17
Kemudian, Rossianti 1994 menyatakan bahwa kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi
diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi
untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi. Kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan untuk menarik
perhatian, keinginan untuk mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu conform dengan orang lain,
menutup perasaannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kontrol diri
merupakan cerminan dari seluruh kemampuan yang ada dalam diri individu untuk mengontrol diri atau mengendalikan perilaku guna
menggapai tujuan yang positif dalam hidup. Sehubungan dengan penelitian ini, kontrol diri diarahkan kepada bagaimana individu
mengontrol diri dengan baik guna mencapai prestasi belajar yang maksimal.
2.3.2 Teori Kontrol diri
Perilaku individu dalam proses tumbuh dan berkembang, memerlukan kontrol agar dapat mengendalikan diri. Menurut Tangney,
dkk 2009, kontrol diri merupakan suatu bentuk dari kontrol diri yang mengarahkan pada perubahan perilaku positif, maka dalam penelitian
ini akan lebih menekan pada kontrol diri internal sebagai wujud nyata dari kesadaran diri untuk memiliki kontrol diri yang tinggi. Selain itu,
18
kontrol diri yang tinggi akanmampu mengantisipasi peluang akan terpengaruhnya perilaku positif akibat terhubung dengan lingkungan
eksternal. Lebih dalam lagi, dijelaskan bahwa disebabkan substansinya tersebut maka kontrol diri perlu dilihat secara keseluruhan sehingga
setiap kontrol utamanya dapat dikaitkan dan dielaborasi. Hal ini mendapatkan kesesuaian dengan Gong, dkk 2009 yang menyatakan
bahwa disiplin diri yang beresensikan kontrol diri merupakan salah satu penentu pencapaian akademik seseorang.
Pada suatu kesempatan, Marcel 2006 dalam penelitiannya untuk mengukur kontrol diri siswa, ia menggunakan empat komponen
yaitu: 1.
Ketaatan. Seorang siswa akan memperoleh hasil belajar yang maksimal jika terlebih dahulu taat terhadap peraturan yang
diberlakukan di lingkungan sekolah. Contohnya datang tepat waktu, menggunakan pakaian seragam dengan baik dan benar.
2. Kesadaran untuk melaksanakan tugas sesuai pedoman. Seorang
siswa yang memiliki kontrol diri yang tinggi memiliki kesadaran dalam diri untuk menyelesaikan atau mengerjakan
setiap tugas yang diterima di sekolah sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh guru.
3. Tanggungjawab terhadap pekerjaan. Siswa dengan kontrol diri
yang tinggi memiliki tanggung jawab yang tinggi atau loyal terhadap setiap tugas yang diberikan.
19
4. Kejujuran. Kontrol diri yang tinggi digambarkan melalui
perilaku jujur dan tidak pernah membuat kecurangan. Contohnya tidak berkata bohong, tidak menyontek saat ujian.
Dalam suatu kesempatan, Gong, dkk 2009 mengukur kontrol diri menggunakan empat komponen yang dikemukakan oleh Tangney,
dkk 2004, yakni kontrol terhadap pemikiran kognitif, kontrol terhadap impulse dorongan hati, kontrol terhadap emosi, dan kontrol
terhadap unjuk kerja performance. Berikut ini penjelasan dari keempat komponen tersebut:
1. Kontrol terhadap pemikiran kognitif adalah kemampuan dari
individu untuk mengendalikan pikiran sehingga menghasilkan sikap yang yang positif atau mengarah kepada perilaku yang
objektif. 2.
Kontrol terhadap impuls dorongan hati adalah kemampuan individu untuk mengendalikan diri serta bertindak secara bijak
terhadap setiap dorongan hati negatif yang muncul secara tiba- tiba.
3. Kontrol terhadap emosi adalah kemampuan individu untuk
memiliki kesadaran diri emosi dalam hubungan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
4. Kontrol terhadap unjuk kerja adalah kemampuan individu
untuk memperoleh nilai yang lebih baik dalam jangka waktu panjang, karena mereka akan lebih baik dalam mengerjakan
tugas tepat waktu, mencegah dari aktivitas-aktivitas untuk
20
menunda-nunda waktu saat bekerja, belajar dengan efektif, memilih mata pelajaran dengan tepat dan mampu menjaga
emosi negatif yang merusak kinerja. Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat aspek yang
dikemukakan oleh Gong, dkk 2004 yang dikutip dari Tangney, dkk 2009, yaitu kontrol terhadap pemikiran kognitif, kontrol terhadap
impulse dorongan hati, kontrol terhadap emosi, dan kontrol terhadap unjuk
kerja performance.
Pemilihan ini
didasarkan pada
pertimbangan bahwa keempat aspek yang dikemukakan oleh Gong dkk 2004 lebih lengkap dalam mengukur keadaan internal siswa
sehubungan dengan kontrol diri.
2.3.3 Manfaat Kontrol diri