana, kondisi sekolah dan kelas kurang memadai. Karena masih
ada fasilitas di sekolah yang belum ada, misalnya ruang laboratorium dan gudang yang belum ada.
Tidak adanya
laboratorium mengakibatkan
penyimpanan alat peraga diletakkan di ruang perpustakaan. Begitu juga dikarenakan tidak
adanya gudang, maka penyimpanan barang-barang yang tidak terpakai disimpan di dalam ruang
perpustakaan atau ruang lainnya. Selain itu, sempitnya halaman sekolah di SD negeri Margolelo
69
mengakibatkan senam pagi tidak bisa dilakukan oleh semua siswa SD Negeri Margolelo. Untuk
mengatasi hal ini strategi yang disarankan adalah menata kembali penyimpanan alat peraga dan
mengadakan jadwal senam pagi untuk setiap kelasnya.
SD Negeri Margolelo Kurang memiliki alat peraga. Di setiap Kompetensi Dasar KD sebaiknya
memiliki alat peraga. Namun pada kenyataan di setiap kompetensi dasar tidak ada alat peraga.
Strategi yang
disarankan untuk
mengatasi permasalahan ini adalah mengadakan pelatihan
membuat alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru. Dengan adanya pelatihan membuat alat
peraga, diharapkan guru dapat membuat sendiri alat peraga sesuai yang dibutuhkan.
Alat peraga yang sudah ada di SD Negeri Margolelo banyak yang rusak. Hal ini disebabkan
alat peraga tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tidak mempunyai tempat penyimpanan sehingga
alat peraga hanya diletakkan begitu saja. Untuk mengatasi
masalah tersebut,
strategi yang
disarankan adalah mengadakan jadwal perawatan alat peraga berkala dua minggu sekali yang
dilakukan oleh guru secara bergiliran. Alat peraga yang ada belum digunakan
secara maksimal. Hal ini disebabkan jarangnya guru menggunakan alat peraga karena terbatasnya
kemampuan guru
dalam menggunakan
alat peraga.Untuk mengatasi permasalah ini, strategi
70
yang disarankan adalah Mengadakan pelatihan tentang penggunaan alat peraga di kegiatan KKG.
Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena di saat
istirahat siswa hanya menggunakan waktunya untuk jajan dan bermain. Strategi untuk mengatasi
ini adalah Mewajibkan siswa untuk mengunjungi perpustakaan minimal 1 kali dalam seminggu.
Dengan mewajibkan
minimal 1
kali dalam
seminggu, diharapkan siswa bisa memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan masih mempunyai
waktu untuk bermain. Kondisi ruang perpustakaan yang kurang
memadai. Hal ini karena ukurannya yang sempit dan tidak adanya rak buku serta belum adanya
petugas perpustakaan. Strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah menata perpustakaan
dengan melibatkan guru dan murid sebagai petugasnya.
Karena sempitnya
ruangan perpustakaan, penataan buku dan rak diatur
sedemikian rupa sehingga ruang perpustakaan terkesan luas dan rapi. Tidak adanya petugas
khusus perpustakaan
dapat diatasi
dengan membuat jadwal guru dan siswa untuk bergiliran
menjadi petugas perpustakaan. Untuk menyimpan buku yang masih dalam kardus maka perlu
membeli rak buku. Koleksi buku referensi dan buku pengayaan
kurang dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena budaya minat siswa membaca masih kurang.
Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah
71
ini adalah
mencanangkan program
gemar membaca dengan mewajibkan siswa membaca
minimal 2
judul buku
yang tersedia
di perpustakaan setiap minggunya. Untuk mengawali
anak supaya tertarik dengan buku adalalah dengan meminjamkan buku referensi dan pengayaan yang
ada gambar dan warnanya. SD Negeri Margolelo mengalami kekurangan
buku ajar siswa. Buku ajar yang ada belum bisa memenuhi rasio 1 buku : 1 siswa. Hal ini
disebabkan banyaknya buku ajar siswa yang hilang dan rusak. Strategi untuk mengatasi masalah ini
adalah pemanfaatan sumber belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis TIK melalui
power point dan buku elektronik. Metode yang digunakan monoton. Masalah
ini timbul dikarenakan terbatasnya pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Strategi yang
disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mengadakan
pelatihan penggunaan
metode mengajar yang tepat bagi siswa.
Penggunaan metode
mengajar kurang
menarik. Hal ini disebabkan kurang kreatifnya guru dalam menerapkan metode yang tepat dalam
pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah Mengembangkan
kreativitas guru melalui lomba kreativitas tentang metode pembelajaran. Lomba ini bisa dilakukan di
tingkat sekolah ataupun di tingkat gugus. Tujuan dari
lomba ini
selain untuk
meningkatkan
72
kreativitas guru juga untuk menambatkan metode yang menarik untuk proses pembelajaran.
Dari segi materi pelajaran masih dianggap sulit. Hal ini disebabkan materi pelajaran yang
didapat hanya dari sekolah saja. Kondisi seperti ini juga dipengaruhi dengan keadaan geografis di Desa
Margolelo mengakibatkan
kurangnya sinyal.
Sehingga koneksi internet sulit di daerah ini. Strategi
yang disarankan
untuk mengatasi
permasalahan ini adalah menambah jam pelajaran dengan cara tutor sebaya.
Materi belum tuntas diajarkan kepada semua siswa. Ini disebabkan kemampuan siswa
yang beranekaragam mengakibatkan penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas.
Dengan materi pelajaran yang cukup banyak dan dibatasi oleh waktu, sedangkan ada sebagian siswa
yang belum memahami materi pelajaran, tentu saja menjadikan pilihan bagi guru apakah akan
melakukan perbaikan atau remedial ataukah meneruskan materi. Mengingat keterbatasan waktu
ini, maka keputusan guru adalah meneruskan materi pelajaran sesuai dengan promes dan RPP
yang sudah dibuat. Dengan tetap melanjutkan materi tentu saja ada dampak yang ditimbulkan
yaitu ada materi bagi beberapa siswa yang belum tuntas. Oleh karena itu, Strategi yang disarankan
untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan bimbingan belajar intensif kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
73
4.2 Pembahasan