3
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah pencapaian seseorang setelah mempelajari materi pelajaran dalam satu
kurun waktu tertentu. Pencapaian prestasi tersebut dapat berpengaruh pada perubahan perilaku. Prestasi biasanya ditunjukkan dengan nilai tes
ujian atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
1.1.2 Teori Belajar
Nasution 1994 berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang peserta didik dalam berpikir, merasa dan
berbuat. Menurutnya, prestasi belajar seorang peserta didik dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu:
1. Aspek Kognitif. Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan
dengan kegiatan berpikir. Aspek ini sangat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi IQ atau kemampuan berpikir peserta didik.
Sejak dahulu aspek kognitif selalu menjadi perhatian utama dalam sistem pendidikan formal. Hal itu dapat dilihat dari metode
penilaian pada sekolah-sekolah dewasa ini sangat mengedepankan kesempurnaan pada aspek kognitif.
2. Aspek Afektif. Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan
nilai dan sikap. Penilaian pada aspek ini dapat terlihat pada kedisiplinan, sikap hormat terhadap guru, kepatuhan dan lain
sebagainya. Aspek afektif berkaitan erat dengan kecerdasan emosi EQ peserta didik.
4
3. Aspek Psikomotorik. Aspek psikomotorik menurut kamus besar
Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap mental. Jadi
sederhananya aspek
ini menunjukkan
kemampuan atau
keterampilan skill peserta didik setelah menerima sebuah pengetahuan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar memiliki tiga aspek utama yakni aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik dimana ketiga aspek ini yang kemudian dituangkan sebagai nilai dalam bentuk angka pada laporan hasil belajar siswa
Iswanti, 2010. Berdasarkan hal inilah, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan hasil belajar atau nilai laporan pendidikan
sebagai alat dalam mengukur tinggi rendahnya prestasi belajar siswa SMA Kristen YPKPM Ambon.
1.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari
dalam diri faktor internal maupun dari luar diri faktor eksternal individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Menurut Ahmadi
dalam Pratiwi, 2010 terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi
5
belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar:
1. Faktor jasmaniah fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya jenis kelamin, penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun diperoleh
yang terdiri atas: a.
Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat, faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki. b.
Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
kontrol diri, dan penyesuaian diri. 3.
Faktor kematangan fisik maupun psikis. Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi prestasi belajar
adalah: 1.
Faktor sosial yang terdiri atas: Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan dukungan
sosial baik orang tua, guru, maupun teman sebaya. 2.
Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim. 4.
Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.
6
2.2. DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA