18
3 Komunikasi.
4 Interorganisasi dan aktivasi pengukuhan.
5 Karakteristik agen pelaksanaan.
6 Kondisi sosial, ekonomi dan politik serta karakter pelaksanaan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan pendidikan merupakan tindakan yang dilakukan individupejabat atau
lembaga pemerintahanswasta untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirancang sebagaimana mestinya.
4. Pendekatan Implementasi Kebijakan Pendidikan
Terkait dengan dunia pendidikan, kebijakan pendidikan dirancang dan dirumuskan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi
dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah menyangkut mutu dan kualitas pendidikan yang berpengaruh pada lulusan yang akan terjun ke dunia kerja,
khususnya dilakukan di jenjang pendidikan sekolah. Ada beberapa pendekatan terkait implementasi kebijakan pendidikan yang pada umumnya
diterapkan di Indonesia. Seperti yang telah diungkapkan oleh Solichin dalam Arif Rohman 2009: 140-146, ada 4 jenis pendekatan yaitu:
19
a. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan yang bersifat top-down yang dikenal dalam teori-teori organisasi modern.
Pendekatan ini memandang bahwa kebijakan pendidikan harus dirancang, diimplementasikan, dikenalkan, dan dievaluasi secara struktural.
Pendekatan ini menekankan pentingnya komando dan pengawasan menurut tahapan atau tingkatan dalam struktur masing-masing organisasi.
Bahwa struktur yang bersifat hirarkhis-organis sepertinya amat relevan untuk situasi-situasi implementasi dimana kita memerlukan suatu
organisasi pelaksana yang bertingkat yang mampu melaksanakan suatu kebijakan yang selalu berubah bila dibandingkan dengan suatu tim
kepanitiaan untuk program kebijakan yang sekali selesai atau yang bersifat adhokrasi yang menangani proyek-proyek.
Namun titik lemah dari pendekatan struktural ini adalah, proses pelaksanaan implementasi kebijakan pendidikan menjadi kaku, terlalu
birokratis, dan kurang efisien. Bila dibandingkan dengan organisasi pelaksana yang bersifat adhokrasi. Pelaksanaan kebijakan pendidikan
seperti Instruksi Presiden Inpres tentang pembangunan gedung-gedung Sekolah Dasar di Indonesia dalam prakteknya berjalan lamban dan banyak
terjadi kebocoran di setiap lapisan birokrasi.